Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Buntut Crash Espargaro, Rider MotoGP Kritisi Keamanan Trek Portimao

Sejumlah pembalap MotoGP menyuarakan keprihatinan terhadap keamanan Sirkuit Internasional Algarve menyusul kecelakaan parah yang dialami Pol Espargaro di Practice 2.

Joan Mir, Repsol Honda Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Pembalap GasGas Factory Racing itu mengalami highside parah ketika memasuki Tikungan 10 saat latihan tinggal 14 menit. Ia terpental dengan keras melewati gravel sebelum menabrak pembatas.

Espargaro dirawat di pinggir lintasan oleh staf medis sebelum dimasukkan ke dalam ambulans untuk dibawa ke pusat medis. Setelah itu, ia diterbangkan ke rumah sakit di Faro.

Kabar terbaru dari dokter MotoGP, Angel Charte, mengungkapkan bahwa Espargaro baik-baik saja secara neurologis, namun mengalami memar yang cukup parah di bagian paru-parunya.

Kecelakaan Espargaro adalah insiden besar kedua yang terjadi dalam kurun waktu dua tahun di Portugal, setelah Jorge Martin dari Pramac mengalami cedera di berbagai bagian tubuh usai insiden pada 2021.

Selama tes pramusim, kecelakaan yang dialami Fabio Di Giannantonio dari Gresini membuatnya gegar otak dan tidak dapat membalap di hari terakhir - dengan pembalap Italia itu membidik batu kerikil yang mengelilingi lintasan Algarve.

Ukuran batu kerikil merupakan poin keselamatan yang diangkat oleh juara dunia bertahan Francesco Bagnaia tahun lalu, yang mengatakan bahwa insiden Espargaro dapat dihindari jika permintaan pembalap dipenuhi.

"Yang pertama (bendera merah) tidak masalah, yang kedua mungkin saja tidak ada," kata Bagnaia. "Karena tanpa kerikil ini, itu bukan bendera merah. Itu adalah tabrakan yang keras, tetapi tidak sebesar itu karena ketika Pol tiba di gravel ia mulai berakselerasi.

"Saya pikir di sana, air fence lebih kecil atau bahkan tidak ada. Sudah empat tahun kami meminta untuk mengubah keamanan lintasan ini, karena pertama kali kami tiba di sini dengan tim saya, saya mengirim foto kerikil itu ke (mantan kepala keselamatan FIM) Franco Uncini karena terlalu besar.

"Itu tidak normal. Tahun lalu, saat saya membawa kerikil ke box (setelah kecelakaan) semua orang tersenyum dan menertawakan saya atas apa yang saya lakukan.

Baca Juga:

"Dan tidak ada yang berubah, sampai crash Di Gia (Di Giannantonio), yang sudah terlambat, karena jatuhnya Martin (pada 2021) cukup mudah untuk dipahami bahwa ada masalah.”

Kecelakaan Espargaro juga mengungkapkan bahwa tidak ada air fence di depan pembatas ban di Tikungan 10, yang memicu kemarahan kedua pembalap pabrikan Honda.

Marc Marquez mengatakan, "Mereka harus memasang pagar udara [di sana]. Saya pikir motor saya menabraknya. Jadi, ini adalah titik di mana mereka harus memasang air fence besok. Bukan tahun depan, tapi besok."

Rekan setimnya, Joan Mir, juga mengulangi komentar Marquez, sembari mengatakan bahwa ia tidak merasa bahwa itu adalah tugas rider untuk melakukan setiap peningkatan keselamatan yang diperlukan.

"Apa yang terjadi hari ini dengan Pol - saya harap dia baik-baik saja - sulit dipercaya bahwa tidak ada pagar udara," ucap Mir. "Bukan tugas saya untuk memikirkan tempat-tempat berbahaya di lintasan.

Pol Espargaro, Tech3 GASGAS Factory Racing motor kecelakaan

Pol Espargaro, Tech3 GASGAS Factory Racing motor kecelakaan

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

"Orang yang bertanggung jawab atas hal-hal ini harus tahu bahwa tidak ada cukup area run-off dan menempatkan pagar udara di sana. Itu adalah tempat yang berbahaya, kami tidak bisa menunggu hal-hal ini terjadi (untuk melakukan perubahan).

"Saya setuju (dengan Marquez), dan sebagai pembalap Anda banyak berpikir dan mungkin Anda bisa mengatakan sesuatu (tentang keselamatan) tetapi kenyataannya itu bukan tugas kami. Tugas kami adalah mengendarai motor MotoGP dengan kecepatan 350 km/jam dan mengalahkan semua pembalap tersebut.

"Ini adalah pekerjaan saya, saya tidak bisa memikirkan keselamatan juga. Dalam komisi keselamatan, kami membuat beberapa opini tentang apa yang terjadi pada Jumat atau tahun-tahun sebelumnya. Tapi kami tidak bisa 100 persen fokus pada hal itu. Ketika saya melihat Pol menabrak dinding dan tidak ada air fence di sana, saya terkejut."

Aleix Espargaro, yang biasanya blak-blakan dalam masalah keselamatan di MotoGP, mengatakan dia tidak marah saat ini, menambahkan, "Kami akan punya waktu untuk menyalahkan seseorang, tapi sekarang saya sedikit khawatir (tentang saudara saya)."

Laporan tambahan German Garcia Casanova dan Oriol Puigdemont

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Lihat Konsep Motor KTM, Miller Makin Pede Hadapi MotoGP 2023
Artikel berikutnya Free Practice MotoGP Portugal: Bezzecchi Tercepat, Marquez P16

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia