Rins bangga wujudkan impian balapan MotoGP

Cedera memang seolah identik dengan Rins di awal 2017. Absennya sang pembalap juga membuat rekan setim Andrea Iannone berjuang sendirian dalam membela Suzuki menghadapi para rival.

Kendati demikian, sekembalinya dari cedera, Rins mampu menunjukkan penampilan menjanjikan di atas GSX-RR. Dan dalam tulisannya di Team Suzuki Racing Magazine – WINTER Issue #3, ia merefleksikan musim rookie bersama pabrikan Jepang itu.

“Ini bukan tahun yang mudah bagi saya. Tidak ada yang sederhana, tapi meski memiliki momen yang sangat sulit, sulit dicerna, terutama bila Anda tidak tahu betul apa yang terjadi dan Anda melihatnya sekali lagi setelah ada kendala lain. Namun, dalam satu tahun, saya telah belajar banyak hal.

“Musim ini dimulai buruk dengan cedera awal pada tes hari kedua saya mengendarai GSX-RR di Valencia. Ini sangat menyakitkan, mungkin untuk mengetahui pramusim tidak akan ideal. Saya menghabiskan beberapa bulan dengan rasa sakit setelah beberapa fraktur tulang punggung dan yang mencegah saya mencapai awal tahun dalam kondisi terbaik.

“Kemudian, sebelum balapan di Argentina, saya cedera pergelangan kaki. Saya terhambat lagi untuk mengenal motor lebih baik dan masuk ke MotoGP dengan kekuatan lebih besar. Dan, untuk melengkapinya, mempersulit hal-hal lebih jauh, kecelakaan di Austin yang akhirnya menghancurkan musim yang lebih dari sekedar mimpi. 

“Di Amerika Serikat, saya cedera pergelangan tangan dan membuat saya menjauh dari sirkuit selama beberapa bulan. Tidak ada yang tahu betapa sulitnya mengendarai sepeda motor, melatih bagaimana biasanya Anda melakukannya, dan melihat rekan setim Anda ada di sana, di aspal, balapan, dan Anda menonton semuanya dari televisi.

“Untungnya, saya bisa kembali tanpa insiden dan menyelesaikan musim dalam kondisi bagus. Finis keempat di Valencia, di mana semuanya dimulai, adalah cara terbaik untuk menutup lingkaran yang dimulai dengan banyak masalah. Pada akhirnya, saya bisa meluruskan situasi yang menjadi terlalu rumit dan berakhir dekat dengan podium.

“Tapi secara keseluruhan adalah pengalaman yang fantastis. Balapan di MotoGP merupakan impian setiap pembalap dan saya. Datang untuk memenuhinya, dan dari pabrikan seperti Suzuki, dengan tonggak sejarahnya, serta dalam sebuah tim yang bersaing dengan legenda seperti Barry Shene, Kevin Schwantz dan Kenny Roberts Jr., telah lebih dari sekedar kesenangan. Dan saya sangat bangga.

“Saya berharap tahun depan bisa mengembalikan semua kepercayaan dan usaha Suzuki, atas apa yang mereka berikan pada saya dan selangkah lebih maju dengan GSX-RR agar mampu bertarung demi podium di setiap balapan.”

10