Rins: Jika Brivio Tawarkan Tim F1, Saya Akan Pikirkan
Alex Rins masih terguncang dengan kepergian manajer tim Suzuki Ecstar, Davide Brivio. Pembalap tersebut akan memikirkan kalau pria Italia itu memberi tawaran pindah ke Formula 1.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Rider Spanyol itu sama kagetnya dengan seluruh awak Suzuki saat mengetahui keputusan Brivio meletakkan jabatan dan pindah ke Alpine F1.
Kepada AS, pembalap 25 tahun tersebut mengisahkan bahwa kabar tersebut disampaikan sendiri oleh Brivio setelah pulang dari liburan.
“Saya di mobil, pulang liburan dari Maladewa dengan kekasih saya. Dia (Brivio) menelepon dan tidak mengatakan kepada saya sebelumnya karena dia sedang berlibur lalu membuat keputusan itu. Saya tidak percaya karena saya kira itu hanya candaan. Ketika saya lihat dia serius, saya berkata kepada diri sendiri, harus menghadapinya. Itu kejutan besar bagi saya,” ia mengisahkan.
“Tentu saya akan merindukannya. Dia merupakan sosok yang penting. Dia sangat berguna karena dia meyakinkan Anda atau mengirimkan hal-hal baik untuk Anda. Kami akan merindukannya dan berharap dia akan datang ke beberapa balapan.”
Timbul pertanyaan apakah Rins menyesal telah teken kontrak baru berdurasi dua tahun dengan Suzuki, kemudian tiba-tiba ditinggal Brivio ke F1.
Pembalap tersebut menjawab keputusan Brivio tidak akan memengaruhinya. Namun, dengan setengah bercanda, ia membuka pintu untuk tim F1.
“Saya kira saya akan tetap bertahan kecuali dia mengatakan ada tempat bagi saya dalam tim F1 yang ditujunya, saya akan memikirkan tentang itu,” katanya sambil tertawa.
“Suzuki adalah keluarga besar. Dia pergi, tapi juga meninggalkan banyak hal. Pengganti Brivio? Saya tidak tahu. Saya tak tahu bagaimana ke depannya. Anda harus menunggu dan melihat bagaimana kondisinya. Mungkin (Shinici) Sahara yang merupakan pemimpin proyek Suzuki. Kami melihatnya sangat sering di paddock.”
Kuantitas tim F1 dan MotoGP jelas berbeda. Balap jet darat lebih rumit dan membutuhkan lebih banyak pekerja. Tanggung jawab lebih besar mesti ditunaikan Brivio.
Jika melihat sepak terjangnya selama lebih dari dua dekade di dunia balap motor, Alex Rins yakin saudara laki-laki Roberto itu mampu mengatur tim F1.
“Di Suzuki, dia menciptakan tim dari nol. Memang benar, di sana, Anda akan punya lebih banyak anak buah, tapi Anda juga punya alat untuk melakukan itu dengan baik. Tentu itu akan berjalan baik," ujarnya.
Menunggu Marquez
Setelah absen hampir satu musim, kehadiran Marc Marquez ditunggu oleh rival-rivalnya. Mereka penasaran dengan kemampuan rider Repsol Honda tersebut pasca operasi patah tulang lengan kanan atas. Para pembalap lain, termasuk Rins, juga ingin mengukur skill-nya dengan juara dunia MotoGP enam kali tersebut.
“Apa yang saya tahu tentang Marquez? Saya tak tahu apa pun dan saya kira sama seperti orang lain. Apa yang mereka tahu, saya juga tak paham apakah itu sebuah kebenaran atau salah. Jelas bahwa dia menutup kondisinya hanya untuk diri sendiri. Honda pasti tahu soal dia,” tuturnya.
“Tentu saya ingin dia tampil mulai balapan pertama, tentu saja, sehingga dia dapat menaikkan pace dan bertarung, seperti musim-musim sebelumnya. Saya tidak tahu banyak, tapi saya senang melihatnya kembali ke trek, karena dia pembalap yang sangat berbakat dan Anda belajar darinya,” Rins menambahkan.
“Tapi semua tergantung pada bagaimana kondisi fisiknya. Jika baik-baik saja, dia dapat kembali ke level sebelumnya dan membuka sedikit gap dengan saat dia ada di sana. Jika tidak, itu akan menarik.”
Alex Rins, Team Suzuki MotoGP, Marc Marquez, Repsol Honda Team
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments