Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Rins Korban Strategi Pramac Racing

Alex Rins sempat jengkel menjadi korban strategi Pramac Racing di MotoGP Doha. Seberapa keras mencoba, pembalap Suzuki tersebut selalu gagal mengamankan podium.

Jorge Martín, Pramac Racing
Jorge Martín, Pramac Racing
Jorge Martín, Pramac Racing
Jorge Martín, Pramac Racing
Jorge Martín, Pramac Racing
Jorge Martín, Pramac Racing
Jorge Martín, Pramac Racing
Jorge Martín, Pramac Racing
Jorge Martín, Pramac Racing
Jorge Martín, Pramac Racing
Jorge Martín, Pramac Racing
Podio: ganador Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing, segundo lugar Johann Zarco, Pramac Racing, y tercer lugar Jorge Martín, Pramac Racing
Jorge Martín, Pramac Racing
Jorge Martín, Pramac Racing líder
Jorge Martín, Pramac Racing líder
Arrancada Jorge Martín, Pramac Racing líder
Arrancada Jorge Martín, Pramac Racing líder
Arrancada Jorge Martín, Pramac Racing líder
Arrancada Jorge Martín, Pramac Racing líder
Alex Rins, Team Suzuki MotoGP
20

Memulai dari posisi delapan, rider Catalan tersebut harus puas bertengger di peringkat keempat, di Sirkui Losail, Senin (5/4/2021) dini hari WIB.

Rins menilai kekompakan duo Pramac, Jorge Martin dan Johann Zarco, menyulitkan rival mereka. Ketika rookie MotoGP tersebut memimpin, rekan setimnya dengan sigap melindungi.

Setiap kali pemilik nomor 42 itu menyalip Zarco dan mengejar Martin, pembalap Prancis segera menghalaunya ke belakang.

Situasi ini tentu membuat Rins kecewa tapi dengan sportif, ia memberi pujian kepada pasangan tim satelit Ducati tersebut.

“Ada bagian yang tidak saya singkirkan, tapi saya menjaga ban hingga akhir karena saya mencoba mendahului Martin dan keduanya, dia serta Zarco, berbuat semau mereka dengan saya,” ucapnya.

“Mereka selangkah di atas kami. Saya yakin kalau dapat melewati Martin dan membuka sedikit gap, saya bisa melepaskan diri. Kemudian, kemenangan jadi sesuatu yang lain karena Maverick Vinales atau Fabio Quartararo tiba. Podium di sana. Saya tidak bisa melakukannya lagi.”

Rins berusaha keras mendekati gerbang podium dan mencapainya setelah menyingkirkan Maverick Vinales di lap terakhir.

Baca Juga:

“Kami finis keempat, posisi bagus. Sulit melakukan lebih dari itu. Saya ingin pergi dengan beberapa poin, kami bekerja untuk podium, tapi sudah bisa dilihat dari luar. Saya merasa baik-baik saja. Setidaknya, saya bisa memotong empat posisi. Kami di tempat yang semestinya,” katanya.

Trek lurus Sirkuit Losail memperjelas kelemahan GSX-RR dari sisi kecepatan. Oleh karena itu, Rins berharap menemui sirkuit yang lebih banyak kelokan ketika rombongan pindah ke Eropa sehingga bisa meraih poin besar.

“Sejak 2017-2018, pertarungan di trek lurus dengan Ducati, membuat Anda terbiasa. Kapan pun kami punya kesempatan, kami mencoba. Namun, belum cukup. Kami menderita dalam empat atau lima balapan,” ia mengungkapkan.

“Di Portimao, kami menderita. Kami akan melihat musim ini. Kami menunggu berlomba di sirkuit seperti Jerez, dengan lintasan lurus lebih pendek.Kami punya motor sangat bagus dengan adanya pembekuan mesin.

“Kami harus menuntaskan balapan dengan peningkatan fairing yang memberi sesuatu di lintasan lurus. Suzuki bekerja non-stop, yang mana membuat kami berkembang. Sekarang, lift belakang membuat motor lebih rendah di bagian belakang pada jalur lurus.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Morbidelli: Jika di Portimao Bermasalah, Kami Harus Khawatir
Artikel berikutnya Bastianini Gagal 10 Besar MotoGP Doha Gegara Rambut

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia