Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
MotoGP Austrian GP

Rivalitas Sengit Tak Ganggu Relasi Harmonis Bagnaia dan Martin

Francesco Bagnaia dan Jorge Martin mungkin merupakan rival sengit di lintasan MotoGP, tetapi mereka sangat menghormati satu sama lain.

Francesco Bagnaia, Ducati Team, Jorge Martin, Pramac Racing

Terjebak dalam pertarungan sengit memperebutkan gelar juara sejak awal musim, Bagnaia dan Martin hanya dipisahkan oleh lima poin di puncak klasemen menyusul kemenangan ganda pembalap pabrikan Ducati di MotoGP Austria akhir pekan lalu.

Namun, sama seperti 2023, ketika mereka juga memperebutkan gelar juara, kedua pembalap ini tetap menjaga persaingan di antara mereka di lintasan tahun ini, dan juga tidak terlibat dalam perang kata-kata di luar sirkuit.

Pertarungan kejuaraan mereka sangat kontras dengan beberapa persaingan yang terlihat di MotoGP sebelumnya, termasuk persaingan antara mentor Bagnaia, Valentino Rossi, dan Marc Marquez yang meletus hingga menarik perhatian dunia olahraga lebih luas.

Baca Juga:

Berbicara mengenai hal ini, juara dua kali Bagnaia menekankan bahwa ia dan rivalnya di Pramac, Martin, saling menghormati satu sama lain sebagai rider, dan itulah mengapa persaingan mereka selalu berlangsung damai di MotoGP.

"Ketika ada rasa hormat, maka akan ada kedamaian di luar dan perang di dalam lintasan - tetapi juga selalu dengan rasa hormat," kata pembalap asal Italia itu. "Kami sudah saling mengenal sejak lama. 

"Saya tidak pernah mengerti para rider yang mengubah hubungan mereka selama kejuaraan. Memang benar bahwa ketika Anda berjuang untuk tujuan yang sama, Anda sedikit berubah, tetapi rasa hormat harus selalu ada - dan sepertinya situasinya masih sama seperti tahun lalu (dan) saat kami masih muda."

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Photo by: Gold and Goose / Motorsport Images

Martin berbesar hati atas kekalahannya akhir pekan lalu, dengan mengatakan bahwa ia tidak punya alasan untuk marah pada Bagnaia karena telah mengalahkannya di Spielberg.

Pembalap Spanyol berharap respek yang ia miliki untuk Bagnaia sejauh ini akan membuat mereka tetap bisa menikmati pertarungan bersahabat di dalam kandang Ducati, bahkan ketika mereka bersiap untuk bersaing dengan pabrikan lain pada MotoGP 2025.

"Seperti yang dikatakan Pecco, ini bukan tahun lalu atau tahun ini, kami masih memiliki banyak tahun untuk bertarung satu sama lain," katanya. "Saya memberikan yang terbaik dan (jika) dia lebih baik dari saya, mengapa saya harus marah padanya? Itu hanya rasa hormat. 

"Jika semuanya saling menghormati di luar dan di dalam lintasan, saya bahkan ikut senang untuknya atas kemenangannya dan saya akan berharap hubungan ini tetap seperti ini sepanjang hidup kami."

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Marquez Bertukar Pandangan dengan David Alonso
Artikel berikutnya Honda Memasuki Periode Krusial dalam Pengembangan

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia