Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Rookie terbaik, hasrat Bagnaia musim depan

Performa kuat usai tes Jerez mendongkrak kepercayaan diri Francesco Bagnaia. Pembalap anyar Pramac Racing itu bahkan membidik gelar Rookie of The Year 2019.

Francesco Bagnaia, Alma Pramac Racing

Gold and Goose / Motorsport Images

Datang sebagai juara dunia Moto2 2018, Bagnaia menutup sesi uji coba Kamis (29/11) lalu pada posisi kesembilan. Sosok yang akrab disapa Pecco itu juga terpaut tidak begitu jauh dari Takaaki Nakagami, yakni 0,388 detik.

Torehan itu pun mengantarkan Bagnaia sebagai rookie terbaik, mengungguli Fabio Quartararo yang memperkuat Petronas Yamaha SRT. Sedangkan Joan Mir terlempar keluar 10 besar, dengan Miguel Oliveira urutan ke-24.

“Target saya tahun depan, pastinya di depan para rookie lainnya. Penting bagi saya untuk menyelesaikan tes di sini (Jerez) sebagai rookie pertama,” tukasnya.

“Pada hari pertama di Valencia (tes pramusim) saya menemukan sesuatu yang sangat positif pada motor. Hal tersebut sudah menjadi kunci untuk cepat seperti ini.

“Kami bekerja sangat baik dengan tim, dan ini adalah perspektif yang baik untuk tahun depan. Tentu saja kami memiliki banyak poin demi peningkatan, tetapi saya senang selama dua hari menjalani tes.

“Saya kira akan sulit karena secara historis Jerez merupakan trek yang menyulitkan Ducati. Tahun ini lebih baik, namun Honda masih memiliki sesuatu yang ekstra. Jadi, selisih 0,3 detik adalah bagus,” ucap Bagnaia.

Baca Juga:

Pembalap berusia 21 tahun itu juga mengaku puas atas progres yang dicapainya, terutama dalam hal pengereman di Jerez. Pasalnya, ia meyakini, area ini membuatnya banyak kehilangan waktu.

“Saya sangat senang meningkatkan zona pengereman, karena (pada Rabu) sangat sulit bagi saya. (Pada Kamis) kami membuat langkah besar ke depan,” bebernya.

“Kami telah membuat kemajuan dan kami bekerja pada arah ini, yang mana lebih baik bagi semuanya. Motor terakhir yang saya coba dengan set-up terakhir adalah poin yang bagus untuk memulai tahun depan,” imbuh Bagnaia.

Anak didik Valentino Rossi tersebut kemudian mengungkapkan, ia menghabiskan beberapa lap dengan membuntuti rekan kompatriot Andrea Dovizioso.

“Menyenangkan, karena saya melihat banyak hal. Dia bisa menutup lebih banyak racing line saat keluar tikungan. Itu sudah positif bagi saya untuk mengikutinya selama dua atau tiga putaran,” tuturnya.

Ditanya perihal gaya balap, ia menggambarkan campuran Jorge Lorenzo dan DesmoDovi. “Untuk kecepatan sudut, pastinya Lorenzo, dan keluar tikungan, lebih mirip Dovizioso,” pungkas Pecco.

Francesco Bagnaia, Alma Pramac Racing
Francesco Bagnaia, Pramac Racing
Francesco Bagnaia, Pramac Racing
Francesco Bagnaia, Pramac Racing
Francesco Bagnaia, Pramac Racing
Francesco Bagnaia, Alma Pramac Racing
Francesco Bagnaia, Alma Pramac Racing
Francesco Bagnaia, Alma Pramac Racing
Francesco Bagnaia, Pramac Racing
Francesco Bagnaia, Alma Pramac Racing
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Marquez-Lorenzo satu suara dalam pengembangan motor
Artikel berikutnya Quartararo makin pede dengan YZR-M1

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia