Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Rossi: MotoGP Portugal Jadi Momen Emosional

Valentino Rossi menegaskan bahwa balapan terakhirnya bersama tim pabrikan Yamaha di Portimao menjadi sebuah momen yang sangat emosional.

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Dorna Sports

Peraih tujuh gelar juara dunia di kelas premier itu harus mengakhiri kerja samanya dengan tim pabrikan Yamaha dan sebagian besar kru yang telah menemaninya selama 20 tahun terakhir.

Bersama Yamaha, Valentino Rossi menjalani 15 tahun kerja sama yang terbaik menjadi dua bagian, 2004-2010, dan 2013-2020. Ia sempat hengkang ke Ducati pada 2011-2012 karena masalah internal di paddock pabrikan asal Jepang itu.

Selama bersama Yamaha, Rossi telah mendapatkan empat gelar juara dunia MotoGP. Selem 15 tahun bekerja sama, ia juga telah mengumpulkan 56 kemenangan, 142 podium dan 35 pole position.

Pria 41 tahun itu merasa sangat bangga bisa menjalani kerja sama dalam waktu yang cukup panjang. Terlebih Yamaha mau menerimanya kembali setelah dua tahun bergabung dengan Ducati.

Meski sejak kembali pada 2013, ia belum bisa memberikan gelar kepada Yamaha, tapi tim berlogo Garpu Tala itu tetap memberikan kepercayaan penuh kepada dirinya.

Sayangnya, pada musim terakhirnya bersama tim pabrikan Yamaha, Valentino Rossi tak dapat memberikan kado indah. Pasalnya, ia harus menyelesaikan musim di urutan ke-15 dalam klasemen.

Itu karena ia gagal mencetak poin dalam enam balapan, termasuk harus absen pada dua gelaran di Aragon akibat terpapar Covid-19.

“Orang-orang di dalamnya,” kata Rossi ketika ditanya oleh Motorsport.com mengenai apa yang paling dirindukannya dari tim.

“Saya pikir secara teknis tak ada perubahan besar. Tapi dalam 15 tahun dalam karier dan kehidupan, saya memiliki banyak teman dekat di tim ini.

“Hubungan kami sangat baik, terutama dalam sisi kemanusiaan. Saya pikir sisanya tidak banyak yang berubah.”

Baca Juga:

Sekadar informasi, ketika Rossi kembali ke pit setelah balapan, timnya telah mempersiapkan sesuatu untuknya. Semua orang di dalam tim memberikan ucapan perpisahan melalui papan dengan dilengkapi tanda tangan masing-masing kru.

Rossi pun mengaku itu menjadi momen yang sangat emosional. Terutama saat mengucapkan selamat tinggal kepada kru yang telah menemaninya selama 20 tahun di kelas premier.

“Ketika saya kembali ke pit, itu momen yang sangat emosional. Terutama saat mengakhiri kerja sama bukan hanya dengan tim tapi juga beberapa orang yang sangat penting di garasi saya. Seperti Alex Briggs, Brent Stevens, dan banyak yang lainnya,” ujar Rossi.

“Jadi, sangat menyenangkan ketika kembali ke garasi karena itu merupakan momen yang penuh emosional.”

Seperti diketahui, pembalap berjuluk The Doctor itu hanya bisa membawa tiga krunya ke Petronas Yamaha SRT karena tim asal Malaysia itu tak ingin mengubah struktur tim.

Oleh karena itu, Rossi memilih kepala kru David Munoz, data engineer Matteo Flamigni dan pelatihnya Idalio Gavira.

Pada tahun depan, Rossi menegaskan bakal berusaha menemukan kembali kemampuan terbaiknya. Ia juga akan menekan Yamaha untuk melakukan perbaikan atas masalah yang dimiliki M1 2020.

“Saya harus meningkatkan diri sendiri, kami harus meningkatkan beberapa area seperti di kualifikasi, yang mana sangat penting,” kata Rossi.

“Kami juga akan terus menekan Yamaha untuk melakukan peningkatan di beberapa area selama musim dingin. Pasalnya, sejak tahun lalu kami hanya kuat di awal musim lalu mengalami kesulitan.

“Berbeda dengan para rival kami yang mengalami peningkatan di paruh musim kedua, karena mereka mampu memperbaiki segala hal.”

Meski bergabung dengan tim satelit, Rossi tetap memiliki kontrak tim pabrikan Yamaha dan mendapat dukungan penuh. Ia juga akan menggunakan motor yang sama dengan Maverick Vinales dan Fabio Quartararo.

Namun, Rossi menyadari keputusan ini akan sulit baginya karena ia harus memberikan yang terbaik untuk membuktikan bahwa dirinya belum habis.

“Pada tahun depan akan menjadi tantangan berat bagi saya, kami harus siap sejak balapan pertama,” ujar pembalap nomor 46 itu.

Ucapan terima kasih dari kru kepada Valentino Rossi.
Valentino Rossi dan Lin Jarvis lakukan pelukan perpisahan di garasi Yamaha.
Valentino Rossi dan Maverick Vinales, beserta kru tim pabrikan Yamaha.
Valentino Rossi dan Alex Briggs.
Valentino Rossi tim pabrikan Yamaha.
5

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Aprilia Panggil Tiga Pembalap untuk MotoGP 2021
Artikel berikutnya Rossi: Quartararo-Vinales Akan Bersaing Jadi yang Terbaik

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia