Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Rossi Tak Malu Belajar dari Pembalap Muda

Valentino Rossi merupakan pembalap tertua di MotoGP pada saat ini dan berkendara di dua era berbeda. Namun, untuk beradaptasi dengan segala perubahan, pria 41 tahun itu tak malu belajar dari pembalap muda.

Race winners: 1st position: Valentino Rossi, Luca Marini, 2nd position: Franco Morbidelli, Andrea Migno, 3rd position: JD Beach, Sammy Halbert

Race winners: 1st position: Valentino Rossi, Luca Marini, 2nd position: Franco Morbidelli, Andrea Migno, 3rd position: JD Beach, Sammy Halbert

VR46 Riders Academy

Rossi menjadi satu-satunya pembalap MotoGP aktif yang memiliki akademi pembalap dan berada satu trek dengan para anak didiknya.

Pada tahun ini, ia sudah merasakan kehebatan murid-muridnya di VR46 Academy, Franco Morbidelli dan Francesco Bagnaia, yang mengalahkannya di Sirkuit Misano, pada 13 September lalu.

Selain di kelas premier, pada balapan yang sama, Luca Marini dan Marco Bezzecchi, juga berhasil meraih podium 1-2 di kelas Moto2.

Usai balapan, Valentino Rossi mengatakan bahwa dirinya menyesal membangun akademi balap. Terlebih ia terlalu bersemangat saat membimbing murid-muridnya, yang saat ini menjadi ancaman serius baginya.

Tetapi, Rossi mengatakan pembalap-pembalap muda di VR46 Academy memberikannya semangat dan pelajaran baru yang dapat membantunya tetap kompetitif.

“Jelas, akademi membuat saya semakin berkembang sebagai pembalap maupun seorang pria. Sebagai seorang pembalap yang lebih tua, berkendara bersama mereka yang masih muda memberi Anda energi. Ini seperti mengisi ulang baterai,” kata Rossi.

“Berlatih dengan para pembalap muda yang mengikuti kejuaraan dunia, di level tertinggi, itu juga mengajari Anda banyak hal.”

Baca Juga:

Valentino Rossi mengungkapkan sebenarnya awal mula membangun akademi balap hanya untuk bersenang senang. Tetapi, ia tak menyangka hal tersebut semakin berkembang dan memunculkan pembalap-pembalap kelas dunia.

“Ini awalnya hanya main-main, dan berkembang menjadi sesuatu yang luar biasa. Saya tidak menyangka bisa sesenang itu membantu para pembalap muda,” ujar Rossi.

“Saya sungguh menikmatinya. Terutama ketika menyaksikan Luca (Marini) meraih kemenangan di Malaysia pada 2018.”

Memiliki Ranch pribadi membuat Rossi sering berlatih di trek tanah tersebut bersama murid-muridnya. Bahkan, ia kerap menggelar kompetisi ketahanan.

Menjadi seorang guru juga tak membuat Rossi ditakuti oleh anak didiknya karena ia juga sering disalip saat berlatih bersama di VR46 Ranch.

“Terkadang mereka melewati saya, tapi saya tak membiarkan itu dengan sengaja karena mereka memang lebih cepat,” Rossi mengungkapkan.

Mulai tahun depan, livery VR46 Team sudah mulai terlihat di MotoGP yang terdapat pada motor Luca Marini. Adik Valentino Rossi itu akan memperkuat Reale Avintia Racing.

Pada 2022, kabarnya Rossi akan menurunkan VR46 sebagai tim independen. Suzuki menjadi kandidat terkuat selain Yamaha yang akan mendukung VR46 Team.

Suzuki kerap dikaitkan karena Monster Energy yang merupakan sponsor terbesar Rossi mulai bergabung dengan pabrikan yang berbasis di Hamamatsu, Jepang itu.

Terlebih, The Doctor juga mengidolai sosok legenda, Kevin Schwantz, yang merupakan mantan pembalap Suzuki.

“Saya sangat menyukai olahraga, idola saya adalah Ronaldo pesepakbola Brasil. Kalau di balap motor, saya selalu menjadi fan Kevin Schwantz,” ucap Rossi.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Sirkuit Catalunya Rombak Lagi Tikungan 10
Artikel berikutnya Morbidelli: Tim Satelit Naikkan Level Persaingan

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia