Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Valentino Rossi: Balap Motor di Level Junior Menakutkan

Rider legendaris MotoGP Valentino Rossi mengatakan tingkat agresi dalam kejuaraan di kategori junior seperti Moto3 dan WSSP300 membuat balap motor menjadi “cukup menakutkan”.

Valentino Rossi, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Selama putaran World Supersport (WSSP) 300 di Sirkuit Jerez akhir pekan lalu, Dean Berta Vinales yang berusia 15 tahun meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan yang melibatkan sejumlah pembalap.

Sepupu dari bintang MotoGP Aprilia Racing Maverick Vinales itu remaja ketiga yang kehilangan nyawa di level Kejuaraan Eropa dan Dunia. Sebelumnya, rider European Talent Cup, Hugo Millian (14 tahun) pada Juli dan pembalap Moto3 Jason Dupasquier (19) Mei lalu, juga tewas.

Tragedi yang muncul beruntun tersebut memicu perdebatan dalam komunitas balap motor dunia soal bagaimana keselamatan di kategori junior dapat ditingkatkan agar kecelakaan fatal tidak terus terjadi.

Valentino Rossi, rider paling berpengalaman, percaya aturan Yellow Flag perlu ditegakkan lebih baik dan ketat di kelas pemula. Ia pun menekankan harus ada langkah terkait agresi dalam balapan, konsekuensi dari mesin yang digunakan untuk membuat persaingan lebih ketat.    

Baca Juga:

“Apa yang terjadi di Jerez adalah bencana besar, dan juga menjadi yang ketiga sepanjang tahun ini di mana pembalap yang masih sangat muda (kehilangan nyawa mereka),” ujar Rossi jelang Grand Prix Amerika, Kamis (30/9/2021).

“Apa yang bisa kami lakukan? Saya pikir masalahanya adalah hal yang paling berbahaya dalam olahraga kami adalah ketika seorang pembalap jatuh dan setelah itu ditabrak oleh pengendara lainnya yang ada di belakang.

“Situasi di balapan (WSSP300) ini sangat berbahaya, karena Anda memiliki sangat banyak pembalap (di grid), lebih dari 42 motor. Dan jarak semua orang sangat dekat. Jadi, risiko (jenis crash) ini terjadi sangat tinggi.

“Kemudian apa yang bisa dilakukan, pertama-tama (adalah memaksa) pembalap di belakang untuk lebih menghormati Yellow Flag. Saya tidak tahu persis dinamika kecelakaan (di Jerez), tetapi, biasanya para pembalap ketika melihat Yellow Flag, mereka berusaha melambatkan motornya seminimal mungkin.

“Namun beberapa tahun terakhir selalu para pembalap, termasuk rider-rider muda sangat, sangat, sangat agresif. Ketika Anda menyaksikannya, balapan itu cukup menakutkan karena semua orang memberikan lebih dari maksimal dan mereka tidak berpikir apa yang bisa terjadi.

“Bagi saya, yang perlu dan harus selalu ditekankan, semua orang harus ingin balapan motor sangat berbahaya,” The Doctor menambahkan.

MotoGP memberi penghormatan kepada pembalap WorldSSP300 Dean Berta Vinales

MotoGP memberi penghormatan kepada pembalap WorldSSP300 Dean Berta Vinales

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Ketika ditanya oleh Motorsport.com apakah menaikkan batas usia minimum dalam kompetisi junior di tingkat internasional akan bisa menjadi solusi, Valentino Rossi mengatakan itu tidak bisa membuat perbedaan besar. Menurutnya, lebih efektif membuat aturan yang sangat ketat.

“(Menaikkan batas usia) bisa jadi solusi, namun sulit karena kalah toh Anda meningkatkan usia satu atau dua tahun, itu mungkin membantu, hanya saja tidak terlalu jauh perbedaannya,” tutur Rossi.

“Tetapi mungkin soal siapa yang mengontrol balapan, terutama di kategori junior dengan pembalap yang masih sangat muda, harus lebih ketat dan wajib mengikuti semua yang terjadi di trek dengan lebih tepat.

“Jika seorang pembalap melakukan sesuatu yang berbahaya, mereka harus lebih tegas dan kuat dengan penalti, saya kira itu salah satu cara yang lebih efektif. Kami semua mencintai olahraga ini, tetapi Anda harus selalu bergerak dengan rasa hormat kepada pembalap lain sebab semua pasti ingin menang.

“Tetapi ada beberapa hal yang lebih penting untuk mendapatkan dua posisi, yaitu keselamatan Anda dan rival. Dan saya pikir ini adalah yang harus lebih diperkuat di masa depan,” The Doctor menyimpulkan.

Pedro Acosta, Red Bull KTM Ajo

Pedro Acosta, Red Bull KTM Ajo

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya Lengan Sudah Pulih, Johann Zarco Tanpa Target Spesifik
Artikel berikutnya Toprak Razgatlioglu Buka Opsi ke MotoGP 2023

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia