Rossi: Balapan terbaik untuk Yamaha
Kendati gagal memetik kemenangan, serta kehilangan podium, Valentino Rossi justru menyambut positif atas keberhasilan finis ketiga yang direngkuh Maverick Vinales di Buriram.
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Gold and Goose / Motorsport Images
MotoGP 2018
Siapakah yang akan menjadi juara dunia MotoGP 2018? Valentino Rossi, Maverick Vinales, Marc Marquez, Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo, Andrea Dovizioso, atau yang lainnya?
Datang ke gelaran perdana MotoGP Thailand usai raihan buruk saat Aragon, Yamaha mengejutkan semua pihak karena tampil kompetitif sejak sesi latihan Jumat (5/10). Rossi bahkan mengamankan grid kedua usai kualifikasi, dengan Vinales start empat besar.
Ketika balapan Minggu (7/10) dimulai, performa apik YZR-M1 rupanya berlanjut. Selepas start, Rossi mampu menempel di belakang pole-sitter Marc Marquez. The Doctor bahkan mengambil alih posisi terdepan pada Lap 5 jelang Tikungan 3.
Secercah harapan pun menyeruak, pembalap Italia itu sepertinya bisa mengemas kemenangan dan untuk memutus rekor 23 balapan tanpa podium tertinggi. Namun, memasuki bagian kedua balapan, Rossi dilewati Andrea Dovizioso, Marquez, juga Vinales. Ia finis keempat.
“Bagi saya, akhirnya balapan ini adalah balapan terbaik untuk Yamaha di paruh kedua musim. Ini sangat penting. Sekarang kami perlu memahami seberapa banyak lintasan atau seberapa banyak kami (bisa) meningkatkan motor,” ucapnya kepada media di Buriram.
“Empat balapan berikutnya akan sangat penting karena kami harus berusaha menjadi kuat dan kompetitif di semua trek yang berbeda. Jauh lebih baik karena kami bertarung dalam tiga besar.
“Pada akhirnya, sayangnya, kami selalu kesulitan sedikit terlalu banyak dengan ban. Tapi hari ini kami tidak jauh. Saya (sendiri) sangat tidak senang karena saya ingin mencoba bertahan demi podium, tetapi hari ini Maverick sangat kuat,” papar sembilan kali juara dunia itu.
Ditanya apa yang menjadi penyebab atas kegagalan mencetak kemenangan, termasuk kehilangan posisi dari podium. Rossi mengatakan, bahwa karakteristik Chang International Circuit yang begitu menuntut fisik serta kondisi cuaca panas bukanlah penyebabnya.
“Sangat disayangkan bagi saya karena saya merasa sangat baik. Saya tiba di akhir balapan dan saya punya cukup tenaga untuk bertarung,” tuturnya.
“Tapi saya mencoba menghemat ban seperti lainnya karena sekarang seperti balapan sepeda. Semua pembalap menunggu, kadang-kadang menekan untuk dua lap. Semua yang lain mengikuti, tapi setelah itu melambat, dan mencoba lagi.
“Sekarang kami tidak pernah menekan (dalam) semua balapan. Sayangnya, saya mencoba pada lap-lap terakhir. Saya lebih bermasalah dan saya kehilangan 0,2 atau 0,3 detik, tapi untungnya bukan masalah fisik,” tandas The Doctor.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments