Valentino Rossi Berharap Comeback Franco Morbidelli di Misano Sukses
Valentino Rossi tak sabar menemui Franco Morbidelli di MotoGP San Marino pekan depan. Pembalap Petronas Yamaha SRT itu berharap mantan rekan setimnya sukses di Misano, dengan berbagai rintangan.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Morbidelli masih menjalani hari-hari akhir proses pemulihan pascaoperasi lutut kiri. Ketika kembali ke arena pekan depan, statusnya sudah berubah jadi rider tim pabrikan, Yamaha Factory Racing.
Beban berat otomatis dipikul pembalap keturunan Italia-Brazil tersebut. Ia absen dalam lima balapan dan harus langsung menunggangi YZR-M1 versi pabrikan, yang tentunya lebih mutakhir dari motor usang miliknya.
Rossi selaku mentornya berharap yang terbaik untuk Morbidelli. Ia sudah tahu penderitaan macam apa yang dialami anggota VR46 Rider Academy.
“Franco bertarung melawan waktu karena operasi sangat penting, dalam cedera lutut. Semua berjalan baik, tapi rehabilitasi sulit,” katanya.
“Franco berusaha keras dan dalam beberapa waktu terakhir, situasi itu tampaknya sudah berkembang. Dia akan mencoba Misano dan saya harap dia sukses.”
The Doctor bakal dapat mitra baru, setelah lima putaran terakhir berbagi paddock dengan test rider Yamaha, Cal Crutchlow, dan pembalap Moto2, Jake Dixon. Seharusnya, pilot Moto2, Xavi Vierge, juga masuk dalam daftar pendampingnya, tapi pembalap muda itu menolak.
Andrea Dovizioso bakal mengisi kursi panas itu secara permanen mulai edisi Misano hingga musim depan. Eks pembalap Ducati tersebut diprediksi bakal mengalami kesulitan.
“Dia datang ke sini (Aragon, red.) kemarin dan saya tiba pagi ini, jadi kami belum bertemu sama sekali. Saya sangat penasaran melihat potensinya di Yamaha dan mendengar apa yang akan dikatakan tentang motor, yang pastinya berbeda dari Ducati. Jadi akan ada pro dan kontra,” Rossi mengungkapkan.
“Sungguh menyenangkan berada dalam tim lagi tahun depan. Itu akan sangat menarik, tapi saya sudah pergi, jadi itu tidak mungkin.”
Pembalap 42 tahun itu akan melakoni MotoGP Aragon, 10-12 September. Ia tak pernah menang di sana , bahkan tahun lalu, Rossi absen karena terpapar Covid-19. Namun, pada 2016, dia bisa menginjak podium ketiga.
Juara dunia MotoGP tujuh kali itu masih menggenggam misi menggenapkan 200 podium. Rekor itu sangat bernilai ketika pensiun akhir musim nanti.
“Kami akan mencoba mengakhiri itu. Di atas kertas, Aragon dan Valencia, secara historis sangat sulit bagi saya, tapi kami akan balapan dua kali di Misano, di mana biasanya saya sangat kuat,” ucapnya.
“Kami akan pergi ke Austin, yang sangat saya sukai dan terakhir kali, kami sangat kencang di sana. Meski dalam balapan di Portimao, saya cukup kencang tahun ini. Situasinya kurang lebih seperti itu, tapi kami akan harus melihat realitasnya.”
Rossi berharap pilihan ban lebih baik kali ini. Pengalaman buruk di Silverstone masih membuatnya kesal. Start dari baris ketiga, pembalap veteran tersebut mengakhiri lomba di grup paling belakang gegara ban belakang.
“Ban-ban ini terlalu lunak bagi saya dan itu sesuatu yang selalu membuat saya menderita selama beberapa tahun terakhir. Di Silverstone, saya mestinya bisa balapan dengan bagus kalau memakai ban keras, tapi sialnya, pada hari Minggu, terlalu dingin dan saya harus memakai ban medium,” ujarnya.
“Ban keras tidak berfungsi pada temperatur itu, tapi dengan ban medium setelah lima atau enam lap, saya sudah mengalami masalah. Saya tak bisa menanyakan semua hal kepada Michelin, kami harus menemukan solusi. Tampaknya, tahun depan, ban akan berubah sedikit namun sudah terlambat bagi saya.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments