Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Rossi dan masalah Yamaha yang tak kunjung tuntas

Comeback apik Valentino Rossi pada MotoGP Qatar tak berarti apa-apa. The Doctor menganggap, YZR-M1 kurang lebih sama seperti musim lalu.

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Tercepat saat FP1, Rossi terseok ketika sesi latihan digelar malam hari. Kondisi dingin membuat pembalap Italia itu hanya menempati grid ke-14. Pun demikian, ia mampu bangkit dan mengamankan finis kelima – selisih 0,6 detik dari Andrea Dovizioso.

Menyebut performa Yamaha pada balapan Minggu (10/3) sebagai kejutan positif, tetapi sang pengoleksi sembilan gelar juara menegaskan feeling dengan kuda besinya, termasuk kelemahan YZR-M1, belum berubah sejak 2018.

“Bagi saya, masalahnya kurang lebih sama. Di beberapa area kami meningkatkan, namun sayangnya kami selalu kesulitan dengan grip belakang dan itu sulit,” keluh Rossi.

“Hari ini motor saya bagus, karena jika Anda tidak memiliki motor yang bagus, Anda tidak akan mendekati kemenangan atau podium.

“Kejutan positif, karena dalam latihan saya tidak memiliki feeling yang sangat baik.

“Tahun lalu saya lebih kuat dalam latihan. Pada akhirnya, saat balapan, saya kurang lebih sama seperti tahun lalu, hanya saya start jauh di belakang dan saya bisa comeback.

“Masalahnya adalah level performa kami kurang lebih sama dengan 2018 pada saat ini.”

Baca Juga:

The Doctor menambahkan: “Untuk beberapa alasan di sini, ban bekerja, tapi performa lebih menurun. Bagi saya, kami kurang lebih berada di kapal yang sama.

“Bagi kami, itu sangat sulit karena tahun ini jarak dalam hal top speed sangat tinggi. Tetapi masalahnya bukan hanya top speed, (masalahnya) adalah akselerasi ketika keluar tikungan.

“Tampaknya motor lain, Honda, Ducati juga Suzuki mampu menemukan grip dan tenaga lebih banyak. Kami kalah dalam hal akselerasi.

“Karena alasan itu, bahwa kecepatan maksimum terpaut jauh (dari motor tercepat). Masalahnya adalah ini, keluar dari tikungan.”

Rossi lalu mengatakan, peningkatan besar yang dilakukan Suzuki selama musim dingin berarti membuat Yamaha perlu meningkatkan lebih banyak lagi.

“Masalahnya adalah kami finis di belakang Ducati, Honda, satelit Honda (LCR) dan Suzuki (Alex Rins).

“Tahun ini masalahnya Suzuki kuat. Cal juga sangat kuat tahun lalu, (tetapi) saya bisa mengalahkannya dan kurang atau lebih Cal pada level yang sama.

“Peningkatan lebih besar adalah Suzuki. Jadi, bagi saya, kami harus bekerja.”

Laporan tambahan oleh Oriol Puigdemont

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing, Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing, Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Muatan politis di balik protes terhadap Ducati
Artikel berikutnya Crutchlow: Naik podium Qatar adalah mimpi

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia