Rossi Ingin Yamaha Lakukan Pengembangan seperti Rival-rivalnya
Bergabung dengan Petronas Yamaha SRT, tidak membuat Valentino Rossi pesimistis. Pembalap veteran itu ingin Yamaha juga melakukan perbaikan agar bisa kembali bersaing di MotoGP 2021.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Rossi rela turun kasta ke tim satelit karena belum mau pensiun meski usianya akan memasuki 42 tahun, 16 Februari mendatang.
Tentu saja fasilitas yang didapat akan berbeda daripada saat memperkuat tim pabrikan Yamaha, walau spesifikasi motor M1 tak berbeda.
Rossi memprediksi musim mendatang lebih sulit. Apalagi jika menilik lagi rapornya sepanjang musim kemarin, di mana ia hanya finis di urutan ke-15. Selain itu, lawan tidak punya masalah besar dengan motor.
“Musim depan, akan jadi pertarungan sulit. Kami harus bekerja dengan baik musim dingin dan siap sejak lomba pertama,” ucapnya kepada Speedweek.
“Dalam beberapa tahun terakhir, kami selalu start dengan baik, lalu kami menderita di pertengahan musim karena lawan saya berkembang lebih pesat daripada kami.”
Oleh karena itu, setelah berlibur sejenak, Rossi kembali ke Ranch dan berlatih. Ia ingin menjaga kondisinya agar tidak kalah dengan rivalnya yang lebih muda.
Juara dunia MotoGP tujuh kali tersebut ingin Yamaha juga membenahi performa mesin dan M1.
“Saya juga harus banyak bekerja keras terhadap diri saya. Kami harus lebih berkembang di area tertentu, seperti kualifikasi, selalu lebih penting. Lalu kami harus mendorong Yamaha agar melakukan perbaikan di beberapa aspek.
“Pada 2016 ke 2017, itu tahun krusial bagi Yamaha dan M1 karena menurut saya, itu momen di mana penderitaaan kami dimulai. Hingga 2016, motor sangat kompetitif, bisa memenangi lomba dan juara dunia.
“Saya tidak tahu berapa besar, itu tergantung Yamaha atau dari perkembangan konstruktor lain yang jauh lebih baik. Untuk jadi kompetitif, kami harus berkembang seperti yang mereka lakukan.”
Berdasarkan evaluasi dengan engineer, Valentino Rossi menemukan problem pada kecepatan maksimal dan grip roda belakang.
Beberapa waktu lalu, Maverick Vinales mengeluh bahwa kesalahan Yamaha sudah terlihat saat transisi dari model 2016 ke 2017. Rossi setuju dengan pendapat itu.
“Kami mengalami kesulitan dengan grip roda belakang. Kalau kami tidak bisa membuat ban belakang tidak berfungsi baik, maka akan sangat sulit mengemudikan motor kami. Itu sangat sulit bagi kami untuk kompetitif. Itu hal yang paling penting, selain Anda harus melakukan sesuatu untuk kecepatan maksimal, bukan hanya mesin, juga aerodinamika, dan lain-lain. Dalam hal itu, saya setuju (komentar Vinales),” ia mengungkapkan.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments