Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Rossi keluhkan top speed YZR-M1

Kelemahan besar Yamaha dalam hal top speed membuat Valentino Rossi sangat menderita saat melibas trek lurus di Le Mans.

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

The Doctor menjadi pembalap pabrikan garpu tala dengan top speed paling lambat, terutama dibandingkan pemenang MotoGP Prancis, Marc Marquez, serta trio Ducati: Andrea Dovizioso, Danilo Petrucci dan Jack Miller.

Meski saat balapan Rossi membayangi Desmosedici GP19, namun ia tak dapat melewati DesmoDovi, Petrux dan Jackass. Alhasil, pembalap Yamaha itu harus puas finis kelima, posisi yang sama seperti ketika start.

Skuat Iwata sebenarnya telah meningkatkan performa motor dalam menjaga usia ban saat balapan. Akan tetapi, Rossi merasakan YZR-M1 kehilangan terlalu banyak tenaga.

“Saya tidak cukup cepat. Saya banyak kehilangan [waktu] di trek lurus dan akselerasi dari tikungan berkecepatan rendah,” keluhnya.

“Saya mencoba semua balapan di sana, tidak kehilangan slipstream untuk mencoba bertarung demi podium. Target saya adalah podium, tapi sayangnya tidak cukup untuk [mengalahkan] Ducati.

“Hal baiknya saya comeback di akhir. Tampaknya masalah kami lebih sedikit dibandingkan tahun lalu pada lap-lap akhir. Ini sangat positif, namun tidak cukup untuk podium.

“Seperti inilah. Kami memperbaiki usia ban dengan beberapa hal berbeda pada motor, dan motor sangat nyaman dikendarai.

“Tampaknya yang lain membuat kemajuan, terutama Honda. Sekarang perbedaannya sangat besar di trek lurus.

“Coba saja Anda cek ­­top speed dalam hasil. Kami sangat menderita di semua balapan.”

Sementara keempat pembalap Yamaha berada di posisi terbawah dalam daftar top speed MotoGP Prancis, Rossi menunjukkan, bahwa ia biasanya cenderung membuntuti M1 lain dalam aspek ini.

“Sayangnya, apa yang bisa kami tingkatkan adalah saya juga lebih lambat dari Yamaha yang lain untuk beberapa alasan. Kami perlu lebih baik,” ucapnya.

“Saya selalu terbawah, kedua atau ketiga dari bawah, sangat jauh dari posisi teratas. Ini sulit. Dalam sejarahnya, sejak lama, 2004, Yamaha tidak pernah fantastis di trek lurus. Tetapi tahun ini, tampaknya kami kehilangan sangat banyak.”

Dengan pengembangan mesin telah dibekukan hingga akhir musim, The Doctor khawatir Yamaha tidak dapat meningkatkan top speed. Namun, ia berharap akselerasi YZR-M1 bisa diperbaiki.

“Masalahnya adalah mesin. Saya tidak berpikir a kami dapat meningkatkan banyak, tetapi ini situasinya, kami harus memberikan yang maksimal,” tuturnya.

“Kami bisa bertarung untuk podium dan motornya nyaman dikendarai. Kami punya beberapa hal bagus yang tergantung dari trek ke trek. nilah realitasnya sekarang.

“Mungkin kami dapat menemukan sesuatu dalam akselerasi, karena kami juga kehilangan akselerasi. Kita lihat saja nanti.”

Laporan tambahan oleh Lena Buffa

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Jack Miller, Pramac Racing, Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing almost crashing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Alex Marquez bakal perkuat Pramac Racing?
Artikel berikutnya Le Mans tunjukkan kemajuan Lorenzo

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia