Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Rossi minta Yamaha tingkatkan performa motor

Valentino Rossi menilai balapan MotoGP Silverstone akhir pekan lalu seharusnya menjadi panggilan kepada Yamaha, terutama dalam hal performa motor, hingga akhir musim nanti.

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing

Michelin Sport

The Doctor memang berhasil finis ketiga di belakang Maverick Vinales dan Cal Crutchlow. Tapi raihan di podium itu berkat kecelakaan yang dialami Andrea Iannone dan kesalahan Marc Marquez pada dua lap terakhir.

Kendati demikian, Rossi masih meraih hasil finis lebih baik ketimbang rekan setim Jorge Lorenzo. Juara dunia bertahan itu hanya mampu finis kedelapan. Cukup dipertanyakan mengingat Lorenzo kerap unggul di trek Silverstone pada musim-musim sebelumnya.

Terkait performa YZR-M1 ini sebenarnya telah diakui Rossi ketika ia mengkhawatirkan kecepatan para rivalnya usai sesi kualifikasi. Pembalap Italia itu bahkan menduga Yamaha tertinggal di belakang.

“Balapan ini adalah panggilan bagi kami,” tukas Rossi. “Kami sangat kesulitan di Silverstone.

“Motor kami lebih buruk dari pada Honda, Suzuki dan juga Ducati, karena Iannone ada di depan (sebelum dia terjatuh).

“Pada paruh pertama musim, motor kami yang paling tidak kompetitif untuk banyak balapan. Sekarang lebih lama, dan kami harus mencari tahu apa penyebabnya.

“Tambahan lagi, kami perlu untuk mengembalikan (performa motor) ke level pada awal tahun.”

Tak peduli dengan selisih poin

Raihan finis ketiga membawa Rossi memangkas selisih menjadi 50 poin dengan Marquez. Namun, The Doctor menegaskan bahwa dia tak memikirkan cara untuk mendekati perolehan poin Marquez dalam enam balapan tersisa.

Ditanya apakah masih percaya bisa menjadi juara dunia atau tidak, Rossi pun menjawab: “Ya. Saya punya pendapat yang sama (seperti sebelumnya).

“Jika Anda membuat kalkulasi, 50 poin kurang dari satu balapan (adalah selisih yang lebih besar) daripada 53 poin dengan satu balapan lebih.

“Tapi, saya sungguh tidak peduli. Saya suka menjalani balapan ini, dan target saya bertarung untuk kemenangan dan finis di podium mulai sekarang hingga akhir.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Crutchlow tak menyangka bisa bertarung melawan Rossi-Marquez
Artikel berikutnya Alami cedera, Baz digantikan Fores di Misano

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia