Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Rossi: Motivasi balap dan ambisi gelar ke-10

Bukan tanpa alasan kenapa Valentino Rossi memperbarui kontrak Yamaha hingga 2020. The Doctor digerakkan motivasi dan ambisi merebut titel MotoGP.

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing

Gold and Goose / Motorsport Images

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / LAT Images

Jelang balapan pembuka Qatar, Rossi mengumumkan resmi bertahan selama dua musim ke depan. Itu berarti, sang pembalap bakal terus melanjutkan kiprahnya di kejuaraan dunia Grand Prix sampai berusia 41 tahun.

Dalam wawancara panjang kepada La Gazzetta dello Sport, sembilan kali juara dunia itu blak-blakan perihal keputusannya terus berpetualang di kelas premier. Pembuktian diri sendiri, serta selalu konsisten pada posisi puncak adalah motivasi terbesarnya.

“Ini mendorong dan memberikan saya banyak motivasi. Ini juga target pertama untuk bagaimana mengakhiri karier saya, bahwa saat balapan, menang atau bertarung memperebutkan podium dalam beberapa tahun terakhir,” tuturnya.

“Kami memang kesulitan. Akan tetapi, saya tiga kali menjadi runner-up. Dan karena itulah, yang lebih penting adalah mencoba menyelesaikan persaingan dengan kompetitif.”

Pernyataan senada pernah dilontarkan empat kali juara dunia Formula 1, Lewis Hamilton, yang bahkan mengatakan, selama masih ada motivasi, maka segalanya terbuka untuk berada di puncak. 

Namun, mengandalkan motivasi semata tentu sulit jika ingin menegaskan eksistensi diri. Rossi pun sadar, seiring berjalannya waktu, keinginannya semakin kuat dalam hal berlatih. Apalagi kalau bukan demi menjaga ketahanan fisik.

“Olahraga kami bukan atletik, bersepeda atau sepak bola. Apa yang hilang dari menua dan di atasnya adalah motivasi. Tapi ada juga masalah fisik. Anda sedikit kehilangan performa dan Anda harus lebih berlatih,” tandasnya.

“Hamilton di Formula 1, atau kami di balap motor, dari sudut pandang ini kami cukup beruntung. Karena di atas 40 tahun, jika Anda ingin, bahkan jika Anda bekerja sangat keras, secara fisik Anda ada di sana.”

Kendati – mungkin – banyak pihak yang meragukan performa, Rossi membungkam kritikan berupa raihan podium ketiga di Sirkuit Losail. Ia bahkan juga masih mampu bertarung melawan Andrea Dovizioso dan Marc Marquez.

“Menurut saya, itu memberikan lebih banyak rasa. Memang lebih mudah mengkritik, ketimbang mengakui merekayang masih berusaha. Mereka yang menghargai orang lain adalah sosok hebat, dan mereka juga menikmatinya. Sedangkan mereka yang iri, sebenarnya menunjukkan kelemahan.”

Rossi membuka musim baru lewat keberhasilan podium ketiga, mengalahkan Cal Crutchlow dan Danilo Petrucci. Sedangkan rekan setim Maverick Vinales finis keenam. Hasil yang terhitung cukup bagus, mengingat paket YZR-M1 2018 belum sepenuhnya sempurna.

Kendati demikian, The Doctor tak ingin terlena. Baru satu balapan yang dihadapinya, dan tak menutup kemungkinan bisa kesulitan pada sejumlah trek MotoGP, terutama jika masalah elektronik belum dapat diatasi Yamaha.

“Kami kehilangan beberapa waktu pada 2017, karena motor yang salah. Ducati dan Honda lebih baik. Mereka lebih banyak bekerja, memiliki banyak uang dan sumber daya. Kami kesulitan di bagian elektronik,” keluhnya.

“Saya paham. Tapi kami harus bekerja secara berkelompok untuk mengatasi masalah tersebut, dan area di mana Yamaha mungkin salah. Kami juga harus bekerja keras pada bagian belakang. Saya berharap, juga berpikir, dengan versi 2018, kami akan sedikit kesulitan.”

Di antara berbagai hambatan yang melanda, mimpi Rossi sudah jelas, yakni selalu dan mampu bersaing demi gelar juara. Mungkin merengkuh titel ke-10. Terlepas dari masalah pada YZR-M1, ia merasa tak ada salahnya untuk mencoba.

“Itu akan menyenangkan. Saya ingin melakukannya dan kami tidak kekurangan apapun,” tukas The Doctor.

“Tahun lalu, kami kehilangan hal bagus dari motor. Sekarang kami masih bermasalah, tapi kami menemukan hal positif dari 2017. Maverick ketiga dan saya kelima (pada klasemen.) Kami bertarung sampai pertengahan musim. Kami bisa lebih. Kami lebih kuat. Setidaknya kami bisa balapan.”

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Miquel Liso

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing, Cal Crutchlow, Team LCR Honda

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing, Cal Crutchlow, Team LCR Honda

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Third place Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing

Third place Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Duel melawan Aleix, Pol: Seperti pembalap lain
Artikel berikutnya Gagal finis di Qatar, Rins tetap optimistis

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia