Rossi Akui MotoGP 2020 Lebih Sulit dari Perkiraannya
MotoGP 2020 menjadi salah satu musim tersulit bagi Valentino Rossi sejak debut dalam kelas premier 20 tahun lalu. Buktinya, untuk kali pertama The Doctor finis di luar 10 besar.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Rossi menutup musim di posisi ke-15 klasemen dengan hanya 66 poin. Sebelumnya, rapor terburuk juara dunia tujuh kali kelas utama tersebut terjadi pada 2011, bersama Ducati.
Ketika itu, Rossi mengakhiri musim di peringkat ketujuh dengan raihan 139 poin. The Doctor pun mengakui bahwa MotoGP 2020 merupakan periode yang sangat buruk bagi dirinya.
Seperti yang diketahui, MotoGP, layaknya mayoritas kompetisi olahraga lain, juga terdampak pandemi Covid-19. Problem ini memaksa otoritas beradaptasi agar kejuaraan bisa bergulir.
Dorna Sport selaku operator hanya dapat menggelar 14 balapan dari 20 yang direncanakan dan semua dilangsungkan di Eropa, tanpa penonton. Protokol ketat juga diberlakukan.
Para pembalap dan anggota tim yang keluar-masuk sirkuit wajib menjalani tes usap/PCR secara rutin menjelang balapan berlangsung. Tentu saja ini membuat kondisinya tak mudah.
Situasi makin sulit bagi Rossi setelah ia dinyatakan positif terinfeksi virus corona penyebab Covid-19 pada 15 Oktober lalu. Itu membuatnya harus melewatkan dua seri.
Pembalap Yamaha tersebut absen dalam MotoGP Aragon dan Teruel. The Doctor satu dari dua rider kelas premier yang sempat positif Covid-19 selain Iker Lecuona (KTM Tech3).
Namun, terlepas dari itu, Rossi meyakini jika pandemi virus corona telah mengganggu MotoGP secara keseluruhan. Bahkan dalam porsi yang ia tidak pernah bayangkan sebelumnya.
Bukan cuma karena musim berlangsung singkat dan padat, tetapi juga perubahan kalender yang akibatnya membuat para pembalap harus tampil dalam kondisi cuaca di luar kebiasaan.
"Saya tak menyangka keadaan darurat terkait Covid-19 ini mengubah kejuaraan begitu masif. Kondisinya sangat sulit dan lebih rumit," ujar Rossi seperti dikutip Motorsport.com.
Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, memacu motor M1 miliknya keluar dari paddock MotoGP.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
"Dengan apa yang terjadi, semua serba susah dilakukan, pergerakan serta perjalanan benar-benar dibatasi. Kami balapan di beberapa trek, bahkan dua kali di sirkuit yang sama."
Menurut Rossi, masalah ini pula yang membuatnya kesulitan meraih hasil positif pada MotoGP 2020. Rider 41 tahun itu hanya satu kali naik podium, ketika finis ketiga di Jerez II.
"Pada akhirnya, ini musim yang sangat rumit untuk seluruh tim dan pembalap, termasuk saya tentu saja," kata The Doctor mengakui.
"Kami bagus pada sejumlah race, tapi juga gagal finis dalam beberapa lainnya. Kadang saya tidak beruntung, kadang melakukan kesalahan. Itu yang terjadi," ia menambahkan.
Pada MotoGP 20201, Rossi akan memperkuat tim satelit Yamaha, Petronas SRT. Meski harus turun dari tim pabrikan, ia bertekad bisa jauh lebih baik dari musim ini.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments