Rossi tak ingin comeback seperti Schumacher
Rupanya ada alasan tersendiri mengapa Valentino Rossi tetap bertahan di MotoGP. Ia ingin menghindari comeback seperti legenda hidup Formula 1, Michael Schumacher.
Foto oleh: LAT Images
The Doctor resmi memperbarui kontrak dengan pabrikan Yamaha, Kamis (15/3), yang berarti pembalap Italia itu akan terus balapan hingga akhir musim 2020.
Rossi menyadari, perpanjangan kontrak bakal membuatnya berisiko memudar dalam persaingan. Namun, sembilan kali juara dunia itu bersikeras menghindari pensiun terlalu cepat dan kemudian melewatkan balapan.
Ia bahkan mencontohkan Schumacher, yang meninggalkan F1 akhir 2006 hanya untuk comeback pada 2010. Hal sama seperti mantan rival Max Biaggi dan legenda World Superbike, Troy Bayliss.
“Saya melihat banyak pembalap hebat dan juga mereka yang pensiun pada puncak karier, yaitu Schumacher, serta Biaggi dan Troy Bayliss,” tutur Rossi.
“Schumacher dan Bayliss kembali ke lintasan (setelah pensiun). Jadi, saya memutuskan untuk balapan sampai akhir. Saya tidak ingin memikirkan di masa depan, ’Mungkin saya bisa dua musim lagi’.
“Ya, ini bisa berisiko (bahwa saya menjadi kurang kompetitif). Tapi jika saya mengikuti (logika) ini, saya pasti sudah pensiun enam, tujuh atau delapan tahun yang lalu.”
Ditanya apakah mempertimbangkan kontrak baru bersama Yamaha hanya dalam waktu satu tahun, Rossi menjawab: “Ya, kami juga berbicara satu persatu dengan Yamaha.
“Tapi Anda selalu memikirkan dua (tahun), juga untuk keseimbangan dengan kontrak pembalap lainnya. Jika Anda menandatangani (kontrak), Anda harus bisa dua tahun, dan tetap sesuai dengan semua pembalap top lain.”
Balapan sampai usia 40-an
Perpanjangan kontrak berarti Rossi akan balapan di MotoGP hingga usianya menginjak angka 41 tahun. Ia pun meyakini, pembalap lain dapat mengikuti jejaknya jika tetap cukup sehat dan termotivasi.
“Saya rasa, bahwa saya mungkin salah satu yang pertama mencoba (untuk balapan sampai usia 40 tahunan),” tandas The Doctor.
“Menurut saya juga, semua pembalap lain yang berada di sini mampu mempertahankan level teratas sampai mereka berusia 40 tahun.
“Secara fisik, jika Anda kuat, Anda bisa (terus balapan). Itu tergantung pada motivasi dalam hidup Anda. Jika Anda ingin bertahan, saya pikir semua orang bisa melakukannya.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments