Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Reactions

Rossi Terpancing Balas Kritik Mantan Pembalap

Valentino Rossi terbilang jarang menanggapi kritik terhadapnya. Tetapi, pernyataan mantan pembalap, Marco Lucchinelli, ternyata berhasil membuatnya terpancing.

Valentino Rossi, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Juara dunia tujuh kali MotoGP Valentino Rossi melewati salah satu akhir pekan race terburuk dalam kariernya, start dari grid ke-21 dan finis P16 di Sirkuit Losail.

Rossi, yang kini memperkuat tim satelit Yamaha, Petronas SRT, mengatakan bahwa itu bukan potensi maksimal dan seharusnya dapat lebih baik dari akhir pekan lalu.

The Doctor pun menyatakan sebelumnya bila dirinya butuh setidaknya enam atau tujuh balapan untuk menilai lagi kemampuannya dan memutuskan soal kariernya di MotoGP.

Meski demikian, tak sedikit yang menilai rider 42 tahun itu seharusnya tidak lagi mengejar karier di dalam trek. Termasuk juara dunia 500cc, Marco Lucchinelli.

"Biarlah mesin (motor) ditunggangi pembalap muda. Valentino (Rossi) memang (rider) genius, namun sudah lebih dari tiga tahun sejak terakhir kali dia menang balapan," ujar Lucchinelli kepada La Presse.

Baca Juga:

"Dia terakhir kali mampu menjadi juara pada 2009. Dia selalu balapan untuk menang, tetapi kini cuma agar bisa finis. Saya lelah dengan mereka yang masih saja mencari alasan soal performanya (di trek)."

Pernyataan Lucchinelli itu pun langsung ditanggapi Rossi. The Doctor tak menyangka opini tersebut akan keluar dari sosok yang dikenalnya sangat dekat sejak lama.

"Saya kecewa Marco Luchhinelli mengatakan hal seperti itu karena ayah saya adalah teman baiknya dan dia selalu ramah dengan saya setiap kali kami bertemu," kata The Doctor seperti dikutip La Gazzeta dello Sport.

"Saya tidak tahu kenapa, tetapi setelah beberapa waktu dia mulai mengkritik saya. Bagaimanapun, semua orang berhak beropini. Bagi saya hanya hasil yang benar-benar penting.

"Jika saya menjadi lebih cepat, maka semua orang akan kembali terkesima. Jika saya kesulitan, semua orang mengatakan saya seharusnya pensiun dari dulu. Saya berharap saya tidak seperti orang-orang itu saat bertambah tua."

Pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi (tengah), berusaha mengejar adiknya, Luca Marini (Sky Esponsorama Racing) pada MotoGP Doha 2021.

Pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi (tengah), berusaha mengejar adiknya, Luca Marini (Sky Esponsorama Racing) pada MotoGP Doha 2021.

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya Jorge Martin Mirip Tiga Mantan Bintang MotoGP
Artikel berikutnya Marini Akan Kejar Ketertinggalan dari Martin dan Bastianini

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia