Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
Reactions

Rossi: Para Pembalap Merasa Dikhianati ketika Ducati Pilih Marquez

Valentino Rossi menekankan bahwa Ducati telah melakukan kesalahan serius dalam memilih Marc Marquez sebagai tandem Francesco Bagnaia untuk MotoGP 2025. Ia menyoroti konsekuensi dan pertimbangan yang terlibat dalam kedatangan juara dunia delapan kali tersebut.

Marc Marquez, Repsol Honda Team, Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing, Press Conference

Mengingat sejarah perselisihan antara pembalap Italia dan Spanyol, bisa dimaklumi jika Il Dottore memposisikan dirinya sebagai pihak yang paling kritis terkait kedatangan pembalap #93 di pabrik Ducati. Menurut Valentino Rossi, fakta bahwa Ducati akhirnya memilih Marc Márquez daripada Jorge Martín adalah pemicu yang membuat Pramac tidak memperpanjang hubungannya dengan perusahaan Borgo Panigale.

Juara dunia MotoGP tujuh kali itu menyayangkan pembongkaran piramida yang telah dibangun dan yang membuat para pembalap merek tersebut harus melalui beberapa tahapan sangat berbeda dalam perjalanan mereka menuju kontrak tim resmi.

Dalam sebuah wawancara dengan 'L'Équipe' beberapa pekan lalu dan yang pernyataannya telah diambil oleh berbagai media dalam beberapa jam terakhir, Rossi merasa tidak nyaman dengan mereka yang bertanggung jawab untuk merencanakan masa depan konstruktor. Ia menuduh mereka tidak mengukur konsekuensi dari keputusannya, sambil membela kredensial yang ditunjukkan oleh Pecco Bagnaia, muridnya di Akademi.

"Saya tidak begitu memahaminya, semuanya tampak siap untuk perekrutan Jorge Martin," ujar pemilik nomor #46. "Ducati memiliki sistem menarik, dengan piramida yang memungkinkan para pembalap muda untuk berkembang. Jadi Pecco pun bergabung, dan Martin serta Marco Bezzechi juga menunggunya. Dan tiba-tiba Ducati memutuskan untuk mendatangkan Marc.

Baca Juga:

"Wajar jika (para rider) merasa dikhianati. Dari satu momen ke momen berikutnya mereka tidak lagi diperhitungkan, jadi saya tidak terkejut bahwa mereka menganggap pemilihan Marquez sebagai sebuah lelucon.

"Konsekuensi dari hal itu (perekrutan Marquez) adalah putusnya aliansi dengan Pramac," imbuhnya, merujuk pada kontrak lebih dari lima tahun yang ditandatangani oleh tim asuhan Paolo Campinoti dan Yamaha, yang dengan demikian mendapatkan kembali tim satelitnya.

Ditanya tentang pengaruh kedatangan pembalap Gresini itu terhadap Bagnaia, Rossi yakin anak didiknya itu sudah lebih dari siap untuk menghadapi tantangan ke depan.

"Pecco sudah siap. Ia membuat perbedaan dan berhasil meningkatkan standar. Dia adalah juara dunia dua kali dan sedang berjuang untuk meraih gelar ketiga, tapi menurut saya dia tidak perlu melawan Marc untuk membuktikan bahwa dia adalah nomor satu," pungkasnya.

Jorge Martin, Pramac Racing, Enea Bastianini, Ducati Team, Francesco Bagnaia, Ducati Team

Jorge Martin, Pramac Racing, Enea Bastianini, Ducati Team, Francesco Bagnaia, Ducati Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Alex Hofmann Melihat Peluang BMW ke MotoGP pada 2027
Artikel berikutnya Alex Marquez Yakin Fermin Aldeguer Langsung Cepat dalam Debut MotoGP

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia