Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Wawancara

Santi Hernandez: Bradl Paling Cocok Gantikan Marquez

Santi Hernandez merupakan track engineer Repsol Honda dan orang kepercayaan Marc Marquez. Ia menilai bahwa Sam Bradl sebagai pengganti yang cocok untuk juara dunia MotoGP itu.

Stefan Bradl, Repsol Honda Team

Stefan Bradl, Repsol Honda Team

Gold and Goose / Motorsport Images

Pria 46 tahun tersebut mulai bekerja di paddock MotoGP pada 1996. Ia menangani Marquez 15 tahun kemudian dan berperan besar dalam keberhasilannya meraih juara dunia tujuh kali (1 Moto2, 6 MotoGP).

Musim 2020, merupakan salah satu yang paling berat bagi Hernandez. Marquez dibekap cedera lengan kanan atas sehingga melewatkan 13 dari 14 balapan musim ini.

Setelah itu, ia pun bekerja sama dengan Stefan Bradl yang merupakan pembalap tes Honda. Rider Jerman tersebut yang menjalankan motor Marquez di lintasan.

Situasi ini membuat tim mesti meninjau ulang targetnya karena mereka memiliki dua pembalap dengan sedikit pengalaman dibandingkan Marc, yakni Bradl dan Alex Marquez.

“Itu adalah tahun yang sangat sulit. Pertamanya, rumit karena kami pikir Marc bisa kembali dalam waktu lebih cepat. Kami pikir dia hanya absen dua atau tiga balapan, di mana kami bekerja dengan Bradl sebagai pembalap tes. Itu kenapa tidak ada persiapan secara psikologis untuk absen panjang,” ujarnya dalam Podcast Por Orejas, Motorsport.com.

“Tapi seiring berjalannya pekan, informasi yang sampai kepada Anda adalah dia absen lebih lama karena harus mengganti pelat.

“Adaptasi lagi mesti dibayar mahal karena kami yang awalnya bertarung untuk menang atau naik podium setiap pekan, dengan tujuan berjuang untuk juara dunia, lalu kami menetapkan target berbeda.”

Baca Juga:

Awalnya kru Marquez kesulitan membangun harmoni dengan Bradl. Jika selama 10 tahun mereka menjadi acuan tertinggi dalam MotoGP, tim tersebut mesti bekerja dengan pembalap cadangan. Ternyata, kinerja rider 31 tahun itu tidak sepenuhnya mengecewakan.

Bradl mampu finis dalam 10 besar dua kali, yakni MotoGP Prancis dan MotoGP Portugal. Hernandez punya pendapat tersendiri soal pencapaian lumayan itu.

“Bagi Stefan, juga tidak mudah. Kita bicara tentang seorang pembalap cadangan, tiba-tiba diangkat jadi pembalap utama. Sebagai tambahan, ia juga mesti menjalankan semua tes yang dijadwalkan. Dalam hal itu, kami mencoba membantu Bradl semampu kami agar dia mengeluarkan versi terbaik,” ucapnya.

“Targetnya di putaran terakhir ada di 10 besar dan kami berhasil. Di balapan penutup (finis nomor tujuh), dia langsung masuk Q2. Stefan berhasil meningkatkan pace dan kecepatan. Tim juga bertanggung jawab untuk itu.”

Hernandez melihat beberapa kualitas yang dimiliki Bradl. Keramahan dan kejujuran membuat eks rider Aprilia tersebut cepat beradaptasi dengan tim.

Sebagai pembalap tes, Bradl tak canggung mengemukakan pendapatnya tentang kekurangan motor. Ia pun mengakui kelemahannya. Terima kasih sering diucapkan kepada Hernandez dan kru karena sigap membantunya.

“Suatu hari, dia baru tiba dari tes dan mengatakan punya masalah, bukan motor tapi dia butuh beberapa margin untuk berpindah. Kejujurannya sangat saya apresiasi. Dia menunjukkan sebagai pembalap tes hebat dan mampu mengelola situasi bahwa tak mudah sama sekali,” ia mengisahkan.

 

Santi Hernandez, Repsol Honda Team

Santi Hernandez, Repsol Honda Team

Pengganti Marquez

Musim depan, Marquez masih akan absen di beberapa grand prix awal. Kondisi itu mencuatkan spekulasi tentang penggantinya. Andrea Dovizioso, yang mengambil rehat setahun, digadang-gadang mengisi slot kosong.

Namun, secara tegas Hernandez membantah. Menurutnya, ide merekrut mantan pilot Ducati tak masuk akal.

“Saya tidak melihat normal bagi Honda untuk merekrut Dovizioso untuk menggantikan Marc,” ia menandaskan.

“Karena di antara hal lain, jika selama semusim, Anda mempertimbangkan opsi dia sebagai pembalap tes, pada akhirnya harus mesti dikesampingkan sebab Stefan melakukan tugas dengan hebat. Selain itu karena sulit dipahami kalau Anda merekrut pembalap hanya untuk tiga balapan.

“Jadi lebih masuk akal kalau pengganti Marquez adalah Bradl karena dia satu-satunya yang punya feeling bagus dengan motor. Dia juga mengerti hal-hal yang terjadi dalam balapan dan grand prix karena dia memiliki kecepatan serta penguji yang mengetes untuk meningkatkan motor. Siapa yang lebih baik dari dia menggantikan Marquez?”.

Stefan Bradl, Repsol Honda Team

Stefan Bradl, Repsol Honda Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Stefan Bradl, Repsol Honda Team

Stefan Bradl, Repsol Honda Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Stefan Bradl, Repsol Honda Team

Stefan Bradl, Repsol Honda Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Stefan Bradl, Repsol Honda Team

Stefan Bradl, Repsol Honda Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Stefan Bradl, Repsol Honda Team

Stefan Bradl, Repsol Honda Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Stefan Bradl, Repsol Honda Team

Stefan Bradl, Repsol Honda Team

Foto oleh: Matteo Nugnes

Stefan Bradl, Repsol Honda Team

Stefan Bradl, Repsol Honda Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

7

Penantang Marquez

Titel juara dunia yang jatuh ke tangan pembalap Suzuki, Joan Mir, sungguh mengejutkan Hernandez. Di awal musim, tak ada yang menjagokannya bahkan setelah Marquez absen.

Publik malah menggadang-gadang salah satu antara Maverick Vinales, Fabio Quartararo serta Dovizioso, yang jadi kampiun edisi 2020.

“Sungguh mengejutkan. Saya tak mengerti apa-apa. Siapa pun yang mestinya mendorong di tabel dan memposisikan diri sebagai pemimpin tidak melakukannya. Tidak ada. Yang mengagetkan, orang-orang seperti Vinales, Quartararo atau Dovizioso berada di dunia lain,” katanya.

“Seolah anjing bulldog membawa kelincinya dan mereka berhenti berlari. Mungkin di awal musim, mereka bersiap jadi juara, tiba-tiba menghilanga. Mereka tak tahu apa yang dilakukan dan mereka hilang. Quartararo menang dua balapan di Jerez dan kemudian menghilang. Saya sangat terkejut.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Razali Klaim MotoGP 2021 Masih Diselimuti Teka-teki
Artikel berikutnya Covid-19 Gagalkan Peluang Martin Rengkuh Titel Moto2

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia