Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Schwantz: Marquez seharusnya dalam masa percobaan

Giliran legenda Grand Prix, Kevin Schwantz, yang angkat bicara perihal insiden kontroversial antara Marc Marquez dan Valentino Rossi saat MotoGP Argentina.

Marc Marquez, Repsol Honda Team, Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing crashes

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Marc Marquez, Repsol Honda Team, Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing crashes

Marc Marquez, Repsol Honda Team, Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / LAT Images

Sang juara dunia bertahan menuai kritikan keras atas agresivitas kala membalap di Termas de Rio Hondo. Aksi menyalipnya yang agresif terhadap Aleix Espargaro, serta insiden senggolan dengan Valentino Rossi, membuat Marquez dikenai dua penalti.

Menurut Schwantz, gaya balap Marquez berbuah peringatan untuk sisa musim, dengan diskualifikasi jika pembalap Repsol Honda itu kembali membahayakan rival-rivalnya.

“Dia telah dihukum atas apa yang dia lakukan. Tapi saya kira, dia seharusnya dalam masa percobaan sampai akhir musim,” tukas Schwantz kepada Motorsport.com.

“Dia perlu diberi tahu, bahwa jika dengan alasan apa pun, jika dia melakukan kontak terhadap orang lain dengan caranya sendiri, maka dia akan dihukum.”

Juara dunia GP500cc 1993 lalu menambahkan: “Masalahnya, bahkan jika itu adalah kesalahan di mana dia menyombongkan dirinya karena lebih cepat di trek (basah), dia seorang juara.

“Dia tahu apa yang dia lakukan. Jadi dia akan tahu, bahwa dia terlalu cepat bahkan sebelum dia perlu menyalip motor lain dan melakukan kontak.

“Dan jika dia tahu itu, maka seharusnya penilaian dia adalah, ‘Saya sudah sangat panas di sini’, dan kemudian mengangkat sedikit motornya dan melebar sebelum ke apex, serta tidak perlu melibatkan pembalap lain sama sekali.

“Anda tidak bisa begitu saja masuk ke sisi dalam (tikungan), menabrak pembalap lain, dan berkata, ‘Oh, maaf, saya membuat kesalahan’. Kita semua tahu itu tidak benar.

“Setiap orang terkadang membuat kesalahan dalam situasi kritis, tetapi dia seharusnya tidak terus menciptakan situasi kritisnya sendiri di mana

kesalahannya kemudian memiliki konsekuensi yang membuat pembalap lain berada dalam bahaya.”

Akar insiden kontroversial Termas bermula ketika Marquez harus membuat comeback setelah dipenalti usai motornya mogok di grid. Schwantz pun menilai, pembalap Spanyol itu seharusnya telah didiskualifikasi lantaran mengabaikan instruksi untuk start dari pit lane.

“Jika dia tidak melakukan apa yang dikatakan Tony [Congram] dari IRTA kepadanya, dia seharusnya didiskualifikasi dari balapan dalam beberapa lap pertama,” tandasnya.

“Seharusnya begitu, '(Motor) Anda mogok, saya mengatakan kepada Anda untuk memulai dari pit lane. Tetapi Anda tidak melakukan apa yang diperintahkan, maka Anda keluar.' Dan itu akan menghentikan semua kebodohan yang dia lakukan.”

Duta Suzuki itu juga mengatakan, MotoGP seharusnya memikirkan kembali ride-through penalty, jika mereka melihat ada agresivitas dari pembalap lain seperti Marquez di Argentina.

“Mungkin kami tidak perlu ride-through penalty. Mungkin hanya mendapatkan 30 detik atau 60 detik tambahan untuk waktu balapan mereka,” ucap Schwantz.

“Mungkin Anda tidak perlu diberi kesempatan balapan lagi setelah mendapatkan penalti. Karena siapapun yang didekati pembalap yang sedang emosi tinggi bisa terkena senggolan.

“Tidak ada yang perlu khawatir tentang keselamatan saat mereka balapan. Ini bukan olahraga kontak. Pembalap seharusnya harus melihat ke belakang dan khawatir akan dikalahkan, bukan kekhawatiran akan tertabrak.”

Ditanya apa yang bakal dikatakan kepada Marquez, Schwantz menjawab: “Bersikap tenang. Dia tidak harus menempuh setiap lap dengan menekan, sliding dan hampir terjatuh.

Smooth itu cepat, tidak kasar. Hampir tabrakan sepanjang waktu itulah yang menyebabkan Anda menyenggol pembalap lain.

“Dia perlu memikirkan kembali pandangannya. Kami tahu dia adalah bakat yang hebat, kami tahu dia cepat, dan jika dia bisa belajar menjadi smooth dan cepat, saya rasa dia akan kagum betapa cepatnya dia.”

Kevin Schwantz
Marc Marquez, Repsol Honda Team, riders leaving the grid
Marc Marquez, Repsol Honda Team
Marc Marquez, Repsol Honda Team re starting the bike on the grid
Marc Marquez, Repsol Honda Team
Marc Marquez, Repsol Honda Team
Kevin Schwantz
Marc Marquez, Repsol Honda Team, Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Marc Marquez, Repsol Honda Team, Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing crash
Marc Marquez, Repsol Honda Team, Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing crashes
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Poin perdana Nakagami usai start terakhir
Artikel berikutnya Insiden Espargaro-Petrucci berlanjut di Twitter

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia