Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Wawancara

Schwantz: Rossi bisa pensiun jika Vinales mengalahkannya

Legenda 500cc Kevin Schwantz mengatakan, Valentino Rossi bisa memilih untuk mengakhiri karier MotoGP pada akhir musim jika rekan setim anyar Maverick Vinales mengalahkannya.

Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing; Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Kevin Schwantz
Maverick Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing, Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing
Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing; Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing

Usai meninggalkan Suzuki dan hijrah ke Yamaha pada 2017, Vinales memuncaki empat tes, dan mendominasi sesi Free Practice 1 MotoGP Qatar pada Jumat (24/3) dini hari – hampir unggul 1,5 detik atas Rossi.

Sedangkan, The Doctor kesulitan untuk merasa nyaman pada ban Michelin 2017 setelah hanya menempati posisi kesembilan di akhir sesi.

Kendati telah menandatangani perpanjangan kontrak dua tahun dengan Yamaha pada awal 2016, itu bukan berarti Rossi akan menyelesaikan kariernya hingga setidaknya akhir 2018.

Schwantz pun meyakini bahwa jika Rossi terus-menerus tertinggal di belakang Vinales musim ini, maka rencananya dapat berubah – karena ia memiliki target karier lain untuk dipenuhi di luar MotoGP.

“Rossi mengatakan ia ingin balapan di Le Mans (24 Hours), dan melakukan semua hal lain yang belum dicapai dalam daftarnya,” ujar juara 500cc 1993 itu kepada Motorsport.com.

“Dia semacam mempersiapkan diri. Apakah saya berpikir dia akan pensiun pada akhir musim jika Maverick mengalahkannya sepanjang akhir pekan? Dia mungkin bisa.

“Dia punya hal lain untuk menyibukkan diri, seperti tim Moto3 miliknya, ranch dan mencoba balap mobil. Jadi, dia bisa cukup mudah meninggalkan olahraga ini.

“Saya ingin melihat dia bertahan satu atau dua tahun lagi. Tapi sulit untuk tidur pada lama hari dan dalam keadaan tersebut, serta memikirkan, ‘rekan setim saya unggul 0,2 atau 0,3 detik atas saya pada setiap lap.’

“Itu membuat akhir pekan berjalan panjang, dan pembalap kompetitif seperti Valentino, dia ingin berada di setiap akhir pekan. Jika dia tidak konsisten pada paruh pertama musim, saya pikir kita dapat melihat dia membuat perubahan karier.”

Vinales kandidat juara

Kendati demikian, Schwants memprediksi Rossi masih akan finis dalam tiga besar di kejuaraan. Namun, mantan pembalap Amerika Serikat itu meyakini Vinales akan mengalahkan tiga kali juara dunia MotoGP, Marc Marquez, pada musim ini.

Ditanya siapa saja pembalap yang masuk tiga besar kejuaraan, Schwantz menjawab: “Vinales, Marquez, Rossi.

“Hal baiknya dari sudut pandang (Rossi) adalah bahwa jika terjadi pertarungan sengit Marquez versus Vinales, terjatuh atau saling mengacaukan satu sama lain, maka akan ada tempat bagi ‘Pembalap Konsisten’ untuk mengisinya.

“Dengan cara itu, dia tetap masuk dalam persaingan di kejuaraan.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Tempati posisi keempat, Folger tak terkejut
Artikel berikutnya MotoGP Qatar: Redding pimpin FP2, Vinales terjatuh

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia