Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Kevin Schwantz Sebut Pasar Pembalap AS Tak Menarik

Mantan pembalap MotoGP, Kevin Schwantz, menyoroti minimnya talenta muda asal Amerika Serikat, dan mengaku tak puas dengan pembalap senegaranya yang ada di kejuaraan dunia saat ini.

Cameron Beaubier, Tennor American Racing, Sean Dylan Kelly, American Racing, Joe Roberts, Italtrans Racing Team

Cameron Beaubier, Tennor American Racing, Sean Dylan Kelly, American Racing, Joe Roberts, Italtrans Racing Team

Gold and Goose / Motorsport Images

Kevin Schwantz mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) harus mulai serius dalam membangun talenta muda untuk dibawa ke kejuaraan dunia balap motor di masa mendatang.

Tahun ini, Joe Roberts dan Cameron Beaubier, menjadi pembalap asal Amerika yang meramaikan Moto2. Musim depan, Dylan Kelly akan menambah daftar rider asal AS yang bersaing di kategori menengah (Moto2) bersama American Racing Team.

Namun, Schwantz tidak puas melihat performa para pembalap Negeri Paman Sam, yang membuat peluang mereka untuk naik ke kelas MotoGP sangat kecil.

Sekadar informasi, pembalap terakhir asal Amerika yang balapan semusim penuh di MotoGP adalah Nicky Hayden bersama Repsol Honda pada 2016.

Tahun ini, pembalap World Superbike (WSBK), Garrett Gerloff, berkesempatan turun di Grand Prix Belanda bersama Petronas Yamaha SRT, menggantikan Franco Morbidelli. Itu juga jadi penanda kembalinya rider AS dalam MotoGP.

“Pasar pembalap Amerika tidak lagi menarik dan kejuaraan nasional kami menjadi tak berguna,” kata Schwantz.

“Tidak seperti di Eropa, tidak ada kompetisi untuk anak-anak di negara kami. Bahkan, kami tidak memiliki motor yang cocok untuk belajar dan tidak ada keterlibatan resmi dari pabrikan dalam kejuaraan Superbike kami.”

Baca Juga:

Penjualan motor yang sangat minim di Amerika menjadi salah satu alasan mengapa pabrikan enggan terjun langsung dalam pengembangan talenta muda di sana.

“Saya mendapat dukungan Suzuki, karena mereka mampu menjual 75 ribu unit GSX-R di Amerika Serikat. Itu tidak berlaku lagi saat ini,” ujar juara dunia kelas 500cc 1993 tersebut.

“Seorang pembalap asal Amerika yang memiliki impian untuk balapan hanya bisa mengandalkan orang tuanya yang kaya atau sponsor ajaib untuk membuat batu lompatan.”

Hasil yang didapatkan Joe Roberts dan Cameron Beaubier memberikan sesuatu yang diinginkan, meski Beaubier melakukannya dengan baik di musim pertamanya.

Sementara Roberts mengakhiri musim di posisi ke-13 dalam klasemen, dan Beaubier berakhir dua tempat di belakangnya. Duo Amerika ini tidak pernah mendapatkan podium.

Garrett Gerloff memiliki hasil yang lebih baik di World Superbike, dengan satu podium pada seri pembuka di Aragon. Pembalap 26 tahun itu juga mengakhiri musim di posisi ketujuh dengan mengoleksi 228 poin.

Garrett Gerloff, GRT Yamaha WorldSBK Team

Garrett Gerloff, GRT Yamaha WorldSBK Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Alberto Surra Bicara Moto3 dan Valentino Rossi
Artikel berikutnya AHM Ingin Mario Aji Bertahan Lebih Lama di Kejuaraan Dunia

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia