Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
MotoGP MotoGP Amerika

Kevin Schwantz Yakin Valentino Rossi Terus Beri Dampak Besar

Juara dunia 500cc 1993 Kevin Schwantz mengatakan kehadiran Valentino Rossi masih terasa di MotoGP meski nantinya tidak akan ada lagi di paddock.

Schwantz, Alex Rins, Team Suzuki MotoGP

Rossi merupakan penggemar berat Schwantz. Begitu pun sebaliknya, setelah Schwantz melihat performa dan peran pembalap berjuluk The Doctor itu selama bertahun-tahun di MotoGP.

Pria asal Amerika Serikat (AS) itu pun mengaku sedih mendengar kabar Valentino Rossi akan pensiun pada akhir musim ini.

Menurutnya, kepergian juara dunia sembilan kali (125cc 1997, 250cc 1999, 500cc 2001, MotoGP 2002, 2003, 2004, 2005, 2008, dan 2009) tersebut menandai berakhirnya sebuah era, dan sosoknya sangat sulit digantikan oleh siapa pun.

Namun, Kevin Schwantz menegaskan kehadiran Rossi akan selalu terasa, meskipun pemenang 115 GP (89 di antaranya di 500cc-MotoGP) tersebut tidak lagi berada di paddock.

Pembalap jebolan VR46 Riders Academy dan tim balapnya akan tetap menghidupkan semangat juang Rossi di ajang balap level tertinggi.

“Apa yang Valentino berikan kepada olahraga kami adalah membangun hubungan dengan para penggemar,” kata Schwantz seperti dilansir GPOne.

“Dia menghasilkan banyak talenta muda yang datang dari akademinya. Meski dia tak berada di kejuaraan tahun depan, kami akan selalu merasakan kehadirannya di setiap balapan.”

Ketika Valentino Rossi masih kecil melakoni balapan dengan mini bike, ia menggunakan helm replika Kevin Schwantz.

Itu membuat Schwantz sangat tertarik melihatnya, terlebih saat itu Rossi paling menonjol karena kemampuannya di atas rata-rata.

“Aldo Drudi (desainer helm Rossi) meminta saya untuk datang dan melihatnya balapan, itu menyenangkan. Saat itu saya langsung menyadari bahwa dia lebih cepat dibandingkan dengan yang lainnya,” ujarnya.

“Dia menggunakan replika helm saya. Lalu, ketika dia datang ke kejuaraan dunia, dia menjadi seorang teman yang menyenangkan.”

Baca Juga:

Kevin Schwantz mengatakan dirinya tak pernah meihat adanya perbedaan pada karakter Valentino Rossi. Bahkan ketika pria 42 tahun itu sedang dalam momen sulit seperti saat ini, dengan sulit mendapatkan hasil terbaik.

“Pertama kali saya bertemu dia di Livigno pada 1989 silam, dia melakukan banyak hal, dia juga bermain ski,” ucapnya.

“Saya selalu meluhat semangat yang sama dalam dirinya, bahkan dalam akademinya. Dia selalu ingin menjadi yang terbaik.

“Dia telah mencapai titik dalam kariernya, di mana dia tidak bisa lagi bertahan di depan dengan semua orang.

“Tapi, dia akan selalu mendominasi olahraga ini, meski dia hanya menyaksikan balapan dari tribune penonton.”

Valentino Rossi sudah menjadi ikon bagi MotoGP, dan hingga saat ini belum ada yang cocok untuk menggantikannya. Marc Marquez yang memiliki talenta besar menegaskan tak ingin menggantikan peran Rossi.

Valentino Rossi, Petronas Yamaha SRT

Valentino Rossi, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Hasil FP3 MotoGP Amerika: Miller Melesat, Bagnaia Nyaris Tak Lolos Q2
Artikel berikutnya Hasil FP4 MotoGP Amerika: Miller Tercepat, Ducati Menjanjikan

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia