Sebelum podium, Iannone hampir luapkan kemarahan
Andrea Iannone hampir saja meluapkan kemarahan sebelum merengkuh podium perdana bersama Suzuki pada MotoGP Amerika pekan lalu.

Foto oleh: Gold and Goose / LAT Images
Pembalap Italia itu finis ketiga di belakang Marc Marquez dan Maverick Vinales, serta pertama kalinya podium ketiga kelas premier sejak balapan pamungkas Valencia 2016 sebagai pembalap Ducati.
Kepindahannya ke Suzuki awal 2017 tak berjalan mulus. Belum lagi Iannone terus mendapat sorotan, dan yang utama kritikan tajam dari legenda Grand Prix 500cc, Kevin Schwantz.
Baca Juga:
“Saya lebih kuat dibanding semua hal-hal buruk yang dikatakan orang-orang kepada saya. Satu setengah tahun lalu sangat sulit menjadi Andrea Iannone,” tutur The Maniac Joe.
“2016 adalah tahun positif, kemudian semua orang punya ekspektasi tinggi terhadap saya. Tentu saja ini menyenangkan, tapi jika Anda tidak bisa memenuhinya, maka Anda kecewa, serta kembali seperti bumerang.
“Saya menerima semua kritikan dalam waktu lama, dan saya hampir meluapkan kemarahan. Jadi, saya harus berterima kasih kepada semua orang yang dekat dengan saya dan selalu mendukung saya.
“Mereka banyak mengkritik saya, tapi saya tidak berhenti mempercayai diri sendiri. Saya selalu mempercayai potensi saya,” paparnya.
Iannone juga mengungkapkan, ia mengadakan pertemuan dengan Kepala Mekanik, Marco Rigamonti, demi memulihkan hubungan setelah dua hasil mengecewakan bersama Suzuki.
“Ada periode di mana semua diperlukan untuk mengatur ulang segalanya sedikit,” terangnya.
“Saya bertemu dengan engineer Marco Rigamonti di Italia, karena kami dalam momen yang tidak positif bagi kedua belah pihak.
“Menurut saya, itu berguna dan bagus untuk mengkonfrontasi satu sama lain, pria kepada pria, karena menuju sesuatu yang konstruktif. Kami kembali ke tempat yang selalu kami inginkan.
“Akan tidak mudah berada di sana selama setahun penuh, tapi kami akan terus bekerja untuk melakukannya.”
Terlepas berhasil podium di Austin, posisi Iannone masih berisiko. Suzuki kemungkinan besar mempertahankan Alex Rins, sedangkan Jorge Lorenzo masuk daftar buruan utama.
Sebelumnya, pembalap berusia 28 tahun itu mengatakan, bahwa ia memiliki opsi selain Suzuki usai MotoGP akhir musim ini.
Laporan tambahan oleh Matteo Nugnes
Andrea Iannone, Team Suzuki MotoGP

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Andrea Iannone, Team Suzuki MotoGP

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Andrea Iannone, Team Suzuki MotoGP

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Andrea Iannone, Team Suzuki MotoGP

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Andrea Iannone, Team Suzuki MotoGP

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Andrea Iannone, Team Suzuki MotoGP

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing, Andrea Iannone, Team Suzuki MotoGP, Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Andrea Iannone, Team Suzuki MotoGP

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Andrea Iannone, Team Suzuki MotoGP

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Andrea Iannone, Team Suzuki MotoGP

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Artikel sebelumnya
Raih hasil di luar perkiraan, Pedrosa terkejut
Artikel berikutnya
Vinales kini bisa cium bau kemenangan

Tentang artikel ini
Kejuaraan | MotoGP |
Event | GP Amerika |
Lokasi | Circuit of the Americas |
Pembalap | Andrea Iannone |
Tim | Team Suzuki MotoGP |
Penulis | Jamie Klein |