Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Sensasi, Kontroversi, dan Legasi Karier Valentino Rossi

Valentino Rossi telah memutuskan mundur dari Kejuaraan Dunia Balap Motor. Ia tidak hanya meninggalkan sensasi dan kontroversi tetapi juga legasi bagi MotoGP.

Valentino Rossi, Petronas Yamaha SRT

Valentino Rossi, Petronas Yamaha SRT

Gold and Goose / Motorsport Images

Kamis (5/8/2021) sore waktu setempat atau malam WIB, Valentino Rossi memutuskan akan gantung helm pada akhir Kejuaraan Dunia Balap Motor 2021 nanti. Selama 25 tahun berkarier – tahun ini musim ke-26 – Rossi sudah memberi pengaruh besar di kejuaraan dunia.

Sembilan gelar juara dunia, 115 kemenangan (89 di kelas utama), dan 236 finis podium, menjadikan Rossi satu-satunya pembalap yang mampu menjadi juara dunia di empat kelas berbeda – 125cc, 250cc, 500cc, dan MotoGP – sehingga sudah pantas menempatkannya sebagai legenda.

Kiprah Rossi dimulai di GP Malaysia 1996. Masih berusia 17 tahun, Rossi menempati grid start 13 dan mampu finis P6 di atas Aprilia RS125. Podium pertamanya direbut dengan finis P3 di GP Austria. Kemenangan pertama direbutnya di Rep. Ceko dua pekan kemudian. 

Podium kelas 125cc GP Rep. Ceko 1996: pemenang Valentino Rossi (tengah), peringkat kedua Jorge Martínez, dan posisi ketiga Tomomi Manako.

Podium kelas 125cc GP Rep. Ceko 1996: pemenang Valentino Rossi (tengah), peringkat kedua Jorge Martínez, dan posisi ketiga Tomomi Manako.

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Rossi akhirnya merebut gelar juara dunia kelas 125cc pada 1997 dengan merebut 11 kemenangan dari 15 Grand Prix.

Aprilia pun membawa Rossi ke kelas 250cc setahun berikutnya. Seusai tiga kali merebut podium dari lima balapan awal, Rossi merebut kemenangan pertama di GP Belanda.

Sayang, meskipun merebut empat kemenangan beruntun menjelang akhir musim (total lima kemenangan musim tersebut), Rossi harus puas finis di P2 kelas 250cc 1998 dan hanya kalah dari Loris Capirossi.

Pada musim berikutnya, Rossi menggila dengan merebut sembilan kemenangan dan tiga finis podium lainnya dalam 16 balapan untuk merebut gelar juara dunia kelas 250cc 1999.

Naik ke kelas utama pada 2001, 500cc, Rossi kembali mengalami seperti yang dialami di dua kategori sebelumnya. Memenangi lomba pertama kelas 500cc di GP Inggris. Total, ia hanya memenangi dua lomba (lainnya GP Rio) dan hanya kalah dari Kenny Roberts Jr di klasemen akhir.

Rossi menggila pada musim keduanya di kelas 500cc, 2001. Ia memenangi tiga lomba awal dan total berhasil naik podium utama 11 kali dari 16 balapan untuk merebut gelar juara dunia musim terakhir kelas utama bernama 500cc.

Valentino Rossi, Nastro Azzurro Honda, saat turun di GP500 Spanyol 2001.

Valentino Rossi, Nastro Azzurro Honda, saat turun di GP500 Spanyol 2001.

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Hebatnya, Rossi merebut gelar kelas utama pertamanya itu bersama salah satu tim satelit Honda saat itu, Nastro Azzurro Honda. Hingga saat ini, Rossi menjadi satu-satunya pembalap yang mampu juara dunia di kategori tertinggi bersama skuad satelit.

Karier Rossi yang melesat, membuatnya menjadi incaran pembalap untuk ditaklukan. Menariknya, duel dan perseteruan Rossi baru terjadi di kelas utama. Di awal kelas 500cc, Rossi berseteru dengan sesaama pembalap Italia lainnya, Max Biaggi.

Saat Rossi masih berduel dengan Capirossi di kelas 250cc, Biaggi sudah turun di kelas 500cc. Biaggi rupanya masih tersinggung saat Rossi membawa boneka model Claudia Schiffer  saat memenangi GP125cc Italia 1997 untuk menyinggung Biaggi yang saat itu berpacaran dengan supermodel Naomi Campbell.

Berikutnya, perseteruan Rossi-Biaggi langsung terjadi di lintasan kelas 500cc. Beberapa kali terlibat insiden di sirkuit maupun adu mulut, Rossi akhirnya memenangi persaingan dan justru menjuarai MotoGP 2002 dan 2003.

Valentino Rossi, Max Biaggi, Sete Gibernau, di MotoGP Afrika Selatan 2004.

Valentino Rossi, Max Biaggi, Sete Gibernau, di MotoGP Afrika Selatan 2004.

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Pada 2004, Rossi secara kontroversial memutuskan meninggalkan Honda, pabrikan terkuat di MotoGP saat itu, untuk membela Yamaha. Honda, yang saat itu sangat terpukul, memberikan dukungan penuh pembalap tim satelit Movistar Gresini, Sete Gibernau.

Berikutnya, rival Rossi silih berganti datang dari Gibernau, Casey Stoner, Jorge Lorenzo, dan tentu saja Marc Marquez. Sejumlah insiden kontroversial terjadi dalam perseteruan Rossi dengan lawan-lawannya.

Paling menarik tentu saja insiden dengan Gibernau di Sirkuit Jerez, Spanyol, pada MotoGP 2005. Di tikungan terakhir lap penutup, Rossi dan Gibernau masuk bersamaan. Rossi lalu bersenggolan dan terlihat mendorong Gibernau hingga keluar trek.

Rossi menang namun penonton menyorakinya karena Gibernau berasal dari Spanyol. Usai lomba, Rossi pun dengan enteng mengatakan: “Kadang balap motor berlangsung seperti ini.”

Tidak ada hukuman bagi Rossi saat itu. Ia mulus melenggang merebut sekaligus mempertahankan gelar juara dunia MotoGP pada 2005.

Casey Stoner dan Valentino Rossi bertarung di GP Amerika 2008.

Casey Stoner dan Valentino Rossi bertarung di GP Amerika 2008.

Foto oleh: Bob Heathcote

Rossi kehilangan gelar pada 2006 dari Nicky Hayden dan 2007 oleh Casey Stoner. Duel dengan Stoner pada GP Amerika Serikat 2008 di Laguna Seca juga menjadi salah satu yang diingat publik. Rossi saat itu sampai keluar jalur di corkscrew hanya untuk melibas Stoner.

Rossi pun berhasil merebut gelar juara dunia kedelapan dan kesembilan atau keenam dan ketujuh di MotoGP pada 2008 dan 2009. Pada 2008, perseteruan Rossi dengan Lorenzo dimulai.

Diawali keinginan Rossi mengganti ban dengan Bridgestone sementara Lorenzo yang saat itu menjadi rookie ingin bertahan dengan Michelin. Akibatnya, garasi kedua pembalap pun dipisah kendati sama-sama membela tim pabrikan Yamaha.

Pada 2010, Lorenzo berhasil memanfaatkan cedera patah kaki yang dialami Rossi untuk merebut gelar juara dunia MotoGP pertamanya. Rossi pun hengkang ke Ducati.

Saat Rossi kesulitan di Ducari pada 2011, Stoner pun dengan enteng menyindirnya dengan menyebut ambisi The Doctor jauh lebih besar daripada bakatnya.

Valentino Rossi, Petronas Yamaha SRT

Valentino Rossi, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Saat Rossi kembali ke Yamaha pada 2013, perseteruan dengan Lorenzo kembali berlanjut. Lorenzo pun mengambik kesempatan dari perseteruan Rossi dengan Marc Marquez saat itu.

Tetapi, Rossi menilai Marquez sengaja melindungi Lorenzo, yang akhirnya menjadi juara, karena sama-sama berasal dari Spanyol.

Perseteruan Rossi dengan Marquez juga menarik karena Marquez merupakan mantan penggemar beratnya. Beberapa kali keduanya terlibat insiden di trek.

Malaysia 2015 misalnya, saat Rossi menyenggol Marquez hingga terjatuh. Rossi pun dipenalti dengan start paling belakang pada lomba terakhir hingga gelar direbut Lorenzo.

Di GP Argentina 2018, keduanya kembali terlibat insiden. Keduanya pun terlibat perang mulut saat lomba usai.

Baca Juga:

Terlepas dari sejumlah kontroversi yang pernah dibuat sepanjang kariernya, kiprah Valentino Rossi tetap menjadi daya tarik bukan hanya bagi penonton tetapi juga Dorna Sports selaku promotor MotoGP.

Rossi tidak hanya piawai di lintasan tetapi juga bagus di depan media dan sponsor. Ia digambarkan sebagai atlet profesional yang nyaris sempurna karena mampu memadukan keahliannya di trek dengan manajemen public relation yang bagus.

Warisan teknik balap Rossi sedikit banyak bisa dilihat dari gaya para pembalap MotoGP saat ini seperti Marc Marquez. Determinasi dan ambisinya yang tinggi untuk selalu menjadi yang terbaik, juga patut dicontoh pembalap lain.

Namun, legasi paling nyata Valentino Rossi bagi dunia balap bisa dilihat dari VR46 Raiders Academy yang musim depan akan debut di MotoGP dengan dukungan Ducati di bawah bendera VR46 Racing.

Yang pasti, mundurnya Valentino Rossi menjadi kehilangan besar bagi Kejuaraan Dunia Balap Motor, utamanya kelas tertinggi MotoGP. Akan sulit bagi para pemangku kepentingan MotoGP untuk mencari pengganti sang legenda.     

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Valentino Rossi Resmi Pensiun dari MotoGP
Artikel berikutnya Valentino Rossi seperti Michael Jordan di MotoGP

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia