Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Sesi latihan, Vinales berencana simulasi balap

Maverick Vinales berencana memanfaatkan sesi latihan MotoGP Argentina untuk berlatih menyalip para rival.

Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Start dari pole position, Top Gun melorot turun pada posisi ketujuh di putaran pembuka Qatar. Menghabiskan sebagian besar waktunya dalam urutan yang sama, ia pun akhirnya finis dengan menempati tempat ketujuh.

Mampu tampil kencang ketika melaju sendirian, Vinales rupanya kesulitan melewati lawan-lawannya ketika balapan. Ia mengaku harus melepaskan gaya balapnya dan mengendarai motor seperti rival.

Tak ingin kejadian serupa terulang di Termas de Rio Hondo, pembalap Yamaha itupun akan melakukan simulasi balap saat sesi latihan MotoGP Argentina.

“Saya kira masalah kami di Qatar karena saya tidak membuntuti pembalap lain [dalam latihan]. Saya tidak mempersiapkan dengan baik di mana saya bisa menyalip,” tutur Vinales.

“Di Qatar, saya tidak mengira ini akan menjadi masalah. Saya sangat cepat ketika latihan, saya kira bisa menyalip sangat mudah. Tetapi entah bagaimana selama akhir pekan, saya tidak pernah menemukan pembalap lain. Saya sendirian.

“Di sini, saya akan coba masuk rombongan dalam lap-lap awal saat latihan. Saya ingin coba memahami di mana kami perlu untuk meningkat atau di mana saya bisa mengerem terlambat atau di mana saya kuat atau lemah.

“Itu sangat penting. Saya akan memulai [sesi latihan] dalam rombongan dan melihat bagaimana motor lain bekerja.

“Kadang-kadang sulit untuk menyalip karena saya menggunakan racing line sangat berbeda dari yang lain. Saya banyak menggunakan corner speed, jadi saya sedikit terjebak ketika di belakang pembalap lain.

“Di sisi lain, dalam beberapa balapan, saya [bisa] menekan. Saya bisa menyalip dengan cukup baik. Kami perlu memahami cara untuk melaju di trek.

“[Saya] sedang coba untuk menyalip tanpa memanfaatkan poin keunggulan dari motor, itu adalah corner speed,” paparnya.

Baca Juga:

Kendati mendulang finis ketujuh di MotoGP Qatar, Vinales menegaskan, kemarahannya hanya ditujukan pada diri sendiri. Tak ada yang salah dengan YZR-M1 lantaran motor Yamaha menampilkan performa bagus.

“Bagi saya, [hasil balapan pembuka] sangat positif. Tentu bukan hasil yang saya harapkan, karena saya ingin di depan, menekan dan menjauh [dari para rival] serta melaju sangat kencang. Namun, saya tidak marah,” terangnya.

“Akhirnya kami tahu titik mana yang harus ditingkatkan, yaitu area menyalip. Saya marah kepada diri sendiri karena tidak tampil terbaik. Saya seharusnya lebih baik jika di depan.

“[Menurut saya] hal positif punya masalah itu sekarang. Itu balapan pertama, bukan balapan ketujuh. Sekarang kami tahu apa yang harus diperbaiki,” ucap Vinales. 

Laporan tambahan oleh Jamie Klein

Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing
Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing
Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing
Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing
Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing
Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing
Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing
Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing
Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing
Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Data dan fakta jelang MotoGP Argentina
Artikel berikutnya Dovizioso tak pernah khawatir kemenangannya dibatalkan

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia