Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Komentar

Siapa gantikan Folger di Tech 3 pada 2018?

Menyusul berita mengejutkan, bahwa Jonas Folger akan absen semusim penuh pada MotoGP 2018, Motorsport.com melihat beberapa kandidat yang mungkin menggantikannya di Yamaha Tech 3.

Jonas Folger, Monster Yamaha Tech 3

Jonas Folger, Monster Yamaha Tech 3

Gold and Goose / Motorsport Images

 Kohta Nozane

Pembalap tes Yamaha ini adalah yang pertama menggantikan Folger ketika pertama kali terserang penyakit, dan ia merupakan pilihan paling tepat sebagai pengganti pada 2018.

Nozane sudah terikat kontrak dengan Yamaha, dan membuat kesan bagus saat direkrut untuk tampil di Motegi – menuai pujian dari bos Tech 3, Herve Poncharal dan Valentino Rossi, yang menganggapnya sebagai calon bintang Grand Prix asal Jepang berikutnya.

Tapi pembalap berusia 22 tahun itu kurang berpengalaman, dan bahkan dengan pengalaman tes selama sembilan hari, ia diyakini tak dapat menantang Johann Zarco secara konsisten seperti Folger.

Pembalap tes Yamaha lainnya, Katsuyuki Nakasuga, akan membuat dampak besar. Namun, ia tampaknya tak ingin menjalani balapan 19 seri dalam kariernya – atau melepaskan ambisinya untuk merebut gelar kedelapan All-Japan Superbike. Jamie Klein

Kohta Nozane, Tech 3
Kohta Nozane, Tech 3

Foto oleh: Tech 3

 Stefan Bradl

Kecil kemungkinan bakal terpilih, mengingat Bradl tidak memiliki ikatan dengan Yamaha. Tapi mantan pembalap LCR, Forward dan Aprilia itu memiliki dua faktor utama yang menguntungkannya.

Pertama, dia orang Jerman, dan akan memenuhi kotak penting sejauh Dorna Sports mempertimbangkan kontrak TV. Kedua, dia sangat berpengalaman, dan juara duni Moto2 2011 yang mungkin akan mengalami sedikit kesulitan untuk mengendarai YZR-M1.

Halangannya adalah, hubungan Bradl dengan Honda. Setelah musim pertama penuh bencana di World Superbike, ia tidak dipertahankan skuat Ten Kate untuk 2018, tapi ditawari nasibnya diperpanjang HRC dalam bentuk peran tes MotoGP.

Bradl akan bergabung dengan Hiroshi Aoyama dan Takumi Takahashi di Sepang untuk menguji coba RC213V sebelum tes pramusim resmi. Dapatkah manajemen meleaskan dia dari kesepakatan untuk cukup cepat masuk ke Tech 3? Jamie Klein

Stefan Bradl, Honda World Superbike Team

 Francesco Bagnaia

Muncul pada radar MotoGP sebagai prospek menggiurkan saat masih berstatus pembalap Mahindra di Moto3. Bagnaia masuk dalam daftar talenta muda dengan musim rookie yang luar biasa di Moto2 musim lalu.

Begitu bagusnya pembalap Italia itu pada 2017 – peringkat kelima dan Rookie of the Year saat membalap untuk tim balap mentornya Valentino Rossi, Sky Racing VR46 Team – sudah dalam negosiasi lanjutan mengenai promosi ke MotoGP 2019.

Pihak yang tertarik kepada Bagnaia adalah tim satelit Ducati, Pramac Racing. Dan jika Rossi tertarik membawanya ke keluarga Yamaha, maka ini merupakan kesempatan sempurna untuk mewujudkannya.

Bahkan kalaupun tercapai kesepakatan dengan Pramac Racing, Tech 3 bisa menghentikan langkah Bagnaia, sejauh ada pilihannya. Val Khorounzhiy

Francesco Bagnaia, Sky Racing Team VR46

 Michael van der Mark

Rekrutan anyar Yamaha World Superbike pada 2017, Van der Mark tampanya menjadi pilihan sebagai pembalap pengganti di MotoGP – ditunjuk menggantikan Rossi di Aragon dan kemudian mengisi posisi kosong Folger di Sepang dan Valencia.

Dia terlihat cukup cepat, apalagi pada race pace ketimbang kualifikasi, dalam dua kali penampilannya. Tapi juga tidak benar-benar mengalahkan Nozane dan Broc Parkes, yang juga pernah menggantikan Folger.

Van der Mark telah lama dianggap sebagai pembalap berpotensi tinggi, dan mungkin bisa berkembang di Tech 3 jika diberi cukup waktu. Tapi apakah membebaskan ia dari pabrikan Yamaha WorldSBK adalah pembenaran, sebuah langkah yang dijamin menggoyang secara signifikan musim 2018? Val Khorounzhiy 

Michael van der Mark, Pata Yamaha
Michael van der Mark, Pata Yamaha

Foto oleh: Gold and Goose / LAT Images 

 Alex Lowes

Sama seperti rekan setim Van der Mark, pengalaman Lowes sebelumnya dengan Tech 3 membuatnya menjadi kandidat logis untuk mengisi satelit YZR-M1 yang kosong.

Juara British Superbike 2013 itu tidak mempermalukan dirinya dalam dua ajang MotoGP sebagai pengganti Bradley Smith pada 2016, Lowes tampil impresif lewat keberhasilan finis ke-13 pada debutnya di Silverstone.

Keakrabannya dengan tim akan membuat kepindahan menjadi mudah, sementara kemenangan Suzuka 8 Hours membuktikan sosok Lowes sebagai pembalap kuat yang tidak akan menimbulkan gesekan dengan Zarco. Dari perspektif Dorna, pembalap cepat Inggris lainnya di MotoGP akan menjadi dorongan, terutama jelang British Talent Cup yang akan dimulai musim ini.

Namun, dengan Lowes menjadi aset terbaik Yamaha di WorldSBK, yang menyingkirkannya dari kesepakatannya saat ini dengan tim Crescent mungkin lebih sulit dibandingkan mendapatkan Van der Mark. Lewis Duncan

Alex Lowes, Pata Yamaha
Alex Lowes, Pata Yamaha

Foto oleh: Gold and Goose / LAT Images

Anda punya pertanyaan MotoGP yang ingin dijawab? Tweet menggunakan hashtag #MotoGPMailbag atau email kami di motogpmailbag@motorsport.com dan pakar jurnalis kami akan memberi jawaban!

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Jonas Folger absen balapan MotoGP 2018
Artikel berikutnya Manajer yakin opini tentang Iannone akan berubah

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia