Smith tak menduga KTM cetak poin lebih awal
Bradley Smith tak menduga pabrikan KTM bakal mampu mencetak poin dalam tiga dari lima balapan pertama di MotoGP musim 2017.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Sebelum musim dimulai, Smith memperkirakan, bahwa KTM akan kesulitan mencetak poin. Wajar saja. Pabrikan Austria itu datang sebagai pendatang anyar, dan belum memiliki banyak data dan pengalaman di kelas premier.
Namun, yang terjadi justru di luar dugaan. Smith dan Pol Espargaro berhasil mencetak poin perdana di Argentina, ketika mereka finis ke-14 dan ke-15. Kedua pembalap lalu menambah koleksi poin lewat keberhasilan finis ke-12 dan ke-13 di Le Mans. Smith bahkan meraup dua poin di Jerez.
“Saya kira akan memakan waktu sedikit lebih lama untuk mencetak poin. Ini kelas yang sangat kompetitif. Semua motor satelit melakukan pekerjaan luar biasa,” ucap pembalap Inggris itu kepada Motorsport.com.
“Kita lihat (Johann) Zarco di posisi teratas, bahkan (Danilo) Petrucci dan (Scott) Redding di Le Mans, dan (Jonas) Folger. Semua motor sangat kompetitif musim ini. Datang ke sini dan sedekat mungkin dari yang kami pikirkan sudah menunjukkan kecepatan bagus.
“Fakta kami di depan beberapa satelit Ducati, Honda dan (pabrikan) Aprilia selama sesi adalah hal baik.”
Keberhasilan mencetak poin diungkapkan Smith tak pelak berkat reliabilitas kuat KTM. Sebuah pencapaian apik di MotoGP 2017 sejauh ini.
“Tim melakukan pekerjaan hebat. Saat ini, realiabilitas merupakan titik kuat dari motor. Itu berarti kami ada di sana setiap sesi dan balapan, serta finis dengan baik. Banyak sekali yang berlanjut.”
Race pace target berikutnya
KTM membuat gebrakan ketika lolos ke fase kedua kualifikasi (Q2) di Le Mans. Smith dan Espargaro mampu meningkatkan catatan waktu dalam Free Practice 3 yang berlangsung di kondisi kering.
Mereka akhirnya meraih hasil start kedelapan dan ke-10. Espargaro pun mengatakan motor terasa lebih baik pada single lap dibandingkan race pace, bahkan dengan mesin baru ‘big bang’ yang diuji coba di Jerez.
“Kami mencoba untuk memahami bagaimana mengelola mesin dengan piranti elektronik,” terangnya.
“Kami mendapatkan pengalaman lebih, dan terutama dalam satu lap, kami lebih kompetitif dari sebelumnya. Tapi kami masih lemah ketika (performa) ban belakang menurun.
“Kami kehilangan (waktu) di beberapa tikungan dan grip (daya cengkeram) awal. Kami menemukan motor bergoyang dan menjauh dari racing line. Ini sangat mempengaruji dan membuang waktu, serta energi.
“Kami membuat langkah besar dengan mesin (baru). Sekarang kami perlu melakukan hal sama dengan sasis, karena kami membutuhkannya.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments