Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Wawancara

Smith: “Tidak ada jaminan KTM akan menang”

Bradley Smith mengatakan tidak ada jaminan bahwa KTM akan mampu untuk membuktikan diri sebagai motor kemenangan di MotoGP. Namun, kemajuan yang dicapai membuat ia yakin untuk bergabung dengan tim.

Bradley Smith, Tech 3 Yamaha

Bradley Smith, Tech 3 Yamaha

Gold and Goose / Motorsport Images

Bradley Smith, Tech 3 Yamaha
Bradley Smith, Monster Yamaha Tech 3
Mika Kallio, KTM MotoGP bike demonstration
Bike detail of Bradley Smith, Tech 3 Yamaha
Bradley Smith, Tech 3 Yamaha
Bradley Smith, Monster Yamaha Tech 3
KTM RC16 bike detail
KTM 2017 MotoGP bike launch
KTM RC16 bike detail
Bradley Smith, Monster Yamaha Tech 3
Bradley Smith, Monster Yamaha Tech 3
Bradley Smith, Tech 3 Yamaha

Musim 2016 menjadi petualangan terakhir Smith bersama tim Yamaha Tech 3 di kelas premier. Pembalap Inggris itu telah menandatangani kontrak dan akan pindah ke KTM pada musim depan.

Tes Austria pada pertengahan Juli lalu menjadi penampilan pertama KTM bersama para tim MotoGP. Pembalap tes Mika Kallio mengakhiri tes dengan selisih lebih lambat dua detik.

“Saya tentu sangat senang (dengan bagaimana tes berjalan), karena, bahkan KTM akan mengakui, mereka sedikit di depan dari yang diharapkan. Dan ini bagus,” ucap Smith kepada Motorsport.com.

“Tapi saya pikir kami harus sedikit menyadari karena (faktor) lay out trek (Red Bull Ring). Hanya ada enam atau tujuh tikungan utama. Jadi ketika Anda menikung di trek seperti Austin dan Anda memiliki 22 tikungan, itulah ketika hap menjadi sedikit berbeda.

“Mereka jelas telah melakukan pekerjaan fantastis. Tidak lebih dari yang saya harapkan, tapi di depan dari rencana awal.

“Itu memberikan saya kepercayaan diri dalam hal membuat keputusan tepat, dan saya tidak gila ketika menandatangani kontrak dengan mereka pada Maret lalu.”

Ditanya apakah Smith merasakan kemajuan KTM dan yakin tim akan menyamai level performa Suzuki, ia pun menjawab: “Saya pikir pertanyaan ini sedikit terlalu banyak.

“Suzuki telah memiliki pengalaman sebelumnya. Mereka bukan pabrikan baru yang datang, mereka hanya absen tiga tahun. Ini tidak seperti memulai dari awal, mereka punya banyak informasi.

“Kami tidak bisa menetapkan ekspektasi begitu tinggi. Mari lebih realistis. Kami mengawali dari belakang, dan lalu mencoba untuk menemukan cara ke depan sebanyak mungkin dalam musim pertama.”

Smith juga menambahkan, meski KTM dianggap memiliki silsilah di area lain dari olahraga, masih ada kemungkinan mereka tidak bisa mendapatkan posisi menang.

“Tidak ada jaminan itu (menang) akan pernah terjadi ketika Anda melawan pabrikan, seperti Honda atau Yamaha, yang punya pengalaman bertahun-tahun,” tandasnya. “Itu cukup mengejutkan.

“Lihat bagaimana yang dibutuhkan Ducati untuk berdiri di podium, dan (sebelum Austria) mereka tidak memenangi Grand Prix dalam beberapa tahun terakhir. Itu bagaimana sulitnya balapan ini.

“Suzuki sebagai pabrikan telah terlibat bertahun-tahun dan (sebelum Silverstone) hanya satu kali menang dalam era MotoGP. Tidak ada jaminan itu (menang) akan terjadi, dan saya pikir (dalam) tahun itu ambisius.”

Kesulitan 2016

Usai menempati peringkat keenam di klasemen akhir musim lalu, Smith mengalami kesulitan beradaptasi dengan generasi baru ban Michelin pada 2016 ini. Sebagai hasilnya, ia sering kesulitan menyamai rekan setim Pol Espargaro.

Smith, yang absen dalam tiga balapan terakhir, mengakui kesulitan yang dialami telah membuatnya kehilangan kepercayaan diri.

Ditanya apakah secara pribadi siap untuk memenangi balapan, pembalap berusia 25 tahun itu menjawab: “Jika Anda bertanya akhir tahun lalu, saya akan menjawab ‘Tentu saja’. Tapi musim ini berjalan sulit.

“Saya kesulitan untuk beradaptasi degan Michelin, yang seluruhnya kesalahan saya. Tapi akhir tahun lalu saya percaya langkah berikutnya adalah memiliki motor pabrikan dan bertarung untuk podium.

“Selama dua tahun ke depan, saya ingin memiliki kesempatan untuk bertarung demi podium, dan membawa KTM ke tempat mereka harus berada. Lalu, mendapatkan posisi ketika motor mampu memenangi balapan.

“Pada akhirnya, saya ingin di MotoGP untuk jangka panjang. Saya melihat para pembalap terbaik di dunia, dan saya tidak percaya mereka melakukan apapun yang saya tidak bisa.

“Mereka hanya mampu untuk mengendarai motor terbaik di dunia dengan teknisi terbaik, dan mereka penuh percaya diri. Itu sesuatu yang membutuhkan waktu lama untuk mendapatkannya.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Soal debut KTM, Kallio memilih realistis
Artikel berikutnya Rossi keluhkan tiga balapan beruntun MotoGP

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia