Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Casey Stoner Lebih Nikmati Sesi Kualifikasi ketimbang Balapan MotoGP

Juara dunia dua kali MotoGP Casey Stoner mengungkapkan alasannya lebih menikmati menjalani sesi kualifikasi daripada balapan.

Casey Stoner

Casey Stoner

Gold and Goose / Motorsport Images

Casey Stoner mengakhiri kariernya dalam Kejuaraan Dunia MotoGP pada pengujung 2012, setelah meraih dua gelar, 45 kemenangan (38 di kelas premier), total 89 podium dan 43 pole position.

Pada dua Grand Prix terakhir musim 2021, rider legendaris asal Australia itu akhirnya kembali ke paddock MotoGP untuk pertama kalinya sejak lebih dari tiga tahun.   

Stoner mengamati situasi dengan saksama, melakukan banyak wawancara dan tentunya tips berharga di garasi Ducati, tim yang mengantarnya meraih gelar perdana, untuk pembalap mereka.

Kehadiran sosok yang diakui sebagai salah satu pembalap terbaik dalam MotoGP itu menyita perhatian. Secara natural, Stoner diberondong berbagai pertanyaan.

Baca Juga:

Salah satu pertanyaan yang muncul adalah, apakah ada saat-saat atau momen dalam sembilan tahun terakhir –sejak memilih pensiun–  di mana Stoner tetap ingin terlibat di trek MotoGP?

“Saya mungkin hanya ingin memiliki momen kualifikasi. Saya tidak pernah benar-benar menikmati race day (sesi balapan). Terkadang itu menyenangkan dan mudah, namun ketika Anda berada di limit, sangat mudah untuk membuat kesalahan,” ujar Stoner dikutip dari Speedweek.

“Itu selalu menjadi bagian dari kepribadian saya, sayangnya, saya tidak pernah ingin melakukan kesalahan. Saya tidak ingin hanya keluar di trek, merasa nyaman dan berkendara. Saya tak mau mengacaukan sebab ada tim di belakang saya yang mengharapkan sesuatu dari saya.

“Seiring berjalannya waktu, saya belajar untuk menanganinya dengan lebih baik dan tak terlalu khawatir. Namun saya tidak pernah benar-benar memiliki gairah atau keinginan untuk balapan lagi. Meski begitu, saya menikmati sesi kualifikasi dan latihan di akhir pekan,” ia menambahkan.

Casey Stoner, Ducati Marlboro Team

Casey Stoner, Ducati Marlboro Team

Foto oleh: Ducati Corse

Lebih lanjut, Stoner menjelaskan mengapa ia merasakan lebih banyak sensasi pada dua hari pertama akhir pekan MotoGP alih-alih balapan, yang adalah menu utama bagi semua tim dan juga rider.

“Kualifikasi dan latihan bebas selalu menyenangkan ketika semuanya berjalan dengan baik dan Anda cuma harus berusaha sekuat dan secepat mungkin untuk satu atau dua lap. Jika semuanya dengan benar, itu lebih menyenangkan bagi saya daripada memenangi balapan,” kata Stoner.

“Sementara dalam balapan Anda tidak pernah mendorong sekeras yang Anda bisa. Anda perlu mengatur banyak hal, dari ban, konsumsi bahan bakar, hingga situasi di dalam trek. Anda bisa terlihat bodoh jika mencoba dengan keras dan kemudian crash.

“Anda selalu harus menahan diri sedikit dalam beberapa hal. Sedangkan dalam kualifikasi atau latihan, Anda perlu menggeber motor secepat mungkin tanpa memikirkan masalah lain. Bagi saya, itu selalu jadi momen menyenangkan,” ucap pria asal Southport, Queensland.    

Francesco Bagnaia, Ducati Team, bersama Casey Stoner

Francesco Bagnaia, Ducati Team, bersama Casey Stoner

Foto oleh: Francesco Bagnaia

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Stefan Bradl Realistis soal Peluang Jadi Pembalap Reguler MotoGP
Artikel berikutnya Gigi Dall'Igna Sebut Francesco Bagnaia Alami Peningkatan Besar

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia