Sukses Cetak Sejarah untuk Aprilia, Aleix Espargaro Belum Puas
Pada musim kelimanya memimpin proyek Aprilia di MotoGP, Aleix Espargaro akhirnya bisa meraih podium yang sudah lama diidamkan berkat finis ketiga dalam GP Inggris, Minggu (29/8/2021).
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Aleix Espargaro bergabung dengan Aprilia Racing pada tahun 2017, dua musim pasca kembalinya pabrikan Italia ke kelas premier Kejuaraan Dunia Balap Motor setelah bertahun-tahun absen.
Proyek ini telah melalui momen-momen yang sangat rumit, tetapi selalu ada langkah maju. Dan, puncaknya terjadi hari Minggu kemarin dengan raihan podium pertama Aprilia di era MotoGP.
Pada akhir balapan yang berlangsung di Sirkuit Silverstone tersebut, kegembiraan dan euforia menguasai garasi tim, khususnya Aleix Espargaro, yang telah menjadi protagonis utama tim.
"Ada saat ketika perasaan lebih seperti melepaskan beban dari pundak saya ketimbang euforia. Saya sangat senang podium ini datang dalam balapan yang begitu sulit dan kompetitif," ujar Espargaro.
"Ini bukan hari yang kami capai karena keberuntungan atau kecelakaan pembalap lain atau juga cuaca. Kami berjuang sejak awal dan sudah sering tampil kompetitif dan akhirnya naik podium.
"Mulai sekarang kami bisa berkembang lebih jauh lagi. Sangat menyenangkan berbagi kebahagian dengan tim saya dan istri saya, yang telah banyak mendukung saya selama tahun-tahun sulit di Aprilia."
Pada putaran terakhir dan setelah hampir sepanjang balapan berada di zona podium, Espargaro disalip oleh Jack Miller. Pembalap Ducati Lenovo Team itu nyaris menggagalkan momennya.
Namun Aleix Espargaro langsung bereaksi, dengan mempertaruhkan segalanya untuk menyalip sang rival di beberapa sektor terakhir sirkuit. Pada akhirnya ia mampu finis di posisi ketiga.
"Tidak mudah untuk melakukannya, itu sangat sulit. Awalnya saya takut karena motor berhenti. Kemudian saya turun dan mulai lagi. Saya bisa pulih, tetapi Fabio (Quartararo) sudah terlalu jauh," kata Espargaro.
"Saya (memilih) menyelamatkan ban untuk bertarung di lap terakhir karena saya tahu jika saya akan membutuhkannya. Pada akhirnya kami meraih podium yang memang layak kami dapatkan."
Pembalap Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo yang keluar sebagai pemenang MotoGP Inggris memilih ban depan soft. Itu yang mungkin memberinya nilai plus untuk menjauh dari para rival.
Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team Gresini Jack Miller, Ducati Team
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
"Sejujurnya, ban soft bukanlah pilihan bagi kami. Saya tidak secepat yang saya bisa, tetapi saya tak dapat membuat kesalahan. Suhu tidak naik seperti yang kami harapkan," ujar Espargaro.
Ban medium di depan tidak membiarkan saya melakukan manuver. Kami menderita, namun itu pilihan terbaik bagi kami.
Yang pasti setelah kesuksesan besar mencetak sejarah dengan finis ketiga, Aleix Espargaro tidak mau berhenti. Ia ingin bisa memberikan lebih banyak podium untuk Aprilia.
"Sekarang saya ingin lebih. Saya berharap besok kami sudah balapan di Aragon. Saya mau terus meraih podium untuk sisa tahun ini. Kami akan memanfaatkan momen untuk membuat motor yang lebih baik musim depan," ucap Espargaro.
"Kami harus memanfaatkan keuntungan dan mempersiapkan diri dengan jauh lebih baik untuk tahun depan," imbuh pembalap yang akan bertandem dengan Maverick Vinales pada MotoGP 2022 itu.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments