Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Akui Sulit Kejar Bagnaia, Quartararo Klaim Kini Lebih Kuat

Juara dunia dari tim pabrikan Yamaha tersebut mengaku puas dengan hasil finis P2 yang direbutnya pada lomba MotoGP Spanyol, Minggu (1/5/2022).

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Gold and Goose / Motorsport Images

Setelah berduel sepanjang 25 lap (110,575 km) di Circuito de Jerez – Angel Nieto, Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP) akhirnya harus mengakui keunggulan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo).

Pada balapan putaran keenam Kejuaraan Dunia MotoGP 2022 tersebut, Yamaha YZR-M1 geberan Quartararo finis kedua dengan gap hanya sekira 0,2 detik dari Ducati Desmosedici GP22 andalan Bagnaia.    

Membayangi Bagnaia sejak lap pertama, El Diablo harus mengakui bila sangat sulit menandingi Ducati di Jerez. Meskipun, sebelum balapan pembalap asal Prancis tersebut begitu difavoritkan untuk memenangi GP Spanyol.

Namun, tambahan 20 poin dari GP Spanyol sudah menjadi torehan bagus bagi Quartararo jika melihat kesulitannya pada balapan-balapan awal.

Dengan hasil di Jerez, ia masih mampu bertahan di puncak klasemen bahkan menambah keunggulan dari tiga menjadi tujuh poin dengan rival terdekat, Aleix Espargaro (Aprilia Racing) yang finis di podium ketiga pada GP Spanyol.

Tidak sampai di situ. Hasil di Jerez juga menunjukkan Yamaha mulai menemukan setelan terbaik untuk Quartararo. Maklum, inilah podium kedua beruntun sang pembalap – atau ketiga secara keseluruhan – setelah sepekan lalu menang di Portimao, Portugal.

Meskipun demikian, Quartararo tetap harus mewaspadai Aprilia dan Aleix Espargaro yang terlihat makin stabil di atas serta Ducati yang mulai bangkit bersama Bagnaia.

“Target saya tadinya adalah melewati Pecco (sapaan akrab Bagnaia) di tiga lap awal. Tetapi, saat balapan sepertinya itu mustahil,” kata pemenang 9 Grand Prix, 23 podium, dan 16 pole position dalam 57 balapan MotoGP tersebut.

Setelah gagal mewujudkan target awal, Quartararo pun mulai berpikir untuk mengubah strategi. Tetapi, masalah muncul pada ban depan berkompon keras (hard) pada Yamaha YZR-M1 tunggangannya.

“Karena panas yang sangat tinggi, ban depan lama-lama terasa seperti permen karet. Saya lalu agak lambat karena tidak mungkin terus menempel Pecco dalam kondisi tersebut,” tutur pembalap berusia 23 tahun itu.

“Lalu, saya mencoba untuk kali terakhir melewati Pecco, dan tetap gagal. Pecco membalap luar biasa hari ini hingga menyentuh garis finis. Kecepatannya sungguh fantastis.”

Baca Juga:

Fabio Quartararo memang kalah dari Pecco pada balapan tersebut. Tetapi, gap keduanya kurang dari setengah detik. Sementara, keunggulan Quartararo atas Aleix Espargaro di P3 sekira 10 detik.

Data-data tersebut paling tidak menunjukkan kecepatan lomba Yamaha dan Ducati tidak berbeda jauh untuk trek seperti Jerez.

“Saya setujuh dengan mereka yang menyebut saya kini lebih kuat daripada 2021 (saat merebut gelar juara dunia). Di beberapa balapan lain, saat hanya mampu finis P7 atau P8, saya sudah melakukan hal yang sama (dengan di Portimao maupun Jerez), bahkan lebih,” katanya.

“Semua ini membuat saya merasa lebih kuat dan mengerti bila saya sudah siap dan mampu (ke persaingan perebutan gelar lagi). Finis pertama, kelima, atau ke-10, saya selalu menerapkan gaya dan teknik yang sama.

“Saya berharap bisa berduel lebih sering lagi dengan Pecco, setelah balapan ini. Meskipun tanpa overtaking, intensitas balapan di sini sangat tinggi. Senang melihat Pecco dan saya membuat langkah penting. Yang pasti, saya ingin duel dengan Pecco lagi seperti ini, dan di depan tentunya.”

Balapan MotoGP berikutnya akan berlangsung di kandang Fabio Quartararo, Prancis, dua pekan ke depan. Tentu akan menarik bila Fabio Quartararo mampu berduel lagi dengan Pecco di depan pada GP Prancis di Sirkuit Bugatti, Le Mans, 15 Mei mendatang.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Aleix Espargaro Podium, Aprilia Resmi Kehilangan Konsesi
Artikel berikutnya Silly Season MotoGP: Peluang buat Ai Ogura dan Tony Arbolino

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia