Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

Suzuki dan KTM Memiliki Pembalap Penguji Tidak Biasa

Perubahan drastis Suzuki dan KTM di MotoGP 2020 selain karena faktor teknis (perubahan karakter ban) juga disebabkan kinerja bagus pembalap penguji mereka.

Michele Pirro, Ducati Team, Sylvain Guintoli, Team Suzuki MotoGP, Lorenzo Savadori, Aprilia Racing Team Gresini, Jorge Lorenzo, Yamaha Factory Racing, Dani Pedrosa, Red Bull KTM Factory Racing, Stefan Bradl, Repsol Honda Team

Foto oleh: Dorna Sports

Kekuatan pabrikan di MotoGP perlahan berubah musim ini. Honda, Yamaha, atau Ducati, bukan lagi pabrikan dominan di MotoGP. Paling tidak itu ditunjukkan saat hasil lomba Grand Prix (GP) Eropa di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, Minggu (8/11/2020) lalu.

Tim pabrikan Suzuki Ecstar menempatkan Joan Mir dan Alex Rins finis di posisi pertama dan kedua. Peringkat ketiga ditempati pembalap Tim Red Bull KTM Factory Racing, Pol Espargaro.

Mir kini memimpin klasemen pembalap dan sangat berpeluang mengunci gelar karena hanya butuh finis di podium pada lomba ke-13 yang masih berlangsung di Ricardo Tormo, Minggu (15/11/2020) nanti. Suzuki juga tengah memimpin klasemen tim dan konstruktor.

Terlepas dari sejumlah perubahan yang membuat sejumlah pabrikan melorot – salah satunya perubahan jenis ban belakang – tidak diragukan lagi bila publik kini disuguhi era perubahan besar dengan performa pabrikan dan para pembalap yang menjanjikan.

Dani Pedrosa, pembalap penguji Tim Red Bull KTM Factory Racing, saat menjajal RC16 di Portimao, Portugal.

Dani Pedrosa, pembalap penguji Tim Red Bull KTM Factory Racing, saat menjajal RC16 di Portimao, Portugal.

Foto oleh: MotoGP

Menariknya, KTM baru melakukan debut di MotoGP pada 2017. Suzuki baru kembali lagi pada 2015 dengan hanya satu tim pabrikan setelah sebelumnya terseok selama turun di era mesin 4-tak 1.000 cc (MotoGP dimulai 2002) hingga mundur pada akhir 2011. 

Suzuki GSX-RR diyakini sebagai motor dengan kemampuan paling komplet musim ini. Para desainer dan teknisi Suzuki di Hamamatsu, Jepang, sejauh ini berhasil menyempurnakan mesin inline-4 (empat silinder segaris) sejak 2014 setelah sebelumnya (2002-2011) menggunakan mesin V4.

Sementara, KTM RC16 yang memiliki tenaga sangat besar, disebut-sebut mampu segera mengikis dominasi Honda RC213V atau Ducati Desmosedici GP. Pabrikan asal Austria itu tinggal menyempurnakan sasis maupun suspensi untuk mengimbangi power yang sangat besar tersebut.

Namun, kehebatan Suzuki GSX-RR dan KTM RC16 tidak bisa dilepaskan dari peran pembalap penguji mereka, Sylvain Guintoli di Suzuki dan Dani Pedrosa di KTM.   

Motor MotoGP biasanya didesain khusus untuk para pembalap sebuah tim. Setiap pembalap pasti akan memiliki setelan sendiri. Namun, para pembalap tersebut tetap membutuhkan setelan dasar.   

Peran pembalap penguji Tim Suzuki Ecstar, Sylvain Guintoli, tidak bisa diandang remeh.

Peran pembalap penguji Tim Suzuki Ecstar, Sylvain Guintoli, tidak bisa diandang remeh.

Foto oleh: MotoGP

Tugas awal pembalap penguji adalah mencari setelan standar agar motor bekerja optimal untuk semua pembalap baik dari sisi late braking, kecepatan, dan setelan berdasarkan ukuran postur pembalap.

Dari setelan dasar itulah pembalap bisa menentukan sendiri sesuai dengan selera dan karakter balap mereka.

Pedrosa mulai dikontrak KTM sebagai penguji pada Oktober 2018 dan berakhir pada 2020. Pedrosa memiliki segudang pengalaman dan tidak pernah meninggalkan Honda sejak debut di MotoGP pada 2006.

Pedrosa memang tidak pernah menjadi juara dunia MotoGP. Namun pengalamannya mengenal mesin V4 di MotoGP terbukti dengan keberhasilannya menjadi runner-up pada 2007, 2010, dan 2012.

Pengalaman itulah yang dibawa Pedrosa ke KTM. Sejauh ini, Pedrosa dinilai berhasil mendongkrak performa RC16.

Pedrosa dinilai hebat karena kendati sama-sama menggunakan mesin V4, RC16 menggunakan sasis tubular berbahan baja sedangkan Honda RC213V memakai rangka twin-tube aluminium.  

Perbedaan jenis dan bahan sasis, karakter pengendalian (handling) motor jelas berbeda. Di sinilah level Pedrosa sebagai pembalap penguji bisa dibilang tidak biasa.

Pedrosa mampu memberikan gambaran setelan dasar untuk keempat pembalap KTM, yakni Pol Espargaro dan Brad Binder di Tim Red Bull KTM Factory Racing serta Miguel Oliveira dan Iker Lecuona di skuad satelit Red Bull KTM Tech3.  

Baca Juga:

Latar belakang Guintoli lebih menarik. Ia pernah beberapa tahun turun di kelas 250 cc Kejuaraan Dunia Balap Motor dengan tim privat bersama Honda (2000) dan Aprilia (2001, 2003-2006).

MotoGP pernah ia rasakan bersama Yamaha (2002, 2007) dan Ducati (2008). Tapi, puncak kariernya terjadi justru saat menjadi juara dunia Superbike (WorldSBK) pada 2014 bersama Aprilia.

Dengan latar belakang yang kurang mentereng di MotoGP, Guintoli – bergabung ke Suzuki pada 2017 saat menggantikan Alex Rins yang cedera – justru berperan besar dalam pengembangan Suzuki GSX-RR.

Perbedaan motor Superbike yang diambil dari motor produksi massal jelas berbeda jauh dengan spesifikasi motor MotoGP yang prototipe. Rangka, suspensi, mesin, hingga ban berbeda jauh. Motor MotoGP juga dilengkapi sejumlah peranti aerodinamika, sesuatu yang sangat sulit ditemui, bahkan tidak ada di Superbike.

Hebatnya, Guintoli mampu memberi masukan tepat untuk pengembangan Suzuki GSX-RR kendati dari sisi tenaga (lebih dari 260 dk), bobot (160 kg kosong), power-to-weight, hingga ban, berbeda jauh dengan motor spesifikasi Superbike.

Namun demikian, keberhasilan Pedrosa dan Guintoli juga tidak lepas dari masukan pembalap utama KTM dan Suzuki.

Peran Pol Espargaro yang memperkuat KTM sejak debut MotoGP (2017) dalam mengembangkan RC16 tidak bisa dibilang kecil.

Di Suzuki, peran Alex Rins yang bergabung dengan pada 2018 serta Andrea Iannone yang kini dihukum larangan membalap selama empat tahun akibat doping, dalam mengembangkan GSX-RR, juga tidak bisa dipandang sebelah mata.

Menarik dicermati bakal seperti apa perkembangan KTM di MotoGP 2021 mengingat mereka harus mengembangkan mesin baru sesuai dengan spesifikasi sebagai pabrikan non-konsesi tanpa Pol Espargaro yang akan pindah ke Repsol Honda.

 

 

 

    

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Lewat 8 Skenario, Mir Bisa Pastikan Gelar di Valencia
Artikel berikutnya Quartararo Berniat Pakai Yamaha M1 Versi 2019 untuk 2021

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia