Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Suzuki Siap Ulang Torehan Awal 1980-an

Sebelum Joan Mir merebut gelar MotoGP 2020, kali terakhir Suzuki merebut gelar pembalap beruntun di kelas utama Kejuaraan Balap Motor terjadi pada 1981 dan 1982.

Joan Mir, Team Suzuki MotoGP

Joan Mir, Team Suzuki MotoGP

Gold and Goose / Motorsport Images

Tidak hanya menempatkan Joan Mir di puncak klasemen akhir dan Alex Rins di peringkat ketiga, skuad Suzuki Ecstar juga menjadi yang terbaik di kategori tim di MotoGP 2020 lalu.

Kini, melihat potensi yang dimiliki, Suzuki tidak ragu untuk mematok target lebih tinggi. Di MotoGP 2021 mereka siap mempertahankan gelar. Jika bisa Triple Crown dengan menambah gelar dari konstruktor, itu akan menjadi bonus.

Suzuki kali terakhir mampu merebut gelar juara dunia beruntun di kelas utama Kejuaraan Dunia Balap Motor pada 1981 dan 1982. Marco Lucchinelli menjadi kampiun kelas 500 cc (kelas utama Kejuaraan Dunia Balap Motor sebelum 2002) pada 1981 dan Franco Uncini pada 1982.

Suzuki baru tujuh kali merebut gelar juara dunia kelas MotoGP/500 cc masing-masing lewat Barry Shene (1976, 1977), Lucchinelli (1981), Uncini (1982), Kevin Schwantz (1993), Kenny Roberts Jr (2000), dan Mir (2020).

Baca Juga:

“Target kami sudah sangat jelas. Musim ini Mir dan Rins, atau sebaliknya, harus mampu finis 1-2. Kami juga ingin merebut gelar tim,” tutur Shinichi Sahara, Pimpinan Proyek Suzuki MotoGP.

“Kami juga akan berusaha merebut trofi konstruktor. Kami tahu ini sangat berat. Tetapi, kami ingin bertarung sekuat mungkin untuk target itu.”

Pria asal Jepang itu mengakui tekanan bagi Suzuki untuk mempertahankan gelar pasti akan lebih berat. Apalagi mereka juga sudah ditinggalkan sang manajer tim (prinsipal), Davide Brivio, yang memutuskan pindah ke Formula 1 bersama Tim Alpine F1.

Namun begitu, Suzuki memiliki satu keunggulan. Mereka menjadi satu-satunya tim di MotoGP yang tidak mengganti komposisi pembalap. Keduanya sudah saling mengenal dan mampu mendukung satu dengan lainnya.

Shinichi Sahara, Direktur Tim Suzuki MotoGP, optimistis menatap MotoGP 2021.

Shinichi Sahara, Direktur Tim Suzuki MotoGP, optimistis menatap MotoGP 2021.

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

“Kedua pembalap kami sangat bagus. Stabilitas struktur tim, termasuk pembalap, sangat penting bagi kami, ucap Sahara.

“Dengan stabilitas seperti ini, para kepala kru dan teknisi kami bisa bekerja sama bersama pembalap dengan baik. Saya yakin hubungan kami di sini seperti keluarga. Saya tidak ingin mengubah apa pun saat ini.”

Menariknya, meskipun memiliki juara bertahan MotoGP, Suzuki tidak akan memberikan status pembalap nomor satu dan nomor dua untuk Mir maupun Rins.

“Sama sekali tidak ada di kami status seperti itu. Bahkan, jika salah satu pembalap kami berstatus rookie sekalipun. Kami akan melanjutkan sistem ini. Pembalap dan kru saling menghormati dan menolong satu sama lain,” kata Sahara.

Demi menjaga atmosfer baik inilah Sahara menegaskan, untuk saat ini Suzuki tidak akan mencari pengganti Brivio. Semua tugas Brivio akan dikerjakan secara kolektif oleh para staf tim.

“Saya memilih untuk mengatakan kami tidak akan mempertahankan gelar. Kami ingin tetap menjadi penantang, pesaing hebat, yang semuanya untuk merebut kemenangan lagi,” kata Shinichi Sahara.  

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Galeri Foto: Penampakan Ducati Desmosedici GP21
Artikel berikutnya Ducati GP21 Mesin Lama, Ubahan pada Aerodinamika dan Sasis

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia