Syahrin terpuruk, Khairuddin beri dukungan penuh

Pindah dari Yamaha ke KTM, Syahrin dihadapkan pada proses adaptasi yang tidak berjalan mulus. Dibandingkan rekan setim dan sekaligus rookie Miguel Oliveira, penampilan pembalap Malaysia itu jauh dari kata menggembirakan.

Terlihat jelas bagaimana Syahrin terseok dalam upaya menemukan feeling dengan RC16. Empat sesi latihan bebas dan kualifikasi MotoGP Qatar, hasil posisinya dua terbawah. Puncaknya saat balapan, ia finis paling buncit.

Sejumlah pihak pun mulai mempertanyakan Syahrin, terutama apakah layak membalap pada kelas premier. Namun, di mata Khairuddin, pengguna nomor balap #55 itu harus tetap didukung.

“Apa pun ceritanya hari ini, bagi saya Hafizh masih pembalap Malaysia terbaik yang kami miliki sejauh ini. Dia ada di sana tampil di panggung tertinggi. Saya mengenalnya sebagai pribadi, dia selalu melakukan yang terbaik,” tulis Khairuddin melalui akun media sosial Facebook, Kamis (21/3).

“Mungkin ada yang salah dalam penampilannya tetapi dia adalah juara dan dia akan kembali bangkit. Feeling pada motor adalah yang paling penting dalam balapan. Dan saya percaya bahwa feeling akan datang selangkah demi selangkah.

“KTM bukan [pendatang] baru di balapan. Saya yakin mereka akan meningkatkan motor untuk menjadi kompetitif. Saya pernah berada dalam situasi ini sebelumnya, saya bisa merasakanmu teman. Tegakkan kepala! Tetap kuat dan terus menekan #HS55.”

Bos Tech 3, Herve Poncharal, turut menyadari kesulitan yang mendera Syahrin. Alih-alih mengabaikan pembalapnya, pria Prancis itu menegaskan komitmetn serta tekad mendukung El Pescao.

“Jelas bahwa sampai sekarang, Hafizh memiliki lebih banyak kesulitan untuk beradaptasi dan situasi ini benar-benar menyakitkan saya karena dia adalah seorang bocah lelaki yang sangat baik, yang memberikan segalanya dalam semua yang dia lakukan,” tutur Poncharal kepada MotoGP.com.

“Bagaimanapun, kami tidak menyerah dan kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk membantu. Bagi sebagian orang, adaptasi mungkin memakan waktu sedikit lebih lama. Saya tahu potensinya dan kami telah melihat kemampuan timnya dengan motor yang sama. Jadi, ini cukup untuk memotivasi dia.”