Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Tak alami kecelakaan, Poncharal puji Ponsson

Sempat mempertanyakan keputusan Avintia menunjuk Christophe Ponsson, bos Tech 3, Herve Poncharal memuji pembalap Prancis tersebut yang dapat menuntaskan balapan tanpa masalah.

Christophe Ponsson, Avintia Racing

Christophe Ponsson, Avintia Racing

Gold and Goose / Motorsport Images

Ponsson, pembalap 22 tahun yang kini bertarung di kejuaraan Superstock 1000 RFME, ditunjuk sebagai pengganti Tito Rabat untuk balapan di Misano, dan kemungkinan akan berlanjut di Aragon.

Namanya kurang familiar bagi di kalangan paddock Grand Prix, keputusan Avintia dianggap kontroversial, dan memicu perdebatan hangat di Misano.

Hal serupa juga dilontarkan Poncharal, salah satu sosok senior dalam paddock Grand Prix, menurutnya penunjukkan Ponsson terlalu beresiko, terlebih ia tidak melakukan tes dulu sebelumnya.

Ponsson dapat memenuhi batas waktu 107 persen dari kualifikasi, dan menuntaskan balapan di posisi terakhir, tertinggal 1 lap dari Andrea Dovizioso.

Menurut Poncharal, kompatriotnya telah melakukan pekerjaan hebat dengan dapat finis, dan tidak mengalami masalah dengan pembalap lain meski masih mempelajari motor.

Baca Juga:

“Ia ditawarkan kesempatan ini, dan mengambilnya. Namun saat saya melihatnya, sejujurnya saya tidak mengerti. Saya mengira ini terlalu berbahaya baginya, karena motor ini tak ubahnya sebuah senjata,” ungkap Poncharal.

“Anda mengendarai motor seperti itu tanpa tes, dengan trek yang sulit bagi MotoGP karena treknya kecil. Anda mengendarai mesin prototipe dengan ban Michelin yang didesain khusus, dan rem karbon, itu sangat rumit.

“Jadi saya tidak benar-benar memahaminya, namun ia tampil sangat baik. Dan itu yang saya katakan padanya di grid saat pertama kali berpapasan dengannya, saya ingin memberinya penghargaan karena ia tak terjatuh, itu tidaklah mudah.

“Ia meningkat dengan baik tiap sesi, tiap lap dan pada akhirnya ia melakukan pekerjaan baik dan berperilaku sangat baik sepanjang latihan dan balapan. Ia tak menggangu pembalap lain saat mempelajari motor.”

Christophe Ponsson, Avintia Racing

Christophe Ponsson, Avintia Racing

Foto oleh: Gold and Goose / LAT Images

Namun, Poncharal memahami mengapa Avintia menunjuk Ponsson. Menurutnya, tak mudah bagi tim privatir untuk mencari pembalap pengganti.

Hal sama terjadi dengan KTM di Inggris, mereka menunjuk Loris Baz, pembalap Avintia musim lalu, sebagai pengganti sementara Pol Espargaro di Silverstone, meski akhirnya balapan dibatalkan.

“Ini adalah masalah untuk mencari pengganti, menemukan pembalap yang memiliki level dan pengalaman dengan motor tersebut, serta memintanya balapan tanpa satupun tes sebelumnya, itu semakin rumit,” terangnya.

“Tapi kami tahu kami harus menggantikan [pembalap yang cedera], oleh karena itu sangat rumit bagi KTM, dan oleh karena itu mereka beruntung bisa menemukan Baz.

“Tim pabrikan memiliki keuntungan, mereka memiliki pembalap tes, mereka bisa saja mereka meminta tim satelit mereka untuk membiarkan mereka mengambil pembalap kami. Namun bagi kami, tim satelit dan independen, itu sangat sangat sulit.

“Saya tak ingin menyalahkan siapapun, terlalu mudah untuk menjadi profesor, mengkritik, dan menyalahkan seseorang saat Anda duduk dengan nyaman di kantor Anda. Saya harus menghadapi situasi seperti ini, ini tidaklah mudah.”

Laporan tambahan oleh Lenna Buffa

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Kekecewaan Miller usai gagal manfaatkan momentum
Artikel berikutnya Avintia pilih Torres sebagai pengganti Rabat

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia