Tak Kunjung Bangkit, Rossi Berusaha Jaga Motivasi

Jerez sejatinya merupakan salah satu trek favorit The Doctor karena berhasil merengkuh tujuh kemenangan dan 13 podium. Namun, belakangan sirkuit itu seolah ikut mengkhianatinya.

Rossi finis di peringkat ke-17 setelah mengalami masalah hilangnya traksi ban belakang sejak sesi latihan. Nilainya pun belum bertambah, masih empat poin.

Hal ini sempat dikeluhkan beberapa kali. Ia juga mengakui kalau para mekanik sedang kehabisan ide setelah menguji beberapa solusi, yang akhirnya seolah menemui jalan buntu.

Pada MotoGP Qatar, selisih waktunya dengan pemenang, Maverick Vinales, sebesar 10 detik. Gap melebar hingga 14 detik dengan Fabio Quartararo di MotoGP Doha. Ia crash dalam MotoGP Portugal dan terpaut 22,731 detik dari Jack Miller di Jerez.

“Itu adalah balapan sulit pada akhir pekan sulit, di mana saya tidak menemukan ritme. Ini bukan hasil yang kami harapkan. Kami akan melakoni tes, Senin, dan mencoba melihat apakah kami bisa kompetitif,” ujarnya.

“Saat ini, momen sangat sulit, tapi tim Petronas banyak mendukung saya.”

Pemilik nomor 46 tersebut kembali membeberkan masalah YZR-M1 lainnya, di luar hilangnya traksi ban belakang dan tak ada ritme. Kekecewaan bertambah karena adik tirinya, Luca Marini, mampu menyalip.

“Saya punya masalah dengan set-up motor dan saya tidak bisa cepat. Anda harus menemukan solusi pada level teknis untuk memperbaiki masalah ini, sehingga kami dapat mencoba lebih kuat dan memacu motor hingga sampai ke batasnya,” ia mengungkapkan.

“Kami harus optimistis dan tetap menjaga motivasi tinggi. Kami juga mesti melakukan berbagai hal agar bisa lebih kuat.”

Satu-satunya hiburan Rossi adalah anak didiknya di VR46 Rider Academy, Franco Morbidelli (Petronas SRT) dan Francesco Bagnaia (Ducati), naik podium.

“Sebuah kebanggaan. Franco berkendara sangat kencang dan Pecco menakutknya,” ia menandaskan.

Foto-foto Valentino Rossi di MotoGP Spanyol 2021.

50