Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia

Takaaki Nakagami: Kami Harus Mengikuti Contoh dari Marc Marquez

Takaaki Nakagami memandang Marc Marquez pantas dijadikan acuan lagi oleh Honda dalam pengembangan motor MotoGP 2022.

Takaaki Nakagami, Team LCR Honda

Pembalap LCR Honda itu akhirnya mendapat RC213V versi terbaru setelah empat tahun mengabdi. Pada dasarnya, ia setara dengan sang juara dunia MotoGP enam kali tersebut.

Dibanding wakil tim pabrikan Repsol Honda, Pol Espargaro, prestasi Nakagami jauh lebih mentereng. Ia menjadi pembalap terbaik produsen berlogo sayap tunggal itu, setelah Marquez, musim ini.

Tak heran kalau Nakagami ingin mengikuti kakak Alex Marquez tersebut. Sebab, The Baby Alien sudah merebut kemenangan dua kali musim ini, yakni pada MotoGP Jerman dan MotoGP Amerika. Ini tandanya motor sudah berfungsi lebih baik.

“Marc belum 100 persen, tapi dia sudah bisa bertarung untuk kemenangan di beberapa sirkuit. Itu berarti dia berkembang secara fisik,” Nakagami menjelaskan kepada Motorsport.com, di acara Red Bull dekat Misano.

“Gayanya sangat mengandal fisik, dia tahu bagaimana mengembangkan motor yang sesuai dengannya. Motornya berkembang, mungkin kami perlu beradaptasi dengan apa yang dia lakukan. Saya kira itu adalah cara termudah, jika Marc mulai menang, itu artinya motor bekerja. Karena itu, kami harus mengikuti contoh darinya.”

Musim ini, porsi pekerjaan pembalap Jepang itu sedikit berkurang selepas Marquez kembali. Sebelumnya, Nakagami sangat aktif membantu pengembangan motor ketika rider 28 tahun itu absen panjang akibat cedera lengan kanan.

Baca Juga:

“Kami lebih menderita dibandingkan setahun lalu. Satu hal yang bagus adalah kami mencoba meningkat dan terus membuat kemajuan, dan itu terjadi pada masing-masing lomba. HRC membawa sesuatu yang  baru dan mutakhir, sehingga mereka tahu harus melangkah ke arah mana,” Nakagami melanjutkan.

“Pada saat yang sama, itu sulit karena, sejak ada pembaruan konstan, kami harus mengerti apa yang berfungsi dan apa yng tidak.

“Kami melakoni banyak tes di akhir pekan, yang tidak buruk, cukup berlawanan. Kami menguji komponen baru, tapi kami perlu waktu untuk memahami bagaimana mereka bekerja.”

Pembalap 29 tahun tersebut menunjukkan sikap pantang menyerah apa pun hasil yang dipetik tim.

“Kami tidak pernah menyerah dan terus bekerja keras. Saya seorang pembalap, saya selalu mencari batasan dan performa terbaik sepanjang akhir pekan. Kami mencoba berkembang, perasaan dengan motor selalu lebih baik,” ia menandaskan.

Yuki Tsunoda, Takaaki Nakagami

Yuki Tsunoda, Takaaki Nakagami

Foto oleh: Red Bull Content Pool

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Ditegur WADA, Kemenpora Pastikan Indonesia Bisa Gelar MotoGP dan WSBK
Artikel berikutnya Herve Poncharal Kesal Iker Lecuona Ulangi Kesalahan di MotoGP Amerika

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia