Takaaki Nakagami Kehilangan Kepercayaan Diri
Kepercayaan diri Takaaki Nakagami perlahan menguncup setelah melihat para mekanik Honda Racing tak kunjung temukan solusi atas RC213V, yang berimbas pada rapor mereka di MotoGP.
Foto oleh: Dorna Sports
Pembalap LCR Honda tersebut mengalami penurunan prestasi musim ini. Dari peringkat ke-10 dalam klasemen tahun lalu, ia turun dua tangga. Ia finis lima teratas dua kali dan lebih sering di luar 10 besar.
Nakagami mengumpulkan 55 poin selama setengah musim atau 11 grand prix. Sedangkan, tahun lalu, ia meraup 92 poin.
Kemunduran terlihat jelas jika melihat perbandingan antara penampilannya di MotoGP Austria 2020 dan 2020. Tahun lalu, ia berada di posisi kedua ketika lomba dihentikan. Namun, dia tak punya ban belakang baru sehingga saat restart keteteran.
Kendati demikian, Nakagami mampu menuntaskan lomba di urutan keenam. Itu jauh berbeda dengan kondisi sekarang, di mana rider Jepang tersebut hanya mendulang tiga poin.
Penderitaan serupa juga dialami para pengguna Honda lainnya. Grip ban belakang masih menjadi isu utama di balik kemunduran mereka.
“Ada banyak hal yang menyebabkan kemunduran ini. Saya tidak bisa mengatakan sudah punya feeling bagus dengan motor. Ini juga tergantung pada elektronik, saya tidak tahu pastinya. Ban belakang sering melintir. Itu kenapa ban cepat panas,” Nakagami mengungkapkan.
“Ketika performa ban memburuk, tidak ada yang bisa saya lakukan. Waktu lap terus menjadi lebih lambat. Itu sulit dikendalikan dan diatur. Karena itu, sulit menjaga waktu lap. Itulah masalah utama kami.”
Melewati banyak diskusi, Nakagami mau mencoba set-up berbeda dan menerapkan perubahan pendekatan karena belum ditemukan solusi yang pas.
“Setelah berlatih, kami membahas segalanya dengan tim. Saya menjelaskan semuanya. Kami telah mengidentifikasi masalah dan kami tahu di mana kelemahan kami. Tapi kami belum menemukan jalan keluar untuk masalah itu. Ini problem utamanya,” ujarnya.
“Dalam kualifikasi, saya 0,1 detik lebih kencang ketimbang akhir pekan Spielberg pertama, tapi feeling tetap sama. Anda mencapai limit sangat cepat. Saya tidak punya kepercayaan diri untuk mengikuti grup depan.
“Tahun lalu, saya lebih percaya diri dengan motor dan saya rasa dapat bertarung untuk podium. Tapi sekarang, dua akhir pekan ini, sangat sulit. Kami mencoba menemukan solusi, tapi sekarang, kami tidak tahu bagaimana bisa berkembang.”
Selanjutnya, MotoGP akan digelar di Sirkuit Silverstone, tempat di mana Nakagami pernah memenangi Moto2.
“Kita lihat bagaimana hal-hal bergerak di trek berbeda di Silverstone. Situasinya bisa saja berbeda dalam temperatur berbeda. Kami hanya tinggal lanjut balapan,” tuturnya.
Takaaki Nakagami, Team LCR Honda
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments