Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Tampil buruk, Vinales: Saya berkendara seperti Moto2

Maverick Vinales mengaku tidak tahu apa yang menyebabkan performanya begitu buruk sepanjang akhir pekan MotoGP Catalunya.

Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

MotoGP 2017

Siapakah yang akan menjadi juara dunia MotoGP 2017? Valentino Rossi, Maverick Vinales, Marc Marquez, Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo, Andrea Dovizioso, atau yang lainnya?

Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing
Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing
Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing
Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing
Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing
Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing
Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing
Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing
Marc Marquez, Repsol Honda Team, Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing
Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing
Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing
Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing
Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing

Nama pembalap Yamaha itu tak pernah masuk lima besar pembalap tercepat dalam empat sesi Free Practice. Vinales bahkan terpuruk di posisi ke-16 pada latihan kedua. Ia lalu juga gagal melaju ke Q2, dan harus bertarung lebih dulu di Q1.

Meski akhirnya dapat merebut tiket Q2, Vinales hanya mampu menempati posisi start kesembilan. Dan ketika menjalani balapan, ia tercecer di barisan belakang. Memasuki lap kedua, pembalap Spanyol itu berada di posisi ke-15. Cukup lama Vinales berada di posisi ini.

Setelah berjuang keras selama 25 lap, ia akhirnya finis ke-10. Tapi tak dapat dipungkiri berkat kegagalan finis Aleix Espargaro (Aprilia) yang mengalami masalah mekanis, dan insiden kecelakaan Danilo Petrucci (Pramac Racing) pada dua lap terakhir.

“Saya benar-benar tidak tahu. Pagi hari, menempuh 15 lap, saya mencetak kisaran waktu (1 menit) 46,1 detik. Siang hari, dengan ban baru (1 menit) 46,7 detik. Saya benar-benar tidak tahu. Saya tidak tahu apa yang harus dikatakan,” ucap Vinales.

“Saya mengatakan hal sama setiap hari, saya tidak tahu. Motor kami bagus. Itulah yang bisa saya katakan. Kami bagus di Qatar dan Argentina. Masalahnya bukan di motor.

“Itu (balapan) sangat sulit. Anda datang dengan motivasi baik. Anda datang untuk menjadi yang pertama, kedua, teratas dan mencetak lap cepat. Dan tiba-tiba di posisi ke-10. Saya finis ke-10 karena banyak pembalap yang kecelakaan.

“Aleix rusak mesin (motornya) dan Cal (Crutchlow) mundur ke belakang. Saya (sebenarnya) bisa finis ke-16. Dari pertama, memimpin dan ke-16 itu adalah drama besar bagi saya. Karena saya pulang ke rumah dan tidak tahu apa yang terjadi.

“Saya benar-benar tidak termotivasi dan harus menghadapi banyak balapan. Sejujurnya, bukan hanya hasil hari ini, tapi hasil (buruk) dari banyak balapan.”

Raihan finis ke-10 hanya membuat Vinales membawa pulang enam poin. Ia memang masih memimpin klasemen sementara, tapi kini hanya terpaut tujuh poin dari Andrea Dovizioso yang berada di peringkat kedua.

Namun, tetap saja, perhatian utama tertuju pada hasil balapan Vinales. Tak hanya finis di belakang pembalap satelit Hector Barbera, ia juga kalah dari rekan setim Valentino Rossi dan duo rookie Yamaha Tech 3. Johann Zarco dan Jonas Folger berhasil finis kelima dan keenam.

“Ini sangat sulit sekarang. Saya tidak tahu apa yang terjadi. Motor kami tampil bagus di balapan yang satu, tapi tidak untuk balapan yang lain. Lalu di balapan lain bagus, tapi di balapan lainnya tidak,” keluh Vinales.

“Kami mengawali musim pada level yang sangat baik. Saya merasa tidak ada yang bisa menghentikan saya dalam dua balapan pertama. Saya merasa seperti yang terbaik. Dan sekarang saya merasa seperti posisi ke-10 dan ke-15.

“Saya menekan sama seperti Qatar. Well, di Qatar saya sedikit menekan karena (kondisi trek) sulit. Di Argentina, saya mengendalikan dan hari ini (di Catalunya) saya menekan 120%. Beruntung saya memulihkan posisi di akhir balapan. Saya bisa saja finis ke-15 dan ke-16.”

Ditanya apakah Yamaha mengetahui penyebab di balik performa buruk di Catalunya, Vinales menjawab: “Mereka juga tidak mengerti apa yang terjadi hari ini. Mereka tidak mengerti.

“Itulah mengapa saya tidak paham. Di Argentina, saya mencetak (1 menit) 39,7 detik pada warm up practice (WUP) dan (1 menit) 39,6 detik saat balapan. Di Mugello, saya mencetak (1 menit) 47,2 detik pada warm-up dan (1 menit) 47,6 detik dalam balapan.

“Di sini (Catalunya), saya mencetak (1 menit) 46,1 detik saat warm-up dan hanya (1 menit) 46 detik dalam balapan. Itu sesuatu yang luar biasa.

“Pada akhirnya, saya berkendara seperti Moto2. Saya tidak bisa mengerti. Feeling saya sangat buruk di trek lurus.”

Laporan tambahan oleh Oriol Puigdemont

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Klasemen pembalap setelah MotoGP Catalunya
Artikel berikutnya Mengapa hanya finis kedelapan, Rossi?

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia