Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Tantangan untuk Dani Pedrosa di MotoGP Styria

Setelah hampir tiga tahun tidak aktif, Dani Pedrosa akan turun kembali di MotoGP. Sejauh ini, belum ada pembalap yang mampu naik podium MotoGP dengan status wildcard.

Dani Pedrosa, Red Bull KTM Factory Racing

Dani Pedrosa, Red Bull KTM Factory Racing

Gold and Goose / Motorsport Images

Dani Pedrosa akan mendapatkan fasilitas wildcard dari KTM untuk turun di MotoGP Styria, akhir pekan ini (6-8/8/2021), yang juga menjadi balapan kandang pabrikan asal Austria tersebut.

Pedrosa mengakhiri karier balapnya di MotoGP – dengan 31 kemenangan, 112 podium, 31 pole position, serta tiga kali runner-up (2007, 2010, 2012) – setelah finis di P5 GP Valencia 2018, seri terakhir musim tersebut. Sejak 2019, ia menjadi development test rider KTM.

Akhir pekan ini, setelah 955 hari tidak turun kompetitif, dalam usia 35 tahun, Pedrosa akan kembali berlomba di MotoGP dengan status wildcard dari KTM. Kembalinya Pedrosa ke lintasan MotoGP, kendati tidak semusim penuh, jelas menarik perhatian.

KTM menilai Pedrosa sebaai salah satu pilar fundamental keberhasilan mereka menghapus status pabrikan konsesi, usai memenangi tiga balapan musim 2020 lalu, berkat bantuannya mengembangkan KTM RC16.

Salah satu hal menarik yang dinantikan publik di MotoGP Styria nanti adalah apakah Pedrosa mampu merebut finis podium, sesuatu yang belum pernah direbut pembalap wildcard dalam sejarah MotoGP.

Baca Juga:

“Memang sulit untuk bicara soal target setelah sekian lama tidak turun. Meskipun saya belum genap tiga tahun vakum dari balap, perubahan yang terjadi di MotoGP sangat banyak,” ucap juara dunia kelas 125cc (kini Moto3) 2003 dan 250cc (Moto2) 2004, 2005 itu.

“Para pembalap muda berkembang sangat pesat. Demikan pula dengan kecepatan motor dan sistem elektronik. Meningkatnya jumlah pembalap jatuh di setiap musim menjadi salah satu indikator kian meningkatnya performa motor secara konstan.”

Jika ingin membuat sejarah dengan menjadi pembalap wildcard pertama di MotoGP yang mampu finis podium, tantangan Pedrosa jelas berat. Selain faktor-faktor yang disebut di atas, karakter Sirkuit Red Bull Ring, tuan rumah MotoGP Styria, juga menentukan.

Dalam enam gelaran MotoGP di Red Bull Ring sejak 2016 (tahun lalu dua GP digelar di sini), KTM menjadi satu-satunya pabrikan yang mampu menahan hegemoni Ducati.

Ducati merebut seluruh kemenangan GP Austria di Red Bull Ring sejak 2016. KTM sendiri mampu memenangi GP Styria tahun lalu lewat Miguel Oliveira.    

Kevin Magee menggeber Yamaha YZR500 milik Team Lucky Strike Roberts saat turun di kelas 500cc GP Australia 1989.

Kevin Magee menggeber Yamaha YZR500 milik Team Lucky Strike Roberts saat turun di kelas 500cc GP Australia 1989.

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Tantangan Pedrosa untuk merebut podium di Red Bull Ring pada lomba Minggu nanti semakin berat bila melihat fakta bahwa sudah setahun lebih tidak ada pembalap yang berusia 30 tahun atau lebih yang mampu memenangi lomba MotoGP.

Andrea Dovizioso adalah pembalap terakhir yang berhasil melakukanya saat memenangi MotoGP Austria 2020 lalu bersama Tim Ducati. Saat itu, 16 Agustus 2020, ia sudah berusia 34 tahun ketika naik podium utama di Red Bull Ring.

Namun demikian, kemungkinan Pedrosa untuk merebut podium tetap ada jika melihat pengalaman dua pembalap wildcard asal Australia di kelas utama sebelum MotoGP (sejak 2002), 500cc.

Pada 1987, Kevin Magee mendapatkan tiga kali wildcard dari Kenny Roberts Yamaha Team untuk seri pertama, ketujuh, dan 17. Setelah terjatuh di GP Jepang, Magee merebut satu poin di Assen, Belanda.

Lalu, Magee yang kini menjadi komentator Fox Sports Australia, berhasil naik podium ketiga di Sirkuit Jarama, GP Portugal, hanya pada GP ketiga sepanjang kariernya.

Daryl Beattie berlomba di atas Honda NSR500 milik Rothmans Honda Team di kelas 500cc GP Jepang 1993. Saat itu, Beattie menjadi rekan setim Mick Doohan.

Daryl Beattie berlomba di atas Honda NSR500 milik Rothmans Honda Team di kelas 500cc GP Jepang 1993. Saat itu, Beattie menjadi rekan setim Mick Doohan.

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Lima tahun kemudian, Tim Rothmans Kanemoto Honda memberikan dua wildcard untuk Daryl Beattie di seri kedua dan ketiga kelas 500cc Kejuaraan Dunia Balap Motor 1992.

Beattie lalu berhasil finis di podium ketiga GP Australia dan keenam di GP Malaysia yang saat itu masih berlangsung di Sirkuit Shah Alam.

Di era MotoGP, Troy Bayliss dan Olivier Jacque memang mampu merebut hasil lebih baik ketimbang Magee dan Beattie. Tetapi, saat memenangi GP Valencia 2006, Bayliss berstatus pembalap pengganti Ducati untuk Sete Gibernau yang cedera.

Sementara, Jacque yang finis di podium kedua di lintasan basah Shanghai pada GP Cina 2005, menggantikan posisi Alex Hoffman di Kawasaki.

Tantangan terakhir Dani Pedrosa adalah mentalitas. Sejak mundur, ia memang tidak sepenuhnya lepas dari MotoGP karena menjadi penguji KTM. Tetapi, mentalitas turun di GP jelas berbeda jauh dengan pengujian motor.

Namun, jika Dani Pedrosa mampu menganggap balapan MotoGP Styria nanti seperti saat menguji komponen-komponen baru untuk KTM RC16, serta bisa menikmati lomba, peluangnya untuk mengikuti torehan Magee dan Beattie tentu terbuka lebar.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Jadwal MotoGP Styria 2021 Pekan Ini
Artikel berikutnya Alex Rins Bantah Anggapan Dirinya Tidak Fokus

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia