Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
Reactions
MotoGP German GP

Target Marquez Tak Menderita dalam Balapan di Sachsenring

Marc Marquez masuk dalam mimpi buruk di Sachsenring. Pembalap Repsol Honda itu finis di urutan ke-11 dalam Sprint Race MotoGP Jerman, yang dipengaruhi oleh 3 kecelakaan sebelumnya. Targetnya dalam balapan Minggu (18/6/2023) adalah mengurangi penderitaan sambil memperbaiki hasil.

Marc Marquez, Repsol Honda Team

Marquez menjalani hari tersulitnya pada Sabtu ini di Sachsenring, salah satu benteng utamanya dalam kalender MotoGP, di mana ia telah menang hingga 11 kali. Ia mengetahui seberapa baik kondisi lintasan untuknya, sehingga yakin untuk mengambil risiko lebih banyak akhir pekan ini untuk mendapatkan hasil yang baik. Ternyata itu malah menjadi bumerang yang membuatnya jatuh berkali-kali.

Pembalap Spanyol itu bentrok dengan Johann Zarco pada Jumat (16/6/2023). Insiden itu membuat mereka saling menyalahkan di media.

Dalam kualifikasi, Marquez crash hingga tiga kali, satu di Q1 dan dua di Q2, yang membuatnya berada di urutan ketujuh di grid. Baginya menjadi jelas bahwa dengan sedikit 'perasaan' yang dia miliki saat ini dengan Honda, dia tidak bisa berbuat banyak dalam balapan. Pria 30 tahun itu memilih untuk tidak mengambil risiko seperti di pagi hari, menutup Sprint Race pada urutan kesebelas.

Pembalap asal Lleida itu mengakui bahwa "sudah waktunya untuk menyelesaikannya" setelah tiga kecelakaan di pagi hari. Dia bahkan lebih lagi setelah mengalami beberapa ketakutan yang akhirnya menghilangkan ide untuk mencapai batas.

“Setelah tiga kali jatuh di pagi hari... ya, sudah waktunya (untuk menyelesaikannya). Saya keluar dengan keyakinan, tapi ya, pagi ini di tengah cuaca panas, di babak kualifikasi, Anda mendorong, dan mencoba, lalu badai datang, Anda berjuang untuk mendapatkan ... ,” ucapnya.

“Tapi, tiga kali jatuh untuk posisi ketujuh, itu tidak sepadan. Dalam balapan, saya keluar dengan keyakinan, (tapi) saya sudah memiliki ketakutan di lap pertama, satu lagi di lap kedua, saya melihat tidak ada, jadi Anda mengurangi kecepatan sedikit dan Anda menyelesaikan balapan."

Baca Juga:

Ketika ditanya oleh Jorge Lorenzo di DAZN tentang apakah dia menggunakan sasis Kalex, Marquez berkomentar, "Saya menggunakan sasis tersebut sejak awal tahun saat basah, di mana saya memimpin setidaknya satu sesi latihan. Tetapi kemudian ketika kering, kami tidak memiliki kedua motor yang siap.

“Jadi saya menggunakan sasis Kalex, dengan konfigurasi lain, untuk mencoba berbagai hal. Kami menderita, Anda tahu apa artinya menderita (bagi Lorenzo), dan Anda tahu bahwa saya mencoba, tetapi ketika Anda jatuh berkali-kali, kepercayaan itu tetap ada.”

Pembalap bernomor 93 ini kemudian melanjutkan argumennya tentang mengapa ia tidak mengambil risiko pada Sabtu kemarin.

"Mempertaruhkan posisi kedelapan secara maksimal mungkin bisa dilakukan. Mengambil risiko untuk naik podium akan terbayar. Melakukannya untuk berada di urutan ke-8, ke-9 atau ke-10... Di situlah letak pentingnya untuk tetap sedikit lebih baik,” ucapnya.

“Saya masih optimistis dan positif, dan mari kita lihat apakah besok kami bisa mendapatkan sesuatu dari 10 menit (pemanasan) dan setidaknya tak terlalu menderita saat balapan.

"Saya sadar. Pada Kamis, saya mengatakan bahwa kami akan mengambil risiko di sini dan di Assen kami akan menghemat lebih banyak. Saya mengambil risiko, Anda telah melihat semua jatuh dan ketakutan yang saya alami, di babak kualifikasi, tetapi di situlah Anda harus menempatkan keseimbangan.

“Jika Anda berjuang untuk naik podium, Anda bisa sedikit terbawa suasana. Jika lebih jauh ke belakang, jauh lebih mudah untuk mundur.”

Jatuhnya Marc Marquez di Q2

Jatuhnya Marc Marquez di Q2

 

Terakhir, pembalap asal Catalan ini menegaskan kembali filosofinya untuk terus bersikap positif meski segala sesuatunya tak berjalan sesuai harapan, terutama untuk menjaga agar tim tetap bertahan.

"Sedikit demi sedikit, dan terus bekerja dengan tim dan dengan Honda, dan menunggu hal-hal kecil yang akan datang. Kita lihat saja apakah sedikit demi sedikit kami bisa membalikkan keadaan. Ini bukan lagi soal jatuh atau tidak, Joan Mir yang malang crash empat kali di Jerez dan finis di urutan ke-15.

“Kami semua harus bekerja sebagai sebuah tim. Sekarang, kami berada di momen yang sulit, tetapi seseorang harus menembak. Jika pilotnya kalah, maka seluruh tim akan kalah," ia menandaskan.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Sprint Race MotoGP Jerman: Jorge Martin Dominan, Marquez Tak Dapat Poin
Artikel berikutnya Anggap MotoGP Membosankan, Espargaro Salahkan Aerodinamika

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia