Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Andalkan Naluri, Target Realistis Marquez Finis Antara P8 dan P10

Marc Marquez menegaskan tidak mengincar podium dalam MotoGP Aragon di MotorLand Aragon akhir pekan ini. Meski begitu, pembalap Repsol Honda itu tidak bisa santai.

Marc Marquez, Repsol Honda Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Rider 29 tahun tersebut membetot perhatian dalam latihan bebas. Pada FP1, ia mencetak waktu tercepat ke-11 dengan selisih 0,521 detik dari pemimpin sesi Aleix Espargaro 1:48,686.

Marquez mencatatkan waktu lebih baik pada putaran berikutnya. Juara dunia MotoGP enam musim tersebut bertengger di peringkat kedelapan dengan torehan 1:47,761.

Pencapaian yang cukup bagus mengingat ia baru comeback setelah tiga bulan absen usai operasi keempat lengan kanan. Para pembalap lain tidak kaget dengan rapor Marquez. Bahkan Fabio Quartararo yakin kalau The Baby Alien bakal memperjuangkan kemenangan.

Namun, Marquez mengesampingkan pandangan lawan-lawannya. Ia memilih melangkah secara bertahap dan mustahil podium.

“Podium sangat jauh, ada banyak pembalap yang melaju sangat kencang dan itu bukan target saya juga,” ujarnya. 

“Bagi saya, melakukan sesuatu yang bagus akan bisa menuntaskan balapan dengan cara bagus dan tidak jauh dari lima teratas, tapi tidak bertarung di sana juga. Sekarang, waktunya berada di tempat di mana motor dan tubuh meminta.

“Hari ini, saya merasa bagus, tapi jika besok saya merasa lebih buruk, saya akan harus kehilangan poin. Kami di sini untuk berkompetisi. Dalam MotoGP sekarang, jika Anda rileks maka Anda di belakang. Kalau Anda rileks 0,2 detik, Anda tidak cuma turun dua posisi, malah bisa 10 posisi.”

Dengan penampilan seperti kemarin, Marquez mengungkapkan kalau bisa mengupayakan untuk finis antara posisi kedelapan sampai kesepuluh.

“Jika kami lihat di atas kertas, ritme, mungkin saja dengan apa yang kami lakukan hari ini, saya memilih peringkat kedelapan atau kesepuluh. Tapi, saya tidak tahu bagaimana bertahan untuk 23 lap, stint terpanjang yang saya lakukan adalah empat atau lima lap,” katanya.

“Saya di sini memacu sekeras mungkin, semampu tubuh saya menahan. Saya tahu cepat atau lambat, saya harap nanti saja, crash pertama akan datang, ini normal. Namun, hari ini berjalan dengan baik dan yang paling penting adalah lebih baik di sore hari daripada pagi.”

Marquez mengakui kalau kecepatan RC213V masih jauh dari ekspektasinya. Dalam kondisi fisik belum 100 persen, ia hanya mengandalkan insting saat berkendara.

“Hari ini, saya menjadi pembalap nomor satu Honda, tapi level pace masih jauh dari keinginan kami. Ini bukan target utama, tapi ini jadi motivasi dan itu motor yang saya kenal,” ia menambahkan.

“Anda tiba setelah tiga bulan dan Anda berkendara berdasarkan naluri. Dan cara saya mengendarai motor secara naluriah tapi tidak alami untuk gaya berkendara saya. Saya katakan di pramusim dan saya mengulangi lagi, kemudian Anda beradaptasi, tapi saya berkendara tidak alami, tidak aman dan pembalap lain di Honda menyalip.

“Anda tahu di mana Anda harus mengerem, di mana Anda harus membuka gas dan di mana Anda harus belok dan Anda melakukan satu cara atau lain, bertarung kurang lebih, dan Anda bisa memperbaiki satu lap. Tapi, agar bisa balapan, kami butuh motor lebih baik.”

Penampilan pertama Marquez setelah absen panjang terjadi dalam tes di Misano. Kala itu, ia tidak menggeber motor hingga melebihi batas.

“Di Misano, saya terkejut dengan diri sendiri dan di sini, kaget lagi, terutama karena saya merasa lebih baik sore hari. Saya tahu apa yang dilalui, bagaimana saya, saya tahu ke mana harus pergi dan kemudian, fisikawan yang menentukan apakah saya bisa ke sana atau tidak,” ia melanjutkan.

“Saya menerima apa yang saya miliki di lengan untuk jangka waktu panjang dan kami harus terus bekerja dan meningkatkan untuk melihat di mana 100 persen dari lengan ini sekarang. Kami tidak tahu itu hingga musim dingin.

“Namun, untuk sekarang, saya masih bekerja dengan cara sendiri. Jelas bahwa saya berada di salah satu sirkuit favorit, lainnya seperti Jepang atau Thailand akan datang dan kami akan lebih menderita lagi.”

Marquez tidak mau membandingkan dirinya dengan pembalap lain yang lebih kuat. Ia akan mencoba membuat langkah besar menurut versinya sendiri meski itu sangat kecil di mata lawan.

“Anda lihat referensi terhadap pembalap lain dan motor lain. Kesimpulan bahwa kami harus bekerja, bukan hanya saya, tapi juga Honda, karena ada dua merek lain yang jauh di atas lainnya," ujarnya.

“Kami sadar dan hari ini, dalam garasi, bekerja dengan cara lebih baik. Besok, saya akan mencoba melakukan hal-hal bagus, meski bukan yang terbaik di akhir pekan, tapi saya harus kembali mempersiapkan untuk musim 2023. Itu artinya harus mengorbankan hal lain.

“Motor 2021 lebih natural untuk gaya balap saya tapi lebih lambat. Motor 2023 tidak alami tapi dikalkulasi secara keseluruhan, kami bisa melaju lebih kencang.

“Kami harus menemukan kompromi. Namun, 1,5 menit di sirkuit, semua menjadi sangat ketat. Tidak, saya berkendara longgar tapi saya malah dua kali lebih lelah di pagi hari karena saya sangat kaku. Harapan finis balapan dan jika saya lelah, saya akan melambat. Ini hanya masalah menerima itu atau finis.”

Meski ada banyak masalah, Marquez tidak mau membuat perubahan sehingga mirip RC213V yang ditunggangi di Mugello.

“Motor mirip dengan Mugello. Tapi, saya memilih start dari sana. Lain kali saya kembali membuat perubahan untuk pembalap lain dan saya harus kembali ke diri saya sendiri,” ucapnya.

“Saya mulai dengan motor Austin, saya mencatatkan waktu bagus dengan swingarm baru (alumunium Kalex) dan saya belum memperkenalkan pembaruan aerodinamika.”

Marc Márquez, Equipo Repsol Honda
Marc Márquez, Equipo Repsol Honda
Marc Márquez, Equipo Repsol Honda
Marc Márquez, Equipo Repsol Honda
Marc Márquez, Equipo Repsol Honda
Marc Márquez, Equipo Repsol Honda
Marc Márquez, Equipo Repsol Honda
Marc Márquez, Equipo Repsol Honda
Marc Márquez, Equipo Repsol Honda
Marc Márquez, Equipo Repsol Honda
Marc Márquez, Equipo Repsol Honda
Marc Márquez, Equipo Repsol Honda
Marc Márquez, Equipo Repsol Honda
Marc Márquez, Equipo Repsol Honda
Marc Márquez, Equipo Repsol Honda
Marc Márquez, Equipo Repsol Honda
Marc Márquez, Equipo Repsol Honda
Marc Márquez, Equipo Repsol Honda
Marc Márquez, Equipo Repsol Honda
Marc Márquez, Equipo Repsol Honda
Marc Márquez, Equipo Repsol Honda
Marc Márquez, Equipo Repsol Honda
Marc Márquez, Equipo Repsol Honda
Marc Márquez, Equipo Repsol Honda
Marc Márquez, Equipo Repsol Honda
Marc Márquez, Equipo Repsol Honda
Marc Márquez, Equipo Repsol Honda
Marc Márquez, Equipo Repsol Honda
Marc Márquez, Equipo Repsol Honda
Marc Márquez, Equipo Repsol Honda
Marc Márquez, Equipo Repsol Honda
Marc Márquez, Equipo Repsol Honda
Marc Márquez, Equipo Repsol Honda
Marc Márquez, Equipo Repsol Honda
Marc Márquez, Equipo Repsol Honda
Marc Márquez, Equipo Repsol Honda
Marc Márquez, Equipo Repsol Honda
Marc Márquez, Equipo Repsol Honda
Marc Márquez, Equipo Repsol Honda
Marc Márquez, Equipo Repsol Honda
Marc Márquez, Equipo Repsol Honda
Marc Márquez, del equipo Repsol Honda, con los aficionados
Marc Márquez, del equipo Repsol Honda, con los aficionados
Marc Márquez, del equipo Repsol Honda, con los aficionados
Marc Márquez, del equipo Repsol Honda, con los aficionados
Marc Márquez, del equipo Repsol Honda, con los aficionados
Marc Márquez, del equipo Repsol Honda, con los aficionados
Marc Márquez, del equipo Repsol Honda, con los aficionados
48

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Joan Mir Ragu Lanjutkan MotoGP Aragon
Artikel berikutnya Bagnaia: Saya Tak Pikirkan Time Attack, Fokus pada Pengelolaan Ban

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia