Target Sederhana Marquez di Sisa MotoGP 2021
Target pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, setelah jeda MotoGP 2021 bukan menang melainkan lebih stabil.
Marc Marquez, Repsol Honda Team
Gold and Goose / Motorsport Images
Libur musim panas di MotoGP dimaksimalkan sang juara MotoGP enam kali tersebut untuk memulihkan lengan kanannya sehingga bisa 100 persen. Setelah absen musim lalu, ia berusaha kembali ke lintasan MotoGP Portugal meski belum sembuh sepenuhnya.
Sebenarnya dokter ingin Marquez menahan diri, tapi hasrat balapan lebih besar. Memforsir lengan kanan di beberapa trek membuatnya kerap merasa nyeri. Ia pun beberapa kali terjatuh sehingga pekan balapan kacau.
Beragam kendala tersebut ditambah dengan kurangnya pengenalan RC213V membuat pria 28 tahun itu sulit mendekati podium. Tiga kali (MotoGP Prancis, Italia, Catalunya), ia dipaksa angkat kaki lebih cepat.
Penantian panjangnya terhenti di Sachsenring yang menyajikan trek dengan lebih banyak tikungan kiri. Marquez finis paling depan. Setelah itu, di Belanda, ia terlempar ke posisi ketujuh. Perjalanan kurang mulus selama paruh pertama membuat rider yang memenangi 57 edisi MotoGP itu, menurunkan target.
“Di paruh kedua, saya tidak meminta untuk menang, saya meminta untuk lebih stabil dan tidak lagi menghadapi lubang ini, yang merupakan hal terburuk,” ujarnya kepada DAZN.
Bukan berarti pria Spanyol itu menyerah. Ia tetap ingin bersaing dengan para pembalap papan atas. Oleh karena itu, Marquez dan timnya menyusun program perbaikan fisik selama 1,5 pekan. Setelah itu, ia fokus menggeber motornya.
“Saya harap persentase pulihnya tinggi, tapi sedikit tidak diketahui. Contohnya, Rabu lalu, tanpa ada alasan khusus, saya menelepon Alberto Puig (manajer Honda) dan mengatakan kepadanya bahwa saya tak tahu apakah bisa berkendara para akhir pekan,” tuturnya.
“Saya mengalami iritasi, Kamis menjalani fisioterapi di klinik berjalan. Jumat, saya merasa malas. Tapi selama akhir pekan, ketika menggoyangkan bahu, rasanya sedikit lebih baik. Kondisi lengan tak memburuk.
“Apa yang terjadi pada saya rasanya aneh. Saya tidak mengerti harus pergi ke mana, tapi yang jelas adalah kami punya liburan minimum 1,5 pekan untuk benar-benar tak melakukan apa-apa. Badan saya membutuhkan itu. Membebaskan bahu, lengan dan segalanya secara umum…Setelah itu, kami kembali latihan dengan gaya saya, yakni motor, motor dan motor.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments