Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Target Utama Bagnaia di Mugello Bukan Kemenangan

Bagi Francesco "Pecco" Bagnaia, Grand Prix (GP) Italia akhir pekan ini menjadi yang pertama sebagai pembalap tim pabrikan Ducati. Namun, menurutnya ada yang lebih penting untuk diraih di Mugello daripada sekadar kemenangan.

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Memang benar bahwa semua balapan di kandang sendiri itu mengasyikkan. Beberapa bahkan lebih menarik dibandingkan yang lain. Di Sirkuit Mugello, tahun ini, Pecco Bagnaia hadir sebagai pembalap Ducati Team dan runner-up klasemen sementara MotoGP.

Rider Italia tersebut cuma tertinggal satu poin di belakang sang pemuncak, Fabio Quartararo dari tim pabrikan Yamaha. Bagnaia belum mampu mencetak kemenangan pertamanya di kelas utama sejak promosi dari Moto2 pada musim 2019.

Kendati begitu, ia tampil impresif tahun ini. Dalam beberapa kesempatan Bagnaia mencatatkan comeback luar biasa, terutama di Portimao dan Le Mans. Penantian untuk menyegel kemenangan perdana tampak tidak terlalu jadi beban.

Bagi Pecco ada hal yang lebih penting baginya, yakni bisa melanjutkan konsistensi performa. Ia ingin tampil bagus sejak awal rangkaian akhir pekan balapan, termasuk dalam GP Italia di Sirkuit Mugello, kandang Ducati, 28-30 Mei ini.

Baca Juga:

"Tentu akan terasa hebat bisa memenangi balapan MotoGP pertama di Mugello, tetapi itu bukan tujuan saya. Lebih penting untuk tampil konsisten sejak awal akhir pekan," ujar Bagnaia.

"Di Le Mans saya beradaptasi dengan kondisi basah, sedangkan sebelumnya saya kesulitan saat balapan kering. Di sini (Mugello) kami harus memahami bagaimana menjadi kompetitif, seperti di Portimao dan Jerez.

"Saya suka treknya, Ducati beradaptasi dengan baik. Saya juga sangat menantikan akhir pekan dengan percaya diri dan meyakini kami punya peluang bagus," kata rider 24 tahun itu lagi.

Di Mugello, dalam kategori Moto2, Pecco dan Quartararo pernah bersaing dengan sangat ketat. Situasi yang sama dapat terulang. Kali ini dengan taruhan lebih besar, gelar juara MotoGP.

"Motor saya dalam balapan itu luar biasa, tidak terlalu maksimal di trek lurus seperi dalam sektor lainnya. Saya ingat, setiap kali Fabio dan saya bersaing, kami kerap bersenggolan," Bagnaia mengungkapkan.

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Yang juga dinantikan dari MotoGP Italia di Mugello adalah rekor baru top speed. Dengan trek lurus lebih dari 1 km, Ducati bisa mematahkan catatan yang kini dipegang rider tim satelit Ducati, Johann Zarco (Pramac Racing).

"Mungkin akan ada peluang memecahkan rekor (top speed) lagi. Saya pikir Johann (Zarco) bisa melakukannya karena dia lebih sempurna daripada pembalap (Ducati) lain termasuk saya dalam hal aerodinamika," ujar Pecco.

Masalah kecepatan tertinggi (top speed) MotoGP saat ini telah memunculkan kecemasan. Rider Repsol Honda Marc Marquez adalah salah satu di antaranya. Tetapi Bagnaia meyakini hal itu pun telah disadari komisi keselamatan.

"Dari sudut pandang keamanan serta keselamatan, mereka (MotoGP) melakukan pekerjaan dengan baik. Di Australia, mulai tahun depan, kami punya desain trek yang berbeda untuk membatasi top speed. Mungkin terjadi juga di sirkuit lain, termasuk Mugello," ucap Pecco.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Rossi: Mugello Penting bagi Masa Depan Saya di MotoGP
Artikel berikutnya Hasil FP1 MotoGP Italia: Vinales Paling Kencang, Rossi Kesulitan

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia