Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Target utama Marquez hanya finis balapan

Marc Marquez mengatakan target utamanya di Mugello hanya finis balapan, menyusul kegagalan finis di Le Mans. Posisi keenam merupakan hasil maksimal yang bisa dicapainya.

Marc Marquez, Repsol Honda Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Marc Marquez, Repsol Honda Team
Marc Marquez, Repsol Honda Team
Marc Marquez, Repsol Honda Team
Marc Marquez, Repsol Honda Team
Marc Marquez, Repsol Honda Team
Cal Crutchlow, Team LCR Honda
Cal Crutchlow, Team LCR Honda
Cal Crutchlow, Team LCR Honda

Juara dunia bertahan MotoGP itu menghadapi akhir pekan yang sulit. Start keenam dan finis pada posisi sama, serta terpaut enam detik di belakang pemenang balapan, Andrea Dovizioso.

Sempat bertahan di grup terdepan pada lap-lap awal, Marquez perlahan mundur dan sepanjang balapan menghabiskan waktu bertarung melawan Alvaro Bautista.

Marquez memakai ban depan medium asimetris, dengan kompon lebih keras di sisi kanan, membuatnya lebih awet dibandingkan yang biasa digunakan oleh rekan setim Dani Pedrosa.

“Setelah kecelakaan di Le Mans, saya ingin logis di sini. Tidak lebih dari itu,” ucapnya.

“Saya menekan 100 persen, memikirkan mungkin bisa memperebutkan kemenangan. Tapi ketika saya di grup tengah, saya melihat akan sulit. Saya mengambil terlalu banyak risiko di tikungan.

“Dan lalu saya mulai kesulitan dengan ban depan, karena tidak punya pilihan selain memakai ban depan medium. Sisi kanan lebih keras dibandingkan kompon hard dan sisi kiri lebih soft. Jadi, saya harus mengelola sisi kiri dan menekan dengan sisi kanan. Itu tidak cukup.

“Akhirnya, saya mencoba untuk mengikuti Bautista. Buat apa menyalip dia pada lap terakhir jika dia akan menyalip saya di trek lurus. Jadi, saya finis di belakang dia. Itu saja.”

Marquez lalu menambahkan: “Tentu saja ketika Anda di luar lima besar, itu hasil buruk bagi pembalap yang bertarung untuk kejuaraan. Tapi di Le Mans, saya mencoba lebih keras dibandingkan saya seharusnya dan terjatuh. Di sini, saya sudah maksimal.

“Kami terpaut 37 poin, yang mana tidak terlalu jauh, tapi juga tidak terlalu dekat.”

Kekesalan Crutchlow

Sementara itu, Cal Crutchlow mengatakan alokasi ban di Mugello diciptakan untuk menciptakan situasi sulit bagi para pembalap Honda.

“Kami mengelola situasi buruk cukup baik, karena ban sangat buruk bagi kami akhir pekan ini. Saya yakin Michelin membangun ban untuk Ducati,” ketusnya.

“Ban depan dengan kompon lebih keras terlalu soft untuk Dani. Jadi, bagaimana saya dan Marc, serta Jack (Miller)?

“Itu tidak ada gunanya. Lebih baik kami tidak balapan, karena kami hanya membuntuti pembalap lain dengan ban depan sepanjang akhir pekan ini.”

Laporan tambahan oleh Mitchell Adam dan Oriol Puigdemont

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Petrucci rela jual rumah demi podium Mugello
Artikel berikutnya Meski menang, Dovizioso belum pikirkan gelar juara

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia