Tech 3 sempat khawatirkan kecelakaan Zarco
Kekhawatiran dirasakan bos Tech 3, Herve Poncharal, ketika Johann Zarco terjatuh saat Free Practice 4 MotoGP Qatar. Ia pun cemas persiapan kualifikasi bakal terganggu.
Carsh of Johann Zarco, Monster Yamaha Tech 3
Gold and Goose / Motorsport Images
MotoGP 2018
Siapakah yang akan menjadi juara dunia MotoGP 2018? Valentino Rossi, Maverick Vinales, Marc Marquez, Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo, Andrea Dovizioso, atau yang lainnya?
Sebelum kualifikasi, Sabtu (17/3), para pembalap menjalani latihan bebas keempat. Sesi ini penting dalam hal mencari set-up motor dan pemilihan kompon ban yang tepat demi memperebutkan posisi start untuk balapan Minggu (18/3).
Menit demi menit berjalannya FP4, Zarco nyaman mengendarai YZR-M1 di Sirkuit Losail. Namun, pada 10 menit tersisa, pembalap Prancis itu terjatuh di Tikungan 16. Kendati tak cedera serius, kerusakan pada motor jelas membuat khawatir seluruh anggota tim Tech 3.
Pasalnya, mereka harus bekerja keras dan cepat memperbaiki YZR-M1 agar Zarco dapat menjalani kualifikasi tanpa kendala. Belum lagi, memutuskan kilat perihal kompon ban apa yang akan digunakan. Dan kekhawatiran ini pula yang dirasakan Poncharal.
“Kami sangat khawatir setelah kecelakaan saat FP4. Ini cara terburuk untuk mempersiapkan kualifikasi Anda,” tuturnya kepada BT Sport.
“Ketika saya melihat dia memulai kualifikasi dengan (ban) depan medium, di saat hampir semua pembalap memakai (ban) depan soft, saya berkata, ‘Ya Tuhan, dia kehilangan grid bagian depan di FP4 dan dia sekarang memakai...’
“Kemudian dia membubuhkan catatan waktu bagus pada run pertamanya. Tapi saya berkata kepada dia, ‘Apakah kamu yakin?’. Dia menjawab, ‘Lepas ban depan medium, ganti yang belakang’.
“Dia lalu lupa tentang tekanan sepanjang akhir pekan, karena hingga catatan waktu pada lap terakhir, dia tidak berkendara seperti saat tes (pramusim). Saya rasa, dia kembali ke (gaya) Johann Zarco. Halus, dingin dan menekan. Tidak ada pembalap di depannya. Tidak peduli apakah ada yang mengikutinya. Dia hanya menempuh lap luar biasa.
“Sektor demi sektor, dia membuka jarak. Tapi kami menunggu sampai tikungan terakhir ketika dia kecelakaan saat FP4. Dan dia pun memecahkan rekor lap, yang dipegang Jorge Lorenzo dari 2008 dan dengan ban kualifikasi ketika itu.
“Ini prestasi luar biasa. Kami punya pembalap fantastis, dan juga sosok pria hebat. Kami tinggal dan berbagi banyak hal bersama. Berbagi nilai-nilai kemanusiaan, serta tidur dengan tim. (Dia) pria normal, (kami) tim satelit, dan anggota kru tua. Kami katakan dalam bahasa Prancis, 'Anda membuat sup yang bagus di pot tua'. (Tapi menurut saya) kami membuat sup enak malam ini.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments