Zarco tak masalah berganti-ganti rekan setim
Setidaknya ada lima pembalap berbeda yang menjadi rekan setim Johann Zarco. Namun, ia tak menganggap sebagai masalah. Mengapa demikian?
Foto oleh: Tech 3
MotoGP 2018
Siapakah yang akan menjadi juara dunia MotoGP 2018? Valentino Rossi, Maverick Vinales, Marc Marquez, Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo, Andrea Dovizioso, atau yang lainnya?
Tech 3 mengawali 2017 dengan menurunkan duet rookie, Zarco dan Jonas Folger. Performa kedua pembalap begitu menjanjikan sepanjang tes pramusim, dan mereka juga tampil apik saat balapan, ditandai beberapa kali mengalahkan pabrikan Yamaha.
Sayang, menjelang berakhirnya musim, tepatnya jelang seri Motegi, Folger terpaksa harus absen. Kondisi fisiknya, didiagnosis Sindrom Gilbert atau penyakit gangguan hati ringan, tak memungkinkan ia untuk balapan. Posisinya pun digantikan Kohta Nozane.
Berharap bakal kembali di Phillip Island dan Sepang, tapi Folger belum sepenuhnya pulih. Tech 3 lantas memanggil Broc Parkes dan Michael van der Mark. Nama yang terakhir ini bahkan ditunjuk lagi sebagai pengganti untuk seri pamungkas Valencia.
Pergantian rekan setim masih berlanjut saat tes pramusim 2018 dimulai di Sepang akhir Januari lalu. Kali ini, Tech 3 memilih Yonny Hernandez, yang sebenarnya telah mengikat kontrak dengan Pedercini Racing World Superbike.
Belum berhenti sampai di situ. Tech 3 lalu memutuskan Hafizh Syahrin sebagai rekan setim Zarco yang anyar untuk tes pramusim kedua MotoGP di Thailand akhir pekan ini.
“Bagi pembalap, itu bukan masalah. Hubungan saya baik dengan Jonas. Dia sangat kompetitif dan bisa membuat Anda melaju lebih cepat. Pada akhir musim, ya, kami membutuhkan pembalap berbeda yang tidak terbiasa dengan MotoGP,” tukas Zarco.
“Jadi, bagi saya, itu bukan kompetisi dengan rekan setim. Tidak masalah, karena saya fokus pada hal-hal yang harus saya lakukan.
“Yang paling rumit bagi tim dan mekanik. Jika Anda tidak dapat memiliki hubungan dengan pembalap, maka sulit juga bagi mereka untuk menemukan motivasi dalam hal mengembangkan motor. Menurut saya, ini lebih sulit bagi mereka dibanding saya.”
Ditanya apakah akan membantu Syahrin, mengingat mengendarai motor MotoGP merupakan hal yang benar-benar baru bagi pembalap Malaysia itu, Zarco menjawab: “Syahrin sudah bilang, mungkin akan belajar dari saya.
“Saya katakan kepada dia,’Kamu pembalap cerdas dan bisa merasa nyaman di atas motor'. Tapi kami tidak banyak berbicara, bahkan dengan Yonny saat tes terakhir. Saya fokus pada apa yang harus dilakukan.
“Syahrin lebih muda. Dia tidak punya pengalaman MotoGP. Tapi dari cara dia mengendarai, mungkin lebih baik untuk menemukannya sendiri. Yang paling sulit adalah menemukan motor dan trek pada saat bersamaan.”
Laporan tambahan oleh Oriol Puigdemont
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments